JD.com mulai tantang Alibaba sebagai e-commerce terbesar di Asia
Merdeka.com - Jika Anda mendengar kata 'raksasa e-commerce di China,' tentu asumsi akan mengarah ke Alibaba. Namun e-commerce lain kini sedang mengalami kemajuan pesat untuk menantang asumsi tersebut. Ia adalah JD.com, e-commerce yang merupakan kompetitor terdekat Alibaba yang kini telah melaporkan profitnya yang sungguh signifikan.
Melansir Techcrunch, untuk tahun 2017, JD.com membukukan keuntungan sejumlah 18 juta dollar bersih. Ini adalah peningkatan 40,3 persen dari keuntungan yang didapat perusahaan yang bermarkas di Beijing tersebut.
Laba fiskal tersebut dibantu oleh kuartal pertama dan ketiga yang untung besar, di mana mereka membukukan pemasukan hingga 151 juta Dollar. Meski demikian, di kuartal keempat, mereka mengalami keruguan hingga 139,7 juta Dollar yang membuat pendapatan tahunan mereka turun 18 persen dan membuat saham JD.com langsung turun 10 persen pasca berita tersebut turun.
-
Siapa yang paling untung dari e-commerce? Sejalan dengan data tersebut, Shopee menempati peringkat pertama sebagai e-commerce yang memberikan keuntungan bagi penjual dengan persentase 71%. Diikuti dengan Tokopedia (12%), TikTok Shop (11%), Lazada (3%), dan lainnya (2%).
-
Kenapa bisnis online shop berkembang pesat? Melansir laman CIMB Niaga, usaha online shop kian menjamur di berbagai wilayah usai pandemi covid-19. Tidak hanya barang yang diperlukan saja, bahkan kebutuhan sehari-hari, seperti obat, frozen food, dan sayur, sudah dibeli secara online.
-
Di mana bisnis online menjangkau pasar? Dengan bisnis online, Anda dapat memperluas jangkauan pasar secara signifikan dengan menargetkan pelanggan di seluruh dunia, mengingat bisnis online tidak pernah terbatas oleh geografi.
-
Bagaimana Shopee unggul dalam e-commerce? 'Melalui data ini, terlihat bahwa Shopee menjadi e-commerce yang dipilih oleh pelaku usaha untuk berjualan khususnya dengan keunggulan seperti penawaran berbagai layanan dan program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka,' tambah Helena.
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
-
Apa yang didominasi China dalam perlombaan global? China mendominasi perlombaan global dalam paten kecerdasan buatan generative atau AI Generative.
Meski demikian, ini merupakan laju signifikan dari e-commerce nomor dua setelah Alibaba. Pasalnya JD.com membangun bisnis e-commerce dengan tenang dengan memperluas layanan keuangan bahkan ritel offline. Belum lagi investasi ke berbagai startup bersama Tencent yang memang punya saham di JD. Tak cuma itu, JD.com juga menghasilkan uang dari luar sektor e-commerce untuk bisnis jasa keuangan dan unit logistik.
JD.com dan Tencent sendiri juga berinvestasi di Go-Jek, dan berbagai startup di Asia Tenggara dengan berbagai basis bisnis.
Hal ini tentu akan membuat nama JD.com akan makin besar, terlebih lagi kini (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China adalah pasar e-commerce terbesar di dunia yang mencakup sekitar setengah dari penjualan online global.
Baca SelengkapnyaPersaingan antar e-commerce nantinya akan semakin mengerucut, bukan lagi Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaChina menjadi negara paling penting bagi Amerika jika melihat data penjualan.
Baca SelengkapnyaE- Commerce Kini Gunakan Sistem Integrasi Vertikal di Jasa Logistik, Apa Untungnya Buat Konsumen?
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaTemu tetap menjadi pasar daring terpopuler kedua di dunia, dengan rata-rata 662,5 juta kunjungan bulanan pada kuartal ketiga.
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSetelah Inggris, kini TikTok meluncurkan bisnis e-commerce di Amerika Serikat (AS) untuk menjual barang-barang buatan China.
Baca SelengkapnyaSetelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaSkema bisnis TikTok yang menggabungkan sosial media dengan e-commerce dapat memicu persaingan usaha yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya