Jika Brin tak keluar dari Rusia, mungkin Google takkan ada
Merdeka.com - 21 Agustus 2013 mendatang merupakan hari spesial bagi co-founder Google, Sergey Brin. Hari itu tepat 40 tahun dirinya dilahirkan ke dunia ini.
Namun, tak seperti orang lain yang merayakan ulang tahunnya dengan kegembiraan, Brin akan selalu mengingat siapa dirinya dan perjuangannya hingga sampai ke titik tertinggi dalam hidupnya. Maklum, Sergey Brin, seperti namanya, adalah seorang Yahudi asli Rusia yang pernah mengalami masa kecil di Uni Soviet.
Lahir pada tahun 1973, Brin kecil merupakan anak dari seorang ayah profesor matematika di University of Maryland dan ibu peneliti NASA di Goddard Space Flight Center. Dirinya terlebih dulu besar di Moskow yang sangat kental dengan ideologi komunis.
-
Siapa yang mulai meninggalkan Google? Minat generasi Z di Amerika Serikat (AS) untuk melalukan pencari informasi berita melalui platform Google terus mengalami penurunan.
-
Kenapa Google diklaim bakal berhenti di Indonesia? Masyarakat Indonesia ramai-ramai membuat Gerakan boikot terhadap merek, barang, dan jasa yang berasal dari maupun yang terafiliasi dengan Israel masih terus berlanjut hingga saat ini.Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Dimana peristiwa ini terjadi? Warga Kota Purwokerto, Banyumas, dan sekitarnya diresahkan dengan kemunculan aksi koboi jalanan yang dilakukan seorang pengemudi mobil CRV di Jalan Ringin Tirto, Kelurahan Bancarkembar, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas.
-
Apa Google menyatakan soal berhenti di Indonesia? Melansir dari Antara, tidak ditemukan pernyataan resmi terkait Google akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas dari aksi boikot yang dilakukan.
-
Dimana peristiwa itu terjadi? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Wirasaba, Adiarsa Timur, Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat, Minggu (21/7).
Akibat hidup di negara poros timur inilah dirinya yang memang pintar terhalang mimpinya menjadi seorang astronom. Hal ini dikarenakan adanya peraturan tak tertulis yang menghalangi kiprah para warga Yahudi di sana.
Memang, hidup sebagai seorang Yahudi di sana bagaikan hidup di tanah asing. Dirinya dianggap bukan bagian dari Rusia, seakan tak dianggap di negeri sendiri.
Sehingga, ayah Brin pun mengeluarkan sebuah gagasan yang bisa mengubah hidupnya dan keluarga untuk selama-lamanya. Keluarga Brin memutuskan meninggalkan Moskow menuju tanah kebebasan di Amerika Serikat.
"Saya sudah tahu sejak lama kalau Ayah tak bisa mendapatkan karir yang diidamkannya di sini," terang Sergey.
Namun, rencana ini sempat dicegah sang Ibu, Genia. Hal ini dikarenakan keluarga ini tak pernah sekalipun meninggalkan Moskow.
Untungnya, jika tak ada Sergey, mungkin mereka tak akan pernah meninggalkan negeri beruang merah tersebut. "Saya satu-satunya yang menentukan bahwa pergi dari sana sangat penting-bukan hanya gara-gara harapan semu," katanya.
Keluar dari Rusia merupakan hal yang sangat sulit bagi Yahudi. Namun, hal ini rupanya tak terjadi pada keluarga Brin.
Tepat pada Mei 1979, mereka diberikan izin untuk meninggalkan Uni Soviet. "Kami berharap ini akan terjadi, namun kami terkejut mengetahui begitu cepatnya visa keluar didapatkan," katanya.
Sergey yang berumur 6 tahun kala itu pun terbuka lagi mimpinya menjadi astronom. Memang, impian itu tak kunjung terwujud hingga kini, namun Sergey Brin tetap menjadi salah satu sosok yang paling berperan di dunia.
Sumber: MomentMag dan BBC
TekStory menarik lainnya: Sejarah di balik kamera pengawas CCTV Mengenal BTS dan perkembangannya 4 Tahun berkibar, Twitter tidak punya logogram Sejarah penemuan Liquid Crystal Display (LCD) Kisah Tux si pinguin lucu yang jadi maskot Linux China, negara pertama penemu kertas (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu pendiri Google ini sampai turun tangan agar perusahaannya tak ketinggalan soal AI.
Baca SelengkapnyaGoogle telah menjadi elemen yang tidak terpisahkan dari rutinitas sehari-hari kita, memudahkan pencarian informasi dengan cepat dan efisien.
Baca SelengkapnyaGoogle akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaGoogle menghabiskan Rp 40 miliar untuk merayu Noam Shazeer yang dianggap penting bagi mereka. Terutama untuk pengembangan AI.
Baca SelengkapnyaGoogle merayakan 20 tahun sejak IPO yang berhasil mengubahnya menjadi raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar USD2 triliun.
Baca SelengkapnyaSaat itu, dia masih berusia 20 tahun dan tengah bekerja di Jepang selama beberapa bulan.
Baca SelengkapnyaBerikut orang-orang keturnan Yahudi yang sukses dan mampu mengubah dunia.
Baca SelengkapnyaAyah dari mantan karyawan, menderita sakit Parkinson.
Baca SelengkapnyaRoman Abramovich merupakan salah satu orang terkaya di Rusia.
Baca SelengkapnyaCerita sejarah dapat memberikan banyak pelajaran bagi kita.
Baca SelengkapnyaMantan pegawai Google menyatakan bahwa kekalahan Google dalam persaingan AI bukan disebabkan oleh kebijakan WFH, melainkan oleh birokrasi hambat inovasi.
Baca Selengkapnya