Jepang Kirim Robot ke Asteroid Ryugu
Merdeka.com - Pesawat luar angkasa besutan Jepang yakni Hayabusa 2 telah tiba di asteroid Ryugu pada Juni, tahun lalu. Pesawat ini diluncurkan oleh lembaga antariksa Jepang yakni JAXA.
Selama berbulan-bulan, pesawat luar angkasa ini telah mengorbit di sekitar asteroid Ryugu. Banyak informasi seputar asteroid ini yang telah didapatkan.
Hayabusa 2 juga telah berhasil memfoto, menembakkan proyektil ke asteroid, mengambil sampel asteroid ini dan mengirimnya kembali untuk dipelajari oleh para ilmuwan di Bumi.
-
Asteroid apa yang ditemukan? Para ilmuwan dari Asteroid Institute (Institut Asteroid) dan Universitas Washington telah menemukan 27.500 benda langit yang baru diidentifikasi menggunakan teknologi canggih.
-
Dimana asteroid berada? Kebanyakan dari asteroid lain yang diidentifikasi berada di sabuk asteroid utama yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter. Terdapat pula benda luar angkasa yang berada di orbit Jupiter (Trojan) dan luar orbit Neptunus (sabuk Kuiper).
-
Di mana asteroid itu berada? Dikutip dari the Times of India, Selasa (28/5), klasifikasi ini disebabkan oleh jarak terdekatnya yang diperkirakan sekitar 7 juta km dari Bumi, atau lebih dari 17 kali jarak ke Bulan.
-
Mengapa asteroid penting diteliti? Meskipun jumlahnya tidak banyak, tetapi terdapat segelintir asteroid yang dapat menjadi ancaman bagi kehidupan Bumi.
-
Bagaimana asteroid dideteksi? Alih-alih menggunakan teleskop untuk memindai langit dalam mencari asteroid, para ilmuwan tersebut menulis algoritma yang bisa memilah-milah foto-foto langit malam yang dahulu telah diambil.
-
Bagaimana NASA melacak asteroid? NASA dapat dengan tepat melacak lintasan objek-objek ini dengan menggunakan data dari observatorium seperti Pan-STARRS dan Cataline Sky Survey, serta misi seperti NEOWISE dan NEO surveyor yang akan datang.
Kini, pesawat angkasa ini telah berada di penghujung waktunya di Ryugu. Tujuan akhirnya adalah mengirimkan sebuah robot ke asteroid tersebut.
Dalam update yang dipaparkan oleh JAXA, tim mengumumkan keberhasilan penyebaran rover Minerva-II2 yang saat ini tengah melayang ke permukaan asteroid.
Mengutip laman BGR via Tekno Liputan6.com, rover ini bukanlah robot yang memiliki banyak roda, seperti yang dilihat pada permukaan Mars. Namun, bukan berarti Minerva-II2 akan kembali tanpa penemuan-penemuan baru.
Sekadar informasi, mesin kecil tersebut berbentuk mirip dengan kaleng kopi dan memiliki sejumlah kamera. Kamera ini nantinya akan memberikan tampilan foto permukaan Ryugu.
Pulang ke Bumi
JAXA merilis gambar rover Minerva-II2 itu tengah menuju Ryugu. Perjalanannya relatif singkat dan memakan beberapa hari untuk benar-benar mendarat. Hal ini karena tarikan gravitasi asteroid yang cukup ringan.
Para peneliti kemudian akan menugaskan tim untuk mengamati asteroid ketika rover ini mendekat dengan Ryugu.
Sementara itu, Hayabusa 2 akan meninggalkan asteroid Ryugu dan rover tersebut. JAXA berharap rover Minerva-II2 akan kembali ke Bumi sebelum akhir tahun. Perjalanan pulang rover ini akan memakan waktu setidaknya satu tahun lamanya.
JAXA merencanakan, rover ini bakal kembali ke Bumi pada Desember 2020 dan membawa sejumlah penemuan untuk dianalisis.
Tentang Hayabusa 2
Sebelumnya, pesawat luar angkasa Badan Antariksa Jepang (JAXA) Hayabusa-2, akhirnya berhasil mengabadikan wajah asteroid tersebut. Hayabusa-2 berhasil menyentuh permukaan Ryugu pada Jumat, 22 Februari 2019.
Pesawat tersebut juga telah menembak peluru kecil untuk menggapai permukaan asteroid dan mengumpulkan sampel debu dari objek ini.
Adapun foto Ryugu diambil dengan kamera ONC_W1 milik Hayabusa-2. Karena permukaan asteroid 'ditembak', foto memperlihatkan beberapa permukaan tidak rata dan berlubang.
Hayabusa-2 sendiri akan mengumpulkan sampel debu dalam kisaran 10-100 miligram, dan akan mengirimkannya ke Bumi dalam waktu dua tahun.
Dengan sampel ini, ilmuwan bisa mempelajari lebih lanjut tentang Ryugu dan asal usul terciptanya Tata Surya.
Walaupun JAXA masih belum yakin jumlah sampel yang dikumpulkan, foto yang diambil Hayabusa-2 mengkonfirmasi kalau proses pendaratan pesawat berjalan dengan lancar.
Sebelum pendaratan berlangsung, Hayabusa-2 sempat menurunkan objek berbentuk beanbag ke permukaan Ryugu. Beanbag tersebut berfungsi sebagai penanda untuk mengambil sampel di lokasi yang tempat.
Hayabusa-2 sendiri akan menghabiskan lebih banyak waktu di Ryugu pada tahun ini, di mana pesawat tersebut ditargetkan bakal kembali ke Bumi pada akhir 2020.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JAXA mengklaim Roket H3 versi terbaru ini lebih fleksibel dan hemat biaya.
Baca SelengkapnyaAstroscale, perusahaan asal Jepang, telah menandatangani kontrak senilai USD90 juta dengan JAXA untuk misi pembersihan sampah antariksa.
Baca SelengkapnyaRobot produksi perusahaan startup Jepang, Tsubame Industries ini memiliki tinggi 4,5 meter dan berat 3,5 ton.
Baca SelengkapnyaJepang membuka babak baru kemajuan industri luar angkasa usai menguji coba mesin roket dengan bahan bakar yang tak terpikirkan sebelumnya, yakni kotoran sapi.
Baca SelengkapnyaTsubame Industries membuat robot berukuran besar yang bisa dikendarai manusia.
Baca SelengkapnyaHadirnya robot canggih pengantar makanan ini menjadi terobosan ketika Jepang tengah menghadapi kekurangan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaRoket tersebut membawa satelit eksperimental pemerintah Jepang yang dapat menggantikan satelit intelijen di orbit.
Baca SelengkapnyaPernah gagal, bukan berarti membuat Amerika Serikat (AS) kapok untuk mengirim robot penjelajah ke Bulan.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diambil sebagai upaya perusahaan bertahan di tengah krisis kurangnya jumlah tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaRencana ini barangkali masih jauh, tetapi NASA berkeinginan melakukan uji coba itu.
Baca SelengkapnyaRusia akan meletakan stasiun luar angkasa di orbit yang strategis.
Baca SelengkapnyaiRonCub3, robot humanoid terbang pertama, dirancang untuk penanggulangan bencana. Dilengkapi dengan mesin jet dan teknologi canggih.
Baca Selengkapnya