Jangan sekali-sekali meminjamkan Google Glass pada orang lain!
Merdeka.com - Pernyataan keras dilontarkan oleh Google terkait produk terbarunya. Pihaknya melarang siapapun yang memiliki Google Glass dilarang untuk menjual kembali atau bahkan meminjamkannya pada orang lain.
Larangan Google tersebut ditulis dalam terms of service Google Glass yang berbunyi, "You may not resell, loan, transfer, or give your device to any other person. If you resell, loan, transfer, or give your device to any other person without Google's authorization."
Atau bisa diartikan kurang lebih seperti ini, "Anda dilarang untuk menjual kembali, meminjamkan, atau memberikan perangkat ini kepada orang lain tanpa seizin dari Google."
-
Apa yang Google batasi aksesnya? Mulai awal tahun 2025, hanya aplikasi yang memiliki fungsi inti dan memerlukan akses ke gambar serta video pengguna yang akan diizinkan untuk mengakses seluruh galeri.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Siapa yang mengembangkan Google Glass? Google adalah salah satu perusahaan teknologi yang terkenal dengan produk kacamata pintar pertamanya yang dikenal sebagai Google Glass.
-
Apa Google menyatakan soal berhenti di Indonesia? Melansir dari Antara, tidak ditemukan pernyataan resmi terkait Google akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas dari aksi boikot yang dilakukan.
-
Siapa pencipta Google? Siapa yang Menciptakan Google? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Kenapa Google dibuat? Dengan visi untuk mengatur informasi dunia dan menjadikannya mudah diakses oleh semua orang, mereka telah mengubah wajah internet secara signifikan.
Dikutip dari Wired (18/4), dalam hal ini, larangan dari Google tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya pengembang kacamata pintar tersebut telah menentukan ganjaran pada siapapun yang melanggar. Sanksi yang diterima bagi pengguna yang melanggar adalah tidak akan menerima refund, garansi, serta layanan support product.
Dalam sumber tersebut juga menuliskan bahwa Google adalah perusahaan pertama yang memberlakukan aturan sadis tersebut. Para analis pun belum bisa memastikan apakah keputusan ini melanggar hukum atau tidak.
Google hanya beralasan bahwa keputusan ini dibuat karena pembeli terdaftar dalam akun Google pada setiap Google Glass yang dimiliki, sehingga tidak dapat berpindah tangan.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apabila Google ingin secara resmi menjual produk Google Pixel di Indonesia, dirinya mempersilakan perusahaan tersebut untuk mengajukan sertifikasi TKDN.
Baca SelengkapnyaGoogle akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya
Baca Selengkapnya