Ironis, Afrika jadi tempat sampah gadget bekas Negara Barat
Merdeka.com - Jutaan ton sampah elektronik dihasilkan oleh dunia setiap tahunnya, terutama oleh negara-negara Barat, seperti Eropa dan kawasan Amerika Utara. Pertanyaanya, di mana mereka membuangnya?
Jawabannya adalah benua Afrika, dan salah satu negara yang menjadi tempat sampah terbesar barang elektronik adalah Ghana. Sebuah organisasi pengolahan sampah elektronik, QAMP, telah merilis beberapa foto yang menunjukkan tingginya tingkat polusi sampah elektronik daerah Agbogbloshie di Akra, ibukota Ghana.
-
Kapan limbah elektronik dari AI akan meningkat? Menurut para peneliti, limbah elektronik yang berasal dari server komputer kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan meningkat secara signifikan pada tahun 2030.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Mengapa limbah elektronik dari AI perlu diatasi? Mengurangi limbah elektronik penting, karena pembuangan yang tidak tepat akan menyebabkan pelepasan bahan berbahaya, seperti timbal dan merkuri, yang membahayakan ekosistem dan kesehatan manusia.
-
Apa itu limbah elektronik dari komputer AI? Setiap kali kita membuang perangkat elektronik yang sudah tidak terpakai atau rusak, kita menciptakan limbah elektronik. Ini mencakup berbagai barang seperti komputer, ponsel pintar, pengisi daya, kabel, mainan elektronik, mobil, dan sistem server yang lebih besar.
-
Bagaimana cara mengurangi limbah elektronik dari AI? Dari hasil penelitian tersebut, diungkapkan bahwa penerapan strategi ekonomi sirkular dapat meminimalkan timbulan limbah elektronik antara 16 persen hingga 86 persen. Ini menunjukkan potensi besar dalam mengatasi masalah limbah elektronik yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi AI.
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
Menurut QAMP, banyak negara-negara barat yang membuang sampak elektronik mereka ke Ghana dan negara Afrika lain karena biayanya murah. Tepatnya jauh lebih murah ketimbang harus mendaur ulang sampah elektronik itu di negara-negara Barat.
Menurut penelitian PBB, setidaknya ada 41 juta ton sampah elektronik baru yang dibuang oleh warga dunia. Nilai dari sampah yang terdiri dari komputer, gadget, hingga alat elektronik rumah tangga bekas itu ditaksi mencapai Rp 650 triliun lebih.
Ironisnya, laporan PBB menyebutkan hanya 6 juta ton saja yang berhasil didaur ulang. Jumlah itu kalah jauh dari total sampah elektronik Eropa yang tahun lalu mencapai 11,6 juta ton. Penyelundupkan sampah secara ilegal ke Afrika pun menjadi pilihan yang ekonomis.
Di sisi lain, Afrika sekarang dipenuhi sampah elektronik yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Terlebih, mereka tidak memiliki alat yang tepat untuk mendaur ulang sampah elektronik yang memadahi.
Meskipun banyak warga yang akhirnya bisa menjadi pengepul komputer atau gadget bekas, kerusakan lingkungan akibat limbah beracun dari sampah elektronik sudah terlalu parah.
Di Agbogbloshie misalnya, daerah itu sudah penuh dengan zat berbahaya seperti merkuri. Bahkan, sungai dan sumber air warga juga dipercaya terkontaminasi zat kimia berbahaya dari sampah elektronik.
Ironisnya, masyarakat Agbogbloshie seolah sudah terbiasa dengan sampah elektronik itu. Menurut QAMP, anak-anak kecil biasa bermain di daerah pembuangan yang rawan ledakan dan menghirup asap pembakaran sampak elektronik yang berbahaya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivis lingkungan mendesak kedua negara untuk berkomitmen menghentikan dan menangani permasalahan ekspor sampah ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaZulkifli menyampaikan, ini merupakan temuan pertama dari satgas impor ilegal setelah diluncurkan pada pekan lalu.
Baca SelengkapnyaBicara pakaian bekas, Indonesia jadi tempat 'buangan' seperti Nigeria. Kok bisa?
Baca SelengkapnyaUni Eropa telah memulai dialog dengan Thailand, Malaysia dan Indonesia untuk mengatasi perdagangan limbah ilegal.
Baca SelengkapnyaTak hanya asteroid saja yang bisa membahayakan Bumi, benda ini juga punya dampak.
Baca SelengkapnyaLangkah pemerintah memberantas barang impor ilegal makin serius dengan melakukan riset khusus.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaPenindakan terhadap barang impor ilegal menjadi suatu keharusan. Menyusul temuan Satgas Pengawasan Barang Impor Ilegal mengungkap kasus senilai total Rp40 M.
Baca SelengkapnyaMomen itu langsung menarik perhatian publik karena banyak barang-barang bekas yang masih bagus namun sudah dibuang oleh pemiliknya.
Baca SelengkapnyaSasaran mereka mengumpulkan barang bekas seperti botol plastik, kertas dan kabel lalu dijual kembali ke pengepul.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, dia belum menemukan bagaimana barang-barang impor ilegal ini bisa masuk ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPantai Teluk, Pandeglang, Banten, disebut-sebut sebagai salah satu pantai paling kotor di Indonesia.
Baca Selengkapnya