Jelang pemilu, Anonymous ancam pemerintah Gabon
Merdeka.com - Kelompok hacker Anonymous baru saja merilis pernyataan video yang berisi ancaman ke pemerintah Gabon jelang pemilu di negara tersebut.
Dilansir Softpedia (13/12), hacker Anonymous menuduh rezim Ali Bongo tidak melakukan apa-apa untuk mengakhiri ritual pembunuhan di negara tersebut. Mereka mengklaim presiden dan keluarganya hanya menjaga kepentingan mereka sendiri.
"Orang-orang sudah muak dengan Gabon. Mereka lelah disiksa dan dimakan oleh politisi yang sangat rakus mencuri mata pencaharian mereka," sebut hacker di video tersebut.
-
Siapa yang merasakan kekecewaan? 'Saya hanya ingin tahu saja, bagaimana rasanya makan bersama dengan keluarga.'
-
Siapa yang merasa marah? Jordi Onsu, pamannya, merasa marah. Jordi menegaskan bahwa Betrand Peto telah diberi kasih sayang penuh oleh keluarga Ruben Onsu dan tidak pernah dianggap sebagai anak angkat, tetapi sebagai bagian dari keluarga.
-
Mengapa orang merasa kecewa? Kecewa adalah puncak dari kemarahan yang sudah tidak bisa lagi dilampiaskan melalui emosi yang meluap-luap.
-
Siapa yang terdampak ketika batasan pribadi diabaikan? Ketika kamu merasa sulit untuk menolak atau terpaksa selalu setuju demi menjaga perasaan pasangan, kamu secara tidak sadar mengorbankan kesejahteraan dirimu sendiri.
-
Apa yang membuat orang merasa kecewa? 'Kekecewaan terbesar adalah saat orang yang kita cintai menjadi sumber kekecewaan itu sendiri.'
-
Bagaimana Bhabinkamtibmas mengungkapkan kekecewaannya? 'Saya ngga mengerti apa syarat dari kriteria khusus,' lanjutnya.
"Mereka bosan dengan masyarakat internasional yang memuji rezim Bongo yang sebenarnya hanya miliki sifat keserakahan di perusahaan mereka. Anonymous telah kehilangan kesabaran dengan rezim Bongo dan enabler-nya." tambah Anonymous.
Dilihat dari operasi sebelumnya yaitu OpGabon, diperkirakan jika serangan yang akan digunakan adalah (DDOS) distributed denial-of-service dan mungkin juga akan terdapat beberapa pencurian data dalam operasi ini nantinya. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggunaan topeng Guy Fawkes menjadi simbol perlawanan mereka terhadap kekuasaan yang dianggap telah menindas kebebasan demokrasi.
Baca SelengkapnyaBilly meyakini demonstrasi bakal berlangsung pasca pengumuman hasil Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya"Kami segenap sesepuh masyarakat Provinsi Banten menyerukan Pilkada 2024 berjalan dalam suasana kompetisi yang bebas dan damai,"
Baca SelengkapnyaMenurut Hamdan, pihaknya juga mengalami aksi penurunan paksa baliho tersebut.
Baca SelengkapnyaHenry mengambil alih kekuasaan Haiti tak lama setelah pembunuhan presiden terakhir negara itu, Jovenel Moise, pada tahun 2021.
Baca SelengkapnyaAkun X Kemhan diretas menuliskan tagar Prabowo-Gibran2024
Baca SelengkapnyaKelompok relawan ini mengaku belum berdiskusi secara langsung soal gerakan dan perlawanan ini dengan pasangan capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaSenegal terjerumus dalam krisis politik setelah Presiden Macky Sall mengumumkan penundaan pemilihan presiden.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaBeberapa isinya seperti, 'Hakim MK adalah wakil tuhan bukan wakil setan'.
Baca SelengkapnyaMasa depan Banten ke depan sangat ditentukan oleh pilihan masyarakat yang memiliki sikap kritis atas realitas masa lalu dan saat ini.
Baca SelengkapnyaDeklarasi itu bertajuk 'Genderang Universitas Indonesia Bertalu Kembali'.
Baca Selengkapnya