Jack Ma Mendadak Melunak Soal Sistem Kerja Lembur
Merdeka.com - Jack Ma, Pendiri Alibaba Grup sebelumnya sempat melontarkan pernyataan yang bernada dukungan terkait dengan sistem kerja 996. Sistem kerja 996, sederhananya adalah lembur. Menurut Jack Ma, dengan sistem kerja lembur itu merupakan keberkahan lantaran banyak perusahaan dan individu yang tak mendapatkan kesempatan tersebut.
"Di dunia ini, semua orang ingin sukses, ingin kehidupan yang baik, ingin dihormati. Izinkan saya bertanya kepada semua orang, jika kamu tidak menghabiskan waktu dan energi (untuk bekerja) dibandingkan orang lain, bagaimana kamu bisa mencapai kesuksesan yang diinginkan," tanya Jack Ma.
"Jika kalian mau gabung Alibaba, kalian perlu siap kerja 12 jam sehari, jika tidak buat apa bergabung," terangnya.
-
Bagaimana cara menemukan kebahagiaan dalam pekerjaan? Mencari kebahagiaan dalam pekerjaan tidak berarti menghindari tantangan atau kesulitan yang ada. Sebaliknya, dengan pendekatan yang tepat, setiap tantangan dapat dijadikan kesempatan untuk berkembang dan meraih kepuasan yang lebih dalam dari pekerjaan yang dilakukan.
-
Bagaimana cara mendapatkan pekerjaan yang memuaskan? Alumni dengan gelar sarjana dalam terapi musik kemungkinan besar akan melakukan pekerjaan yang memuaskan ini, dengan 95 persen pemegang gelar mengatakan pekerjaan mereka membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, menurut Payscale.
-
Kata motivasi apa yang bisa membuat orang mencintai pekerjaannya? Lakukan apa yang kamu sukai. Ketika kamu mencintai pekerjaan, kamu menjadi pekerja terbaik di dunia.
-
Bagaimana cara mencintai pekerjaan? Jika kamu mencintai pekerjaan dan kamu menikmatinya, kamu sudah sukses.
-
Apa pekerjaan yang diakui di China? Streamer dan pengemudi mobil pintar, masuk ke dalam profesi pekerjaan yang diakui secara resmi oleh pemerintah China.
-
Kenapa penting untuk mencintai pekerjaan? Pekerjaanmu akan mengisi sebagian besar hidupmy, dan satu-satunya cara untuk benar-benar puas adalah melakukan apa yang kamu yakini sebagai pekerjaan hebat. Dan satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan hebat adalah dengan mencintai apa yang kamu lakukan.
Namun menariknya, tidak lama dirinya mengatakan seperti itu, miliarder ini mengungkapkan hal yang justru kontradiktif dari pernyataan awalnya. Dilaporkan South China Morning Post, Senin (15/4), dia mengatakan bahwa jika siapapun yang telah menemukan pekerjaan sesuai dengan passion, maka tidak masalah dengan sistem kerja tersebut.
"Jika Anda menemukan pekerjaan yang Anda sukai, masalah 996 tidak ada. Tetapi, jika Anda tidak bersemangat tentang hal itu, setiap menit pergi bekerja adalah siksaan," kata Ma.
Lebih lanjut, kata Ma, perusahaan tidak seharusnya memaksa karyawan bekerja 996. Di samping tidak sehat, para karyawan pun berpotensi keluar dari perusahaan itu.
"Tidak ada yang suka bekerja di sebuah perusahaan yang memaksa kalian melakukan 996. Tidak hanya tak manusiawi, tapi tidak sehat dan tidak bertahan dalam jangka panjang. Karyawan, keluarga dan hukum tak pula menyetujuinya. Dalam jangka panjang, bahkan jika gajinya dibayar lebih tinggi, semua karyawan akan pergi," ungkap Ma.
Ma juga menambahkan bahwa perusahaan yang mengira mereka bisa mendapat untung dengan memaksa staf untuk bekerja lembur adalah "bodoh" dan pasti akan gagal. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang kaya Singapura menjadi kelompok paling tidak puas dengan prinsip hidup seimbang, atau dikenal dengan work life balance.
Baca Selengkapnyailiarder ini menyarankan agar pemuda bisa mencari pekerjaan yang disukainya dibanding harus mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi.
Baca SelengkapnyaBos perusahaan ingin karyawan dapat menentukan waktu istirahat mereka sendiri dan memiliki waktu istirahat yang cukup di luar pekerjaan.
Baca SelengkapnyaSistem Ini memungkinkan kurangnya tunjangan dan perlindungan kerja. Hal ini tentu berbeda dengan pekerja tetap yang punya akses dana pensiun.
Baca SelengkapnyaDengan mencintai pekerjaan yang dimiliki, bukan tak mungkin akan muncul rasa puas dan apresiasi atas kerja keras diri sendiri.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan bahwa dalam menerapkan pengupahan berbasis produktivitas dibutuhkan kemauan yang kuat dari pihak perusahaan.
Baca Selengkapnya