Jupiter dan Saturnus Akan Berada di Titik Terdekat 21 Desember
Merdeka.com - Planet terbesar di tata surya kita yakni Jupiter akan terlihat sejajar dan sangat dekat pada 21 Desember 2020 dengan planet bercincin Saturnus.
Ini merupakan kejadian langka, karena dilaporkan bahwa fenomena ini adalah pertama kalinya Jupiter dan Saturnus berada di posisi sejajar dan sangat dekat dalam 800 tahun terakhir.
Dengan posisi sejajar ini, Jupiter dan Saturnus akan terlihat seperti planet ganda.
-
Siapa yang pernah dekat dengan Jupiter? Pria yang pernah menjalin hubungan dengan Sheila Marcia ini mengungkapkan bahwa ia bahkan harus mengandalkan makanan sederhana seperti nasi dan micin.
-
Dimana Jupiter terbentuk? Simulasi baru menunjukkan, planet-planet besar yang terbentuk cukup jauh dari bintang induknya memulai kehidupannya bukan sebagai bola yang rapi, namun lebih berupa piringan pipih atau datar atau disebut oblate spheroid.
-
Apa yang ditemukan di Saturnus? Sampel ini dipercaya memiliki banyak senyawa organik sebagai pembangun kehidupan di planet itu.
-
Dimana planet-planet ini berada? Exoplanet adalah galaksi lain di luar tata surya.
-
Apa yang terjadi pada Cincin Saturnus di tahun 2025? Pada bulan Maret 2025, sudut ini akan mencapai 0 derajat. Sehingga melihat cincin Saturnus akan serupa dengan melihat selembar kertas yang menghadap ke atas ketika ditempatkan di ujung lapangan sepak bola.
-
Dimana letak bintik merah raksasa Jupiter? Bintik ini berukuran sekitar dua kali diameter Bumi dan memiliki angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 400 kilometer per jam.
Mengutip laman Fox News via Tekno Liputan6.com, kejadian langka ini akan terjadi setelah Matahari terbenam di 21 Desember 2020. Kondisi dekatnya Jupiter dan Saturnus ini, sekaligus menandakan dimulainya titik balik Matahari musim dingin.
"Kesejajaran antara Jupiter dan Saturnus sangatlah langka, kondisi ini bisa terjadi dua puluh tahun sekali atau lebih. Namun, kondisi yang saat ini sangat jarang karena dekatnya, planet akan terlihat satu sama lain," kata astronom Rick University Patrick Hartigan dalam pernyataan.
Ia menambahkan, kondisi ini pernah terjadi sebelum fajar pada 4 Maret 1226 atau sekitar 800 tahun lalu untuk melihat keduanya berada di jarak yang sangat dekat.
Tampak Seperti Planet Ganda
Hartingan juga mengatakan, antara 16-25 Desember, Jupiter dan Saturnus akan berpisah kurang dari bulan purnama.
"Pada malam di mana keduanya paling dekat, yakni pada 21 Desember, Jupiter dan Saturnus akan terlihat seperti planet ganda, hanya dipisahkan oleh seperlima diameter bulan purnama," ujar Hartingan, memberikan penjelasan.
Hartingan menambahkan, bagi sebagian besar pecinta astronomi, baik Jupiter maupun Saturnus serta beberapa bulan terbesar akan terlihat dalam bidang pandang yang sama pada 21 Desember 2020.
Peristiwa angkasa ini dapat diamati dari mana saja di Bumi, namun Hartingan mencatat, makin jauh ke utara, makin sedikit waktu yang mereka miliki untuk menyaksikannya.
Para pecinta fenomena angkasa bisa bersiap untuk menyaksikan peristiwa langka ini di bulan depan. Pasalnya, kondisi Jupiter dan Saturnus baru akan terlihat dekat lagi pada 15 Maret 2080 dan setelah tahun 2.400.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari Venus yang bersinar cerah sebagai Bintang Senja hingga Jupiter yang megah, setiap planet menyajikan pemandangan yang menakjubkan dan berbeda.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah waktu untuk bisa melihat enam planet sejajar.
Baca SelengkapnyaDia menganjurkan menggunakan teleskop agar planet-planet tersebut terlihat lebih jelas.
Baca SelengkapnyaBerikut peristiwa astronomi yang terbilang langka karena 6 planet akan berjajar dan bisa dilihat tanpa alat.
Baca SelengkapnyaCincin Saturnus Bakal Menghilang, NASA Ungkap Kapan Waktunya
Baca SelengkapnyaSuper Blue Moon adalah sebuah peristiwa langka di mana bulan purnama muncul dua kali dalam satu bulan dan posisinya berada pada Perigee.
Baca SelengkapnyaSalah satu komet yang terkenal akan kehadirannya adalah Komet Halley, yang terlihat setiap 76 tahun sekali.
Baca SelengkapnyaSerangkaian fenomena astronomi diprediksi akan terjadi pada bulan November 2024.
Baca SelengkapnyaHujan meteor Draconid berasal dari puing-puing komet. Induk dari hujan meteor Draconid bernama komet P/Giacobini-Zinner.
Baca SelengkapnyaFenomena hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada 12 dan 13 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tahun yang diprediksikan ilmuwan cincin Saturnus lenyap.
Baca SelengkapnyaMeteor merupakan objek angkasa yang memasuki atmosfer bumi dan menghasilkan fenomena optik yang disebut sebagai bintang jatuh.
Baca Selengkapnya