Jembatani startup Malaysia-industri Indonesia, Expand Indonesia kembali digelar
Merdeka.com - Edvance kembali menggelar program Expand Indonesia. Program yang telah diadakan untuk ketiga kalinya ini sukses memboyong startup Malaysia untuk mengenal pasar Indonesia. Di antaranya, Innovate Mental Arithmetic, Epnox Technology, Salaes Candy, Monster Alliance, Travelog, dan Billplz.
Dalam program ini ada beberapa proses yang telah diikuti oleh keenam perusahaan startup Malaysia tersebut. Sebelum tiba di Indonesia, selama 2 minggu mereka telah mengikuti proses assessment dan virtual workshop atau web-seminar yang membahas macro framework, investment climate in Indonesia, dan consumer insight. Tidak ketinggalan ada juga private business coaching.
Setibanya di Indonesia, para perusahaan startup ini mengikuti serangkaian kegiatan mentoring dan bertemu dengan pemerintah dan asosiasi, seperti Bekraf, Asosiasi Fintech Indonesia, Asosiasi Cloud Computing Indonesia. Selain itu juga mereka berkesempatan bertemu dengan berbagai perusahaan teknologi, dan lokal investor.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Gimana caranya program ini diwujudkan? 'Ini bukan teori, karena saya sudah mempraktikkannya selama memimpin Jawa Tengah. Saya buat SMKN Jateng, sekolah boarding gratis khusus anak miskin. Saat ini, 100 persen lulusannya sudah bekerja dan mereka bisa menjadi penopang ekonomi keluarga,'
-
Siapa yang memulai program ini? Prabowo-Gibran menyorotoi program pangan termasuk kebutuhan gizi bagi anak dan ibu hamil yang harus terpenuhi.
-
Siapa yang terlibat dalam peluncuran program? Corporate Secretary PIS Muh. Aryomekka Firdaus, Kepala SDS Mutiara 02 Tumi, penggiat lingkungan hidup dan public figure Dimas Anggara, serta pejabat pemerintahan setempat bersama-sama memberikan dukungan terhadap program tersebut ditandai dengan penyerahan bantuan literasi laut berupa pembangunan ruang perpustakaan, penyediaan buku-buku dan ekstrakurikuler pengenalan laut.
Program Expand Indonesia ini merupakan hasil kerja sama Edvance dan Malaysia Dogital Economy Corporation (MDEC). Program ini bertujuan untuk menjembatani perusahaan startup Malaysia dengan industri Indonesia. Juga mengenalkan tantangan apa yang akan dihadapi di Indonesia.
"Program ini dirancang untuk menghubungkan para startup Malaysia dengan para industry expert di Indonesia. Mulai dari perusahaan korporasi, startup hingga pengusaha sukses dan pemerintah. Kami bertujuan mengenalkan para startup Malaysia secara langsung tentang semua aspek manfaat dan tantangan yang akan mereka hadapi di Indonesia," kata CEO and Founder of Edvance, Arne Van Looveren, Jakarta, Jumat (23/3) lalu.
VP Investasi & Portofolio Andreas Surya menjelaskan, sebenarnya bisnis Malaysia tidak berbeda jauh dengan Indonesia. Namun, sebelum memulai dan meningkatkan bisnis di Indonesia, melalui program ini diharapkan dapat mengindentifikasi perbedaan yang dapat diadaptasi oleh para perusahaan startup.
"Kami dapat menerapkan wawasan berharga ini ke pasar lain secara regional," ujarnya.
Pada program sebelumnya, program ini berhasil membuat market entry yang memuaskan karena meningkatkan kolaborasi antar negara Asean dan memacu pertumbuhan regional. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.
Baca SelengkapnyaTantangan global masih menjadi momok untuk bisa ditaklukan startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaFSIA yang mengangkat tema Fast Forward to Future Food
Baca SelengkapnyaJumlah pendaftar Pertamuda Seed and Scale 2024 mencapai 3.245 pendaftar, meningkat dibanding tahun lalu berjumlah 2.719 pendaftar.
Baca SelengkapnyaProgram HUB.ID di tahun ini fokus pada 5 sektor industri.
Baca SelengkapnyaBentuk pendanaan yang diberikan merupakan bukti keterlibatan pemerintah dalam menyokong industri teknologi Tanah Air.
Baca SelengkapnyaTujuh startup terpilih telah menampilkan inovasi digitalnya yang berkolaborasi dengan Telkomsel dan AppWorks.
Baca SelengkapnyaProgram akselerator ini akan berfokus untuk menjaring startup dengan model bisnis Direct-to-Consumer (D2C) terutama bidang retail dan kecantikan (beauty).
Baca SelengkapnyaAmam Sukriyanto menyampaikan BRI UMKM EXPO(RT) merupakan langkah konkret yang sebagai bentuk komitmen BRI dalam mendukung UMKM.
Baca SelengkapnyaSaat musim tech winter menerpa dunia termasuk Indonesia, Telkomsel masih komitmen lewat NextDev.
Baca SelengkapnyaProgram ini bertujuan mempertemukan UKM yang telah diinkubasi dengan calon investor potensial, lembaga pendanaan, buyer, dan mitra.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan berjalannya waktu startup yang difasilitasi oleh Kominfo saat ini sudah semakin bervariasi.
Baca Selengkapnya