Jangan asal klik tautan 'menggoda', awas peretasan!
Merdeka.com - Saat ini marak sekali tindakan peretasan atau penipuan melalui online yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab. Tidak sedikit dari kita juga pernah mengalami hal serupa. Namun, tak semuanya melalui serangkaian aktivitas teknis semata. Ada juga yang melalui sisi non teknis. Sisi non teknis ini, lazimnya disebut dengan social engineering.
Menurut praktisi TI dari Infosec Consultan, Ruby Alamsyah, social engineering ini merupakan cara yang dilakukan pelaku kepada korban dengan mengedepankan interaksi dan melakukan penipuan yang diharapkan korban tidak akan menyadari. Social engineering ini marak terjadi seiring juga dengan pertumbuhan belanja online dan aktivitas di dunia internet.
"Kenapa marak social engineering, karena dalam dunia teknologi, manusia lah yang menjadi celah keamanan terbesar," ujarnya ketika berbincang dengan Merdeka.com di Jakarta, Selasa (9/2).
-
Siapa yang memberikan tips pencegahan penipuan? Pada kesempatan berbeda, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan langkah awal untuk menanggulanginya, adapun tips-tips dimaksud adalah sebagai berikut:
-
Bagaimana cara menghindari anak terjebak di media sosial? Orang tua harus memahami faktor-faktor penyebabnya dan aktif berperan dalam membimbing anak-anak mereka agar dapat memanfaatkan media sosial dengan cara yang sehat dan seimbang.
-
Kenapa kita harus hati-hati dengan penipuan? Jadi intinya, kita harus hati-hati sama yang namanya penipuan. Kalau ada yang nawarin sesuatu yang terlalu bagus buat jadi kenyataan, ya kemungkinan besar itu memang nggak nyata.
-
Mengapa orang mudah tertipu? Penipuan tidak hanya bergantung pada kecerdasan, melainkan juga pada kelemahan psikologis yang sering kali dimiliki oleh setiap individu. 'Penipu sering kali menyamar sebagai otoritas atau entitas yang bisa dipercaya untuk membangun kredibilitas. Mereka mungkin meniru gaya bahasa dan komunikasi, atau bahkan menyamar sebagai teman dan keluarga untuk menumbuhkan rasa keakraban dan kepercayaan,' jelas Dr. Robert Cuyler, PhD.
-
Bagaimana hindari pesan aplikasi penipuan? Berhati-hatilah saat menerima email, pesan teks, atau notifikasi dalam aplikasi yang tidak diminta yang meminta informasi pribadi atau keuangan.
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
Ruby juga mengatakan, secanggih-canggihnya teknologi, jika manusia itu lalai, maka kejadian yang tak diinginkan pun akan terjadi.
"Kalau manusianya tidak disiplin, mudah ditipu, mudah percaya akan orang atau hal tertentu secara langsung, makanya akan mudah pelaku melakukan peretasan ke system ataupun peretasan ke 'manusia' itu sendiri alias melakukan penipuan," jelasnya.
Dia pun berbagi tips agar masyarakat tak mudah tertipu dan tergoda tautan maupun informasi di dunia internet.
"Pertama itu, meningkatkan kesadaran akan keamanan TI. Kemudian, jangan mudah percaya akan informasi baru dari sumber yang belum diverifikasi. Terus yang ketiga yakni jangan memberikan informasi penting terkait hal pribadi (data pribadi, PIN atau password apapun, data keuangan) kepada siapapun. Lalu yang terakhir dan penting juga adalah 'Think before click'. Selalu mencerna dan pikir ulang dahulu saat mau mengklik suatu link, attachment di email, link di media social baik di PC maupun di gadget," tutupnya.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang lebaran, penipuan marak terjadi. Waspadalah!
Baca SelengkapnyaKombes Jeki mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaQuishing adalah upaya penipuan yang bertujuan untuk menguras rekening korban melalui perangkap QR Code dan phishing.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaPastikan Anda tidak mengirimkan data pribadi dengan sembarangan, karena ini bisa dipergunakan untuk membobol rekening Anda.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaJangan terkecoh dengan janji hadiah atau harga murah yang tidak masuk akal. Selalu menaruh curiga agar Anda tidak terjerumus dalam perangkap penipu.
Baca SelengkapnyaDANA melalui akun Instagram, membagikan tips agar tidak tertipu link DANA Kaget palsu
Baca SelengkapnyaModus kejahatan siber ini bisa menguras saldo rekening korban.
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama
Baca SelengkapnyaTetap fokus pada tujuan hidup dan apa yang penting bagi Anda.
Baca Selengkapnya