Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jack Ma Mendadak Melunak Soal Sistem Kerja Lembur

Jack Ma Mendadak Melunak Soal Sistem Kerja Lembur Jack Ma Alibaba. ©Reuters

Merdeka.com - Jack Ma, Pendiri Alibaba Grup sebelumnya sempat melontarkan pernyataan yang bernada dukungan terkait dengan sistem kerja 996. Sistem kerja 996, sederhananya adalah lembur. Menurut Jack Ma, dengan sistem kerja lembur itu merupakan keberkahan lantaran banyak perusahaan dan individu yang tak mendapatkan kesempatan tersebut.

"Di dunia ini, semua orang ingin sukses, ingin kehidupan yang baik, ingin dihormati. Izinkan saya bertanya kepada semua orang, jika kamu tidak menghabiskan waktu dan energi (untuk bekerja) dibandingkan orang lain, bagaimana kamu bisa mencapai kesuksesan yang diinginkan," tanya Jack Ma.

"Jika kalian mau gabung Alibaba, kalian perlu siap kerja 12 jam sehari, jika tidak buat apa bergabung," terangnya.

Namun menariknya, tidak lama dirinya mengatakan seperti itu, miliarder ini mengungkapkan hal yang justru kontradiktif dari pernyataan awalnya. Dilaporkan South China Morning Post, Senin (15/4), dia mengatakan bahwa jika siapapun yang telah menemukan pekerjaan sesuai dengan passion, maka tidak masalah dengan sistem kerja tersebut.

"Jika Anda menemukan pekerjaan yang Anda sukai, masalah 996 tidak ada. Tetapi, jika Anda tidak bersemangat tentang hal itu, setiap menit pergi bekerja adalah siksaan," kata Ma.

Lebih lanjut, kata Ma, perusahaan tidak seharusnya memaksa karyawan bekerja 996. Di samping tidak sehat, para karyawan pun berpotensi keluar dari perusahaan itu.

"Tidak ada yang suka bekerja di sebuah perusahaan yang memaksa kalian melakukan 996. Tidak hanya tak manusiawi, tapi tidak sehat dan tidak bertahan dalam jangka panjang. Karyawan, keluarga dan hukum tak pula menyetujuinya. Dalam jangka panjang, bahkan jika gajinya dibayar lebih tinggi, semua karyawan akan pergi," ungkap Ma.

Ma juga menambahkan bahwa perusahaan yang mengira mereka bisa mendapat untung dengan memaksa staf untuk bekerja lembur adalah "bodoh" dan pasti akan gagal. (mdk/faz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei: 10 Jam Kerja Tiap Hari, Orang Kaya Singapura Tak Puas dengan Keseimbangan Hidupnya
Survei: 10 Jam Kerja Tiap Hari, Orang Kaya Singapura Tak Puas dengan Keseimbangan Hidupnya

Orang kaya Singapura menjadi kelompok paling tidak puas dengan prinsip hidup seimbang, atau dikenal dengan work life balance.

Baca Selengkapnya
Pesan Orang Kaya Dunia untuk Anak Muda: Jangan Bekerja Demi Uang, Anda Tidak akan Pernah Bahagia
Pesan Orang Kaya Dunia untuk Anak Muda: Jangan Bekerja Demi Uang, Anda Tidak akan Pernah Bahagia

iliarder ini menyarankan agar pemuda bisa mencari pekerjaan yang disukainya dibanding harus mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi.

Baca Selengkapnya
Kerja di Perusahaan Ini Dapat Gaji Rp15,7 Juta per Bulan, Boleh Cuti 10 Hari Jika Sedang Merasa Tak Bahagia
Kerja di Perusahaan Ini Dapat Gaji Rp15,7 Juta per Bulan, Boleh Cuti 10 Hari Jika Sedang Merasa Tak Bahagia

Bos perusahaan ingin karyawan dapat menentukan waktu istirahat mereka sendiri dan memiliki waktu istirahat yang cukup di luar pekerjaan.

Baca Selengkapnya
Untung-Rugi Sistem Kontrak Kerja Seperti Freelancer
Untung-Rugi Sistem Kontrak Kerja Seperti Freelancer

Sistem Ini memungkinkan kurangnya tunjangan dan perlindungan kerja. Hal ini tentu berbeda dengan pekerja tetap yang punya akses dana pensiun.

Baca Selengkapnya
40 Kata-Kata Motivasi Mencintai Pekerjaan Penuh Makna, Patut Dipelajari
40 Kata-Kata Motivasi Mencintai Pekerjaan Penuh Makna, Patut Dipelajari

Dengan mencintai pekerjaan yang dimiliki, bukan tak mungkin akan muncul rasa puas dan apresiasi atas kerja keras diri sendiri.

Baca Selengkapnya
Menaker Sebut Penerapan Upah Berbasis Produktivitas Ciptakan Keadilan bagi Pekerja & Pengusaha
Menaker Sebut Penerapan Upah Berbasis Produktivitas Ciptakan Keadilan bagi Pekerja & Pengusaha

Menaker mengatakan bahwa dalam menerapkan pengupahan berbasis produktivitas dibutuhkan kemauan yang kuat dari pihak perusahaan.

Baca Selengkapnya