Jangan sebut Smartfen operator 4G CDMA lagi!
Merdeka.com - "Smartfen, operator selular 4G CDMA," mungkin persepsi begitu yang hadir di benak masyarakat. Namun, setelah era 4G LTE, Smartfen enggan disebut sebagai operator 4G CDMA.
Kendati begitu, meskipun mayoritas pelanggan mereka masih menggunakan layanan CDMA, namun mereka tak mau lagi dikaitkan sebagai operator CDMA. Mereka pun telah membuktikan bahwa coverage layanan 4G miliknya terluas dibandingkan dengan operator lainnya.
"Operator LTE ya operator LTE. Gak ada namanya operator 4G CDMA. Persepsi masyarakat mengenai Smartfen kan masih seperti itu. Padahal kalau itu operator LTE ya operator LTE," kata Munir SP, VP Special Project Network Smartfren kepada wartawan di Garut, Rabu (24/2).
-
Siapa yang menyatakan dukungan terhadap merger XL dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Kenapa Smartfren gunakan tema '100% untuk Indonesia'? "Kita ambil tema 100% untuk Indonesia, karena ini adalah bagian dari perjalanan smartfren untuk menuju menjadi Pride of Indonesian. Dan tema 100% untuk Indonesia ini juga dilandasi oleh panggilan kami bahwa di Indonesia yang bukan hanya berbisnis, tapi juga tampil di garda terdepan, menjaga persatuan, menyatukan yang berbeda dan menjaga budaya Indonesia. 100% untuk Indonesia adalah cinta tanah air, cinta budaya, cinta bangsa, dan cinta Indonesia," jelas Andrijanto.
-
Bagaimana Menkominfo berpendapat tentang merger XL dan Smartfren? 'Saya sudah bilang, ‘kami mendukung. Soal yang lain-lain, komersialnya, silakan kalian omongin sendiri,' Ia mengungkapkan bahwa Kominfo tidak akan ikut campur mengenai urusan bisnis ke bisnis (B2B) dalam upaya merger tersebut.
-
Apa yang didukung oleh Menkominfo terkait XL Axiata dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Mengapa XL Axiata dan Smartfren ingin merger? Dian mengungkapkan bahwa konsolidasi atau penggabungan dua operator tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan yang terlibat, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan industri secara keseluruhan.
-
Siapa yang berharap merger XL dan Smartfren cepat selesai? 'Kami harapkan nanti proses untuk persetujuan dari institusi pemerintah juga bisa didapat dengan cepat,' tambah Dian.
Menurutnya, pihaknya juga tidak memperuntukan adanya handset khusus untuk mengakses layanan 4G miliknya. Yang jelas, jika handsetnya mendukung 4G, maka layanannya pun bisa digunakan.
"Asal handset tersebut mendukung 4G, maka bisa menggunakan 4G LTE Advanced milik Smartfren," ujarnya.
Saat ini, pengguna 4G LTE Smartfen sudah mencapai 1,3 juta dari total 12 juta pelanggan. Pada kuartal ketiga tahun 2015, Smartfren meluncurkan secara nasional layanan 4G LTE Advanced dan hingga saat ini memiliki jaringan 4G LTE Advanced terluas di Indonesia dengan wilayah cakupan yang menjangkau hingga 85 kota.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut penjelasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait rencana merger XL dan Smartfren.
Baca SelengkapnyaIrjen Firman mengaku khawatir ke depan akan ada lagi Kasatlantas berjualan kelulusan SIM lagi
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaPresiden Direktur Smartfren justru menanyakan balik statement pemerintah soal BTS tak lagi dipakai setelah ada Starlink.
Baca SelengkapnyaBukan hal yang mustahil bila spam SMS, telepon, maupun WA bisa diblokir pakai AI.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaBenny K. Harman menyinggung soal pelayanan perpanjang SIM. Menurutnya, aturan perpanjang SIM 5 tahun sekali menjadi sarang cari duit.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mengatakan, saat ini penerbitan SIM masih akan dikenakan PNBP. Sebab, negara masih membutuhkan biaya dari pungutan PNBP untuk kegiatan pembangunan.
Baca SelengkapnyaGoogle mengimbau pengguna Android untuk menonaktifkan jaringan 2G, guna melindungi diri dari serangan SMS scam yang memanfaatkan kelemahan jaringan lama ini.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian telah melarang penjualan smartphone Google Pixel, menyusul langkah serupa terhadap iPhone 16 Series.
Baca Selengkapnya