Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kabar buruk? Rokok elektrik jadi favorit remaja masa depan

Kabar buruk? Rokok elektrik jadi favorit remaja masa depan rokok elektrik. ©REUTERS/Mike Segar

Merdeka.com - Tren merokok lewat rokok elektrik atau e-cigarette nampaknya tengah menjamur di seluruh belahan dunia, tidak hanya di Indonesia saja. Bahkan, remaja masa depan diprediksi akan menjadikan e-cigarette sebagai alat favorit mereka.

Menanjaknya popularitas e-cigarette di kalangan remaja mulai terlihat berdasarkan penelitian tahunan yang dilakukan oleh CDC di Amerika. Dari survei yang diberikan pada sekitar 20.000 siswa SMA sejak tahun 2013 lalu menunjukkan peningkatan pemakaian e-cigarette hingga angka 4,5 persen.

Padahal, penelitian di tahun sebelumnya hanya terdapat 2,8 persen siswa SMA yang diketahui menggunakan e-cigarette. Sementara itu, jumlah siswa yang mengaku mencoba e untuk pertama kalinya juga meningkat 2 persen menjadi 12 persen. Ironisnya, sekitar 46 persen siswa mengaku bila sepanjang hidupnya mereka sudah pernah menggunakan tembakau meski dalam berbagai macam bentuk, tidak hanya rokok atau rokok elektrik saja.

Untungnya, dari data CDC tidak ditemukan peningkatan pemakaian e-cigarette di kalangan siswa SMP. Tetapi jumlah siswa yang pernah menghisap e-cigarette untuk pertama kali naik di angka 3 persen. Oleh sebab itu, para ahli memprediksi bila populeritas e-cigarette akan terus meningkat di masa depan.

Meski dari kedua kelompok umur itu terjadi penurunan pemakaian rokok 'tradisional', tetapi tren penggunaan rokok elektrik sebagai ganti rokok juga bukanlah hal yang baik, terutama pada remaja. Sebab, e-cigarette mempunyai potensi besar untuk disalahgunakan dan berpengaruh pada meningkatnya kadar nikotin tubuh.

Saat jumlah nikotin dalam tubuh meningkat dan terakumulasi dalam waktu lama, maka gangguan pembuluh darah dan perubahan darah seperti pengentalan akan terjadi. Hal ini tentunya dapat mengancam kesehatan anak muda yang masih mepunyai masa depan panjang. Apalagi zat-zat beracun lain yang terdapat pada e-cigarette juga berpotensi menyebabkan penyakit-penyakit mematikan seperti kanker. (mdk/bbo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data Kemenkes: Pengguna Rokok Elektrik Meningkat
Data Kemenkes: Pengguna Rokok Elektrik Meningkat

Ada kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.

Baca Selengkapnya
UI: Rokok Elektrik Bukan Pengganti Rokok Konvensional, Risikonya Lebih Tinggi
UI: Rokok Elektrik Bukan Pengganti Rokok Konvensional, Risikonya Lebih Tinggi

Berdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.

Baca Selengkapnya
Merokok Sebelum Usia 18 Berisiko Tinggi Sebabkan Masalah Pernapasan di Usia 20-an
Merokok Sebelum Usia 18 Berisiko Tinggi Sebabkan Masalah Pernapasan di Usia 20-an

Semakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.

Baca Selengkapnya
Kampanye Anti-Rokok dari Remaja Putri Bisa Jadi Cara Efektif Cegah Munculnya Remaja Perokok
Kampanye Anti-Rokok dari Remaja Putri Bisa Jadi Cara Efektif Cegah Munculnya Remaja Perokok

Upaya menekan kemunculan pelajar perokok bisa dilakukan dengan kampanye antirokok yang efektif.

Baca Selengkapnya
Paparan Asap Rokok Bisa Jadi Penyebab Masalah Kesehatan Serius pada Anak dengan Disabilitas
Paparan Asap Rokok Bisa Jadi Penyebab Masalah Kesehatan Serius pada Anak dengan Disabilitas

Paparan asap rokok dapat memberikan dampak yang lebih serius bagi anak-anak penyandang disabilitas, terutama pada anak dengan disabilitas.

Baca Selengkapnya
Survei BPS: Masyarakat Tinggalkan Playstation dan Rokok Konvensional
Survei BPS: Masyarakat Tinggalkan Playstation dan Rokok Konvensional

VCD/DVD Player hingga Playstation (PS) mulai ditinggalkan masyarakat pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Bahaya Rokok Elektrik bagi Kesehatan Tubuh, Wajib Tahu
Bahaya Rokok Elektrik bagi Kesehatan Tubuh, Wajib Tahu

Penggunaan rokok elektrik terus meningkat di berbagai belahan dunia, memunculkan pertanyaan akan keamanaannya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Geliat Penjualan Rokok Elektrik di Tengah Kenaikan Cukai dan Desakan WHO Larang Vape Aneka Rasa
FOTO: Geliat Penjualan Rokok Elektrik di Tengah Kenaikan Cukai dan Desakan WHO Larang Vape Aneka Rasa

WHO baru-baru ini mendesak negara-negara di dunia untuk menerbitkan aturan yang melarang rokok elektronik atau vape aneka rasa.

Baca Selengkapnya
Anak yang Lahir dari Orangtua Perokok Miliki Risiko Stunting 5,5 Persen Lebih Tinggi
Anak yang Lahir dari Orangtua Perokok Miliki Risiko Stunting 5,5 Persen Lebih Tinggi

Anak-anak yang memiliki orangtua perokok berisiko lebih besar mengalami stunting.

Baca Selengkapnya
BNN Jakarta: 63 Persen Laki-Laki Kalau Sudah Merokok, Lari ke Ganja
BNN Jakarta: 63 Persen Laki-Laki Kalau Sudah Merokok, Lari ke Ganja

BNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.

Baca Selengkapnya
Negara Ini Bakal Larang Penjualan Rokok Elektrik Sekali Pakai
Negara Ini Bakal Larang Penjualan Rokok Elektrik Sekali Pakai

Pelarangan rokok sekali pakai dapat membantu mengurangi daya tarik vape kepada anak-anak muda.

Baca Selengkapnya
"Cowok Kok Nggak Ngerokok?" Dampak Pandangan Toxic Masculinity Terhadap Terus Meningkatnya Jumlah Perokok Pria di Indonesia

Pandangan bagi pria yang tidak merokok di Indonesia menyebabkan semakin meningkatnya jumlah perokok.

Baca Selengkapnya