Jangan kelewatan, malam ini bulan purnama 'biru' sinari Bumi!
Merdeka.com - Malam hari nanti, tanggal 31 Juli, penduduk Bumi bisa melihat sebuah sebuah fenomena langka bulan yang disebut Bluemoon. Apakah dengan begitu bulan akan memancarkan sinar biru?
Bluemoon sejatinya adalah istilah untuk bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan. Di bulan Juli ini, bulan purnama pertama sudah terjadi tanggal 2 kemarin, dan bulan purnama kedua akan terjadi nanti malam.
Lebih lanjut, fenomena Bluemoon terjadi setiap 2-3 tahun sekali. Berdasarkan data dari Earthsky.org, Bluemoon terakhir terjadi tanggal 31 Agustus 2012 lalu.
-
Dimana fenomena blue moon terjadi? Fenomena blue moon terjadi di langit, sama seperti bulan purnama biasa.
-
Kapan blue moon terjadi di tahun ini? Di tahun 2023, fenomena blue moon diperkirakan terjadi di akhir bulan, lebih tepatnya tanggal 20 hingga 31 Agustus.
-
Apa itu blue moon? Pada dasarnya, fenomena ini seperti bulan purnama yang terjadi setiap bulan. Di mana, siklus fase bulan biasanya dipahami menghabiskan waktu satu bulan. Sehingga setiap bulan akan terjadi bulan purnama yang terang di langit.
-
Bagaimana cara melihat blue moon? Secara umum, fenomena blue moon adalah bulan purnama namun terlihat lebih terang dari bulan purnama biasanya. Dengan begitu, Anda bisa melihat blue moon dengan mata telanjang tanpa memerlukan alat khusus.
-
Mengapa blue moon disebut bulan biru? Karena tidak sesuai dengan skema penamaan normal, maka bulan purnama ini disebut dengan bulan biru.
-
Kapan supermoon terjadi? Supermoon di tahun 2023 terjadi di bulan Juli dan dua di bulan Agustus, yaitu pada tanggal 1 Agustus dan tanggal 30 atau 31 Agustus.
Lalu, apakah nanti malam bulan akan benar-benar memiliki sinar berwarna Biru? Sayang sekali jawabannya kemungkinan adalah tidak.
Bulan purnama penuh yang akan Anda lihat malam ini akan tetap bersinar dengan warna kuning. Masih sama dengan warna sinar yang yang dipantulkan oleh Bulan dari matahari.
Namun, Bulan bersinar dengan warna biru bukanlah hal yang mustahil terjadi, meskipun diketahui sangat langka. Fenomena bulan berwarna biru menurut Earthsky.org tidak bisa diprediksi kemunculannya.
Alasannya, warna biru dari cahaya Bulan terjadi akibat kondisi langit. Cahaya bulan yang berwarna kuning akan berubah menjadi biru saat melewati partikel debu di angkasa. Semakin banyak debu yang ada, kesempatan sinar Bulan untuk menjadi biru semakin tinggi.
Oleh sebab itu, Anda sebaiknya tetap berusaha mengamati Bluemoon nanti malam, karena bukan tidak mungkin akan ada banyak debu yang beterbangan di angkasa dan membuat bulan bersinar biru.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena antariksa yang langka akan terjadi dini hari nanti. Bukan hanya bulan purnama "supermoon" tapi Super Blue Moon.
Baca SelengkapnyaFenomena blue moon akan terjadi 30 hingga 31 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaBlue Moon terjadi pada 30 dan 31 Agustus 2023. Fenomena ini bisa disaksikan secara langsung dengan mata tanpa menggunakan alat apapun.
Baca SelengkapnyaSuper Blue Moon adalah sebuah peristiwa langka di mana bulan purnama muncul dua kali dalam satu bulan dan posisinya berada pada Perigee.
Baca SelengkapnyaFenomena yang juga dikenal sebagai Blue Moon ini menjadi supermoon paling terang pada 2024.
Baca SelengkapnyaSupermoon di bulan Agustus terjadi pada awal dan akhir bulan.
Baca SelengkapnyaFenomena Supermoon terjadi ketika bulan purnama berada pada posisi terdekat dengan bumi.
Baca SelengkapnyaFenomena Bulan Purnama Super atau Supermoon kedua di tahun ini terjadi pada 1 Agustus 2023. Fenomena itu juga disebut Supermoon Sturgeon.
Baca SelengkapnyaHunter's Moon merupakan istilah untuk bulan purnama pertama di musim gugur.
Baca SelengkapnyaDwikorita menjelaskan, banjir rob periode Lebaran diprediksi terjadi pada 1-13 April di beberapa wilayah pesisir Indonesia
Baca SelengkapnyaFenomena equinox terjadi setiap tahun pada 20 atau 21 Maret dan 22 atau 23 September.
Baca SelengkapnyaHari tanpa bayang yang terjadi tak akan memicu cuaca panas terik
Baca Selengkapnya