Jorok, astronot 'nyampah' 96 kantung kotoran manusia di bulan!
Merdeka.com - Bulan adalah objek penelitian antariksa yang paling sering di kunjungi oleh manusia. Pertanyaannya adalah, apakah astronot-astronot meninggalkan sampah di sana?
Jawabannya tentu saja iya. Para astronot tentu saja lebih memilih membawa 'pulang' benda-benda penelitian, misalnya batuan bulan, dari pada sampah. Imbasnya, saat ini di bulan terdapat banyak sekali jenis sampah yang berserakan. Salah satunya adalah kotoran astronot!
Menurut sebuah situs yang secara khusus mendeteksi sampah bulan, trashonthemoon.com, terdapat tidak kurang dari 96 kantung yang berisi kotoran manusia, kencing, dan muntahan. Namun, para astronot tidak meninggalkan kotoran itu di bulan tanpa sebab.
-
Apa misi NASA di Bulan? Sebagaimana diketahui, misi yang diberi nama Artemis ini akan mengirimkan empat manusia untuk mengorbit bulan. Rencananya misi itu akan dilakukan pada November 2024, disusul dengan pendaratan manusia pertama di bulan lebih dari setengah abad setahun kemudian.
-
Di mana astronot Apollo membuang kotoran mereka? Di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), astronot dapat membuang kotoran mereka ke Bumi dan membiarkannya terbakar di atmosfer. Namun, astronot Apollo tidak memiliki opsi tersebut dan harus menyimpan kantong kotoran di dalam pesawat.
-
Kenapa NASA melatih astronot buang air di luar angkasa? Dalam lingkungan gayaberat mikro di ISS, cairan dan padatan cenderung mengapung tanpa ada gaya eksternal yang menahannya. Ini menjadi masalah besar saat berurusan dengan kotoran dan kencing.
-
Apa yang Astronot NASA lakukan di luar angkasa? Seorang astronot biasanya bekerja di luar angkasa dalam jangka waktu 6 bulan lamanya. Mengutip Starlust, Selasa, (19/9), durasi seorang astronot bekerja di luar angkasa biasanya dipengaruhi oleh jenis misi dan tujuan seperti penelitian atau pemeliharaan alat.
-
Siapa yang melacak sampah antariksa? Menurut laporan Science Alert, Kamis (24/10/2024), Angkatan Antariksa Amerika Serikat (US Space Force) sedang melacak sekitar 20 potongan puing dari satelit yang meledak tersebut.
-
Dimana letak sampah luar angkasa? Laporan dari Earth How, Sabtu (21/10) menyatakan bahwa jumlah sampah luar angkasa lebih dari 5500 ton. Jarak sampah luar angkasa ini beragam, dimulai dari 700 hingga 360.000 kilometer di atas permukaan Bumi.
Ternyata mereka berharap kotoran-kotoran tersebut menjadi objek penelitian astrobiologi yang penting. Misalnya, NASA suatu saat ingin meneliti kotoran manusia yang ditinggalkan di luar angkasa dalam kuru waktu 100 tahun untuk melihat apakah ada mutasi genetik yang terjadi.
Lingkungan bulan yang ekstrem tanpa atmosfer sangat cocok dipakai untuk meneliti mutasi gen pada bahan organik, seperti kotoran manusia. Keberadaan radiasi matahari dan suhu super dingin, mencapai minus 200 derajat Celsius, diklaim mampu menunjukkan mutasi yang tidak akan pernah terjadi di bumi.
96 kantung kotoran itu dihasilkan dari beberapa misi Apollo yang dilaksanakan mulai dari tahun 1969 hingga 1972. Lalu, apakah NASA masih berminat meninggalkan kotoran lagi di bulan?
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NASA meluncurkan kompetisi LunaRecycle Challenge untuk mencari solusi daur ulang sampah selama eksplorasi Bulan dan Mars.
Baca SelengkapnyaAda jejak yang ditinggalkan manusia di Bulan. Beriku benda unik yang ditemukan di Bulan.
Baca SelengkapnyaBadan Antariksa Amerika Serikat NASA saat ini tengah bekerja keras memecahkan masalah besar untuk misi ke bulan.
Baca SelengkapnyaAstroscale, perusahaan asal Jepang, telah menandatangani kontrak senilai USD90 juta dengan JAXA untuk misi pembersihan sampah antariksa.
Baca SelengkapnyaTak hanya asteroid saja yang bisa membahayakan Bumi, benda ini juga punya dampak.
Baca SelengkapnyaApollo 14 adalah misi penerbangan antariksa NASA dalam program Apollo, yang bertujuan untuk mendaratkan manusia di bulan.
Baca SelengkapnyaSelama sembilan misi Apollo, sebanyak 24 astronot telah mencapai Bulan. Kesuksesan ini ingin diulang.
Baca SelengkapnyaInilah latihan tersulit yang dilakukan astronot NASA sebelum ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaGua ini terletak di Sea of Tranquility, 400km dari lokasi pendaratan Apollo 11.
Baca SelengkapnyaPenggunaan tas khusus sedang disiapkan perusahaan ini untuk mengais sampah luar angkasa.
Baca SelengkapnyaNASA punya beragam cara mengirim jenazah dari luar angkasa ke Bumi.
Baca SelengkapnyaTomat ini hilang ketika astronot NASA melakukan eksperimen eXposed Root On-Orbit Test System (XROOTS), suatu eksperimen tanaman tanpa tanah.
Baca Selengkapnya