Kabar buruk? Rokok elektrik jadi favorit remaja masa depan
Merdeka.com - Tren merokok lewat rokok elektrik atau e-cigarette nampaknya tengah menjamur di seluruh belahan dunia, tidak hanya di Indonesia saja. Bahkan, remaja masa depan diprediksi akan menjadikan e-cigarette sebagai alat favorit mereka.
Menanjaknya popularitas e-cigarette di kalangan remaja mulai terlihat berdasarkan penelitian tahunan yang dilakukan oleh CDC di Amerika. Dari survei yang diberikan pada sekitar 20.000 siswa SMA sejak tahun 2013 lalu menunjukkan peningkatan pemakaian e-cigarette hingga angka 4,5 persen.
Padahal, penelitian di tahun sebelumnya hanya terdapat 2,8 persen siswa SMA yang diketahui menggunakan e-cigarette. Sementara itu, jumlah siswa yang mengaku mencoba e untuk pertama kalinya juga meningkat 2 persen menjadi 12 persen. Ironisnya, sekitar 46 persen siswa mengaku bila sepanjang hidupnya mereka sudah pernah menggunakan tembakau meski dalam berbagai macam bentuk, tidak hanya rokok atau rokok elektrik saja.
-
Apa yang membuat anak-anak tertarik pada rokok elektronik? Fenomena ini sebagian besar dipicu oleh anggapan bahwa rokok elektronik adalah sesuatu yang stylish dan mengikuti tren. Banyak anak-anak terpengaruh oleh device-device yang dianggap keren, sehingga mereka merasa tertarik untuk mencobanya.
-
Kenapa orang masih pakai rokok elektrik? Tujuan dari rokok elektrik adalah untuk memberikan alternatif bagi perokok yang mencari cara untuk mengurangi paparan terhadap zat-zat berbahaya yang ditemukan dalam asap rokok konvensional.
-
Bagaimana dampak nikotin dari rokok elektrik? Meskipun jumlahnya bisa lebih mudah diatur daripada rokok konvensional, pengguna tetap terpapar nikotin yang bisa berdampak pada sistem saraf dan jantung. Selain itu, nikotin juga akan menimbulkan efek candu dan memicu depresi, napas pendek, kanker paru, kerusakan paru permanen, hingga kematian
-
Apa saja bahaya rokok elektrik? Berikut ini adalah beberapa bahaya rokok elektrik bagi kesehatan tubuh: 1. Paparan Nikotin 2. Penyakit Paru Obstruktif Kronis 3. Risiko Kesalahan Penggunaan 4. Terserang 'Popcorn Lung' 5. Pneumonia Lipoid 6. Pengaruhi Kondisi Gigi dan Gusi 7. Dampak Jangka Panjang yang Belum Diketahui
-
Kenapa anak terpengaruh rokok? Jika orang tua merokok, anak mungkin akan meniru kebiasaan tersebut.
-
Bagaimana dampak vape terhadap otak remaja? Senyawa nikotin memiliki dampak negatif pada perkembangan otak pada pengguna yang masih muda.
Untungnya, dari data CDC tidak ditemukan peningkatan pemakaian e-cigarette di kalangan siswa SMP. Tetapi jumlah siswa yang pernah menghisap e-cigarette untuk pertama kali naik di angka 3 persen. Oleh sebab itu, para ahli memprediksi bila populeritas e-cigarette akan terus meningkat di masa depan.
Meski dari kedua kelompok umur itu terjadi penurunan pemakaian rokok 'tradisional', tetapi tren penggunaan rokok elektrik sebagai ganti rokok juga bukanlah hal yang baik, terutama pada remaja. Sebab, e-cigarette mempunyai potensi besar untuk disalahgunakan dan berpengaruh pada meningkatnya kadar nikotin tubuh.
Saat jumlah nikotin dalam tubuh meningkat dan terakumulasi dalam waktu lama, maka gangguan pembuluh darah dan perubahan darah seperti pengentalan akan terjadi. Hal ini tentunya dapat mengancam kesehatan anak muda yang masih mepunyai masa depan panjang. Apalagi zat-zat beracun lain yang terdapat pada e-cigarette juga berpotensi menyebabkan penyakit-penyakit mematikan seperti kanker. (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.
Baca SelengkapnyaSemakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaUpaya menekan kemunculan pelajar perokok bisa dilakukan dengan kampanye antirokok yang efektif.
Baca SelengkapnyaPaparan asap rokok dapat memberikan dampak yang lebih serius bagi anak-anak penyandang disabilitas, terutama pada anak dengan disabilitas.
Baca SelengkapnyaVCD/DVD Player hingga Playstation (PS) mulai ditinggalkan masyarakat pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPenggunaan rokok elektrik terus meningkat di berbagai belahan dunia, memunculkan pertanyaan akan keamanaannya.
Baca SelengkapnyaWHO baru-baru ini mendesak negara-negara di dunia untuk menerbitkan aturan yang melarang rokok elektronik atau vape aneka rasa.
Baca SelengkapnyaAnak-anak yang memiliki orangtua perokok berisiko lebih besar mengalami stunting.
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca SelengkapnyaPelarangan rokok sekali pakai dapat membantu mengurangi daya tarik vape kepada anak-anak muda.
Baca SelengkapnyaPandangan bagi pria yang tidak merokok di Indonesia menyebabkan semakin meningkatnya jumlah perokok.
Baca Selengkapnya