Jadwal shipment picu langkanya BlackBerry Z10

merdeka.com Sekitar 1 decade yang lalu

Merdeka.com - Hilangnya BlackBerry Z10 dari pasaran, terutama Jakarta, ternyata dipicu oleh penjadwalan shipment yang baru dilakukan akhir April atau awal Mei depan.

Direktur Marketing Communication PT Erafone Artha Retailindo (Erafone)—distributor BlackBerry, Djatmiko Wardoyo, mengakui BlackBerry Z10 memang sudah menipis di pasaran karena banyak peminatnya.

"Bukan hilang, tapi jadwal alokasi pengapalannya memang begitu. Kalau jumlah berapa unit yang terjual, kami kurang tau, karena selain Erafone, ada distributor lainnya," ujarnya kepada Merdeka.com, Senin (29/4).

Orang lain juga bertanya?

Dari informasi berbagai milis social media, sejumlah pengguna telekomunikasi memang mengeluhkan langkanya BlackBerry Z10 di pasaran.

BlackBerry Z10 resmi diluncurkan di Indonesia pada 4 Maret 2013. Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang mendapat kesempatan menikmati BlackBerry yang serba baru tersebut.

Ketika dikonfirmasi, Corporate Communication Manager BlackBerry Indonesia, Yolanda Nainggolan, tidak menjawab pesan BlackBerry Messenger yang dikirim Merdeka.com.

Namun, Yolanda pernah mengungkapkan bahwa untuk tahap awal, BlackBerry yang dipasarkan memang terbatas, dan hanya yang telah melakukan preorder di operator telekomunikasi.

Yolanda meyakini, bahwa BlackBerry Z10 akan menjadi pemimpin pasar ponsel pintar di dunia. BlackBerry tersebut tersedia dalam dua warna, yaitu hitam dan putih, memiliki prosesor inti ganda 1,5 GHz dengan 2GB RAM, 16 GB penyimpanan internal, serta slot kartu memori yang dapat di upgrade dan mendukung kartu hingga 64 GB.

Yang membedakan BlackBerry 10 dengan BlackBerry sebelumnya adalah sudah tidak ada lagi BlackBerry Internet Services (BIS), dan hanya menyediakan koneksi data seperti biasa.

"Jadi, fitur BlackBerry Messenger murni gratis, pengguna membayar layanan data ke operator," ujar Yolanda.

Dalam BlackBerry Z10 tertanam 4.000 aplikasi dari 500 pengembang lokal, termasuk aplikasi yang dikembangkan Vincent Putra, juara lomba aplikasi BlackBerry tingkat Asia Pasifik.

(mdk/ega)