Kaki diamputasi, pendaki ini justru lebih sukses dengan kaki robot
Merdeka.com - Pencapaian luar biasa telah ditorehkan oleh Hugh Herr, seorang pendaki gunung top asal Amerika. Lahir dengan bakat mendaki gunung luar biasa, karir Hugh sempat hampir berakhir setelah dia mengalami kecelakaan di gunung Washington tahun 1982 silam.
Nyawa Hugh memang berhasil diselamatkan, namun kedua kakinya harus diamputasi hingga lutut. Dokter pun mengatakan bila karir panjat tebingnya telah usai.
Tidak mau menyerah, Hugh memutuskan untuk memasang kaki palsu dan mencoba memanjat hanya beberapa minggu setelah dinyatakan pulih. Tak puas, Hugh membuat kaki palsunya semakin canggih dengan menambahkan teknologi robot dan memodifikasinya.
-
Apa kemampuan manusia yang luar biasa? Menurut penelitian, manusia pada dasarnya adalah atlet dengan daya tahan yang luar biasa, bahkan mampu mengalahkan kekuatan kuda dalam jarak puluhan kilometer.
-
Apa saja kemampuan hewan yang belum bisa ditiru robot? 'Seekor rusa kutub dapat bermigrasi sejauh ribuan kilometer melalui medan yang berat, kambing gunung dapat memanjat tebing, menemukan pijakan yang tampaknya tidak ada di sana, dan kecoak dapat kehilangan satu kaki dan tidak dapat melambat,' ujar Dr. Max Donelan. 'Kami belum memiliki robot yang mampu memiliki daya tahan, kelincahan, dan kekokohan seperti ini.' imbuhnya.
-
Bagaimana Robot Tesla bisa bekerja? Di Desember 2023, Tesla meluncurkan versi terbaru dari Optimus yang mencakup peningkatan pada tangan, kecepatan berjalan, dan lainnya. Kemudian di Januari 2024, Musk mengatakan kepada investor bahwa Tesla akan mulai mengirimkan Optimus ke konsumen di 2025.
-
Siapa yang mengatakan bahwa robot belum bisa mengalahkan kecepatan lari hewan? Dr. Max Donelan dari Universitas Simon Fraser menyatakan bahwa hewan memiliki daya tahan, kelincahan, dan kekokohan yang sulit ditiru oleh robot.
-
Apa yang AI tidak bisa lakukan? “AI tidak bisa menggantikan sebuah kreativitas,“ kata CEO dari Freelancer.com, Matt Barrie.
-
Siapa yang menciptakan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
Bukannya menjadi kelemahan, kaki robot Hugh justru dapat dipakai mendaki gunung lebih baik dari kaki manusia biasa. Rahasianya terletak pada ukurannya yang lebih panjang dan penambahan pisau di kaki robot itu, sehingga saat cocok untuk memanjat gunung batu atau es sekalipun.
"Awalnya orang-orang bilang aku sudah tamat. Setahun kemudian aku justru melampaui kemampuan panjat tebing ku sebelum kaki ku diamputasi, bahkan melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan pemanjat tebing lain. Hal itu membuat beberapa saingan ku mengatakan akan mengamputasi kaki mereka agar bisa melakukan hal yang sama," kata Hugh, The Guardian (08/04).
Kaki robot Hugh memang sangat canggih. Sepasang kaki 'bionik' tersebut sudah dipasangi teknologi komputer mikro dan sistem 'otot' layaknya kaki sungguhan. Kombinasi kedua teknologi itu membuat kaki buatan itu terasa lebih nyata, ringan, dan hampir sempurna seperti kaki asli. Tak salah bila Hugh menyebut kaki robot itu sebagai nyawanya sekarang.
"Copot kaki robot ini dari ku, dan aku akan terpenjara. Satu-satunya hal yang bisa aku lakukan hanyalah merangkak. Namun dengan kaki robot ini, aku bisa bebas," ujar Hugh Herr.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keterbatasan fisik tak membuatnya berkecil hati. Ia membuktikan jika disabilitas bukanlah sebuah halangan.
Baca SelengkapnyaSelain nyaman dipakai, celana ini juga tidak tampak mencolok seperti perangkat medis lainnya.
Baca SelengkapnyaVideo momen haru tersebut diunggah oleh akun TikTok @imdidiii.
Baca SelengkapnyaKetidaksempurnaan fisik tak menjadi halangan bagi pasutri ini untuk produktif. Keduanya sukses berbisnis sablon dan jadi atlet profesional.
Baca SelengkapnyaDi tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Baca SelengkapnyaAda tujuan yang ingin digapai ilmuwan dengan merancang robot ini.
Baca SelengkapnyaPria tersebut terlihat berjalan di atas air sambil membawa sebuah tas berwarma hitam.
Baca SelengkapnyaTerobosan teknologi ini disebut sudah diuji coba. Hasilnya menggembirakan.
Baca SelengkapnyaSelalu mengusahakan yang terbaik apapun kondisinya.
Baca SelengkapnyaSTAR1, robot humanoid dari perusahaan Robot Era, mencetak rekor baru dengan kecepatan 8 mph di Gobi Desert.
Baca SelengkapnyaPotret prajurit TNI Al bertangan 'robot' bionic yang bisa digerakkan dengan sensor dari otak.
Baca SelengkapnyaSejauh ini gerak robot yang diciptakan masih berjalan tak alami. Ilmuwan ini sukses melakukan uji coba itu.
Baca Selengkapnya