Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kala operator sedia jurus melawan musuh bersama, 'kurs'

Kala operator sedia jurus melawan musuh bersama, 'kurs' Operator seluler. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menyatakan para anggotanya menyiapkan sejumlah jurus untuk mengantisipasi penurunan kinerja industri seluler karena faktor makro ekonomi, terutama pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang sempat menembus level Rp 15 ribu per dolar.

"Penurunan kinerja telco sudah diantisipasi. Kami harapkan penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah tidak menambah buruknya angka penurunan, yang mana hingga semester I 2018 industri ini sudah negative growth," ungkap Merza Fachys, Wakil Ketua Umum ATSI, di Jakarta, kemarin (27/9).

Menurutnya, saat ini merupakan tahun sulit bagi industri seluler karena ada faktor makro ekonomi dan regulasi yang membuat pelaku usaha melakukan konsolidasi dalam strategi bisnis. Namun, saya percaya masing-masing operator ada jurus selamatnya dan nanti akan more than survive dari kondisi sulit ini.

Orang lain juga bertanya?

Secara terpisah, Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengungkapkan, industri seluler hingga semester pertama 2018 mengalami negative growth baik dari sisi pendapatan atau EBITDA (Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortization).

"Secara industri, negative growth terjadi di pendapatan yang minus 12,3 persen dan EBITDA minus 24,3 persen," katanya.

Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada, menilai tantangan bagi operator kala nilai tukar rupiah melemah adalah menghadapi biaya operasional yang tinggi.

Apalagi kalau ada peralatan yang sistemnya sewa dan bayar dengan dolar. Belum lagi jika ada kewajiban bond atau lainnya dalam bentuk dolar. Jika simpanan dolarnya tidak cukup, bisa missmatch.

Diharapkannya, dengan meredanya perang tarif sejak semester pertama tahun ini, akan membantu operator menghadapi sisa semester dua.

"Adanya penyesuaian tarif bisa membantu mengurangi dampak perang tarif. Ditambah promosi menarik, orang akan mau ambil paket yang ditawarkan oleh operator karena merasa mendapat lebih. Operator harus bisa menggenjot pendapatan dari data dan internet untuk menutupi penurunan pendapatan voice dan SMS," pungkas dia.

Berdasarkan kinerja semester pertama 2018, operator seluler di Indonesia tertekan. Selain faktor makroekonomi dan regulasi, juga karena adanya perubahan perilaku pelanggan yang banyak menggunakan produk substitusi messenger, sehingga menggerus pendapatan suara dan SMS.

xl axiata buka gerai baru

XL Axiata buka gerai baru ©2018 Merdeka.com

Misalnya, Telkom membukukan keuntungan Rp 8,7 triliun, turun 28,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Operator pelat merah ini membukukan pendapatan usaha Rp 64,37 triliun yang hanya naik tipis 0,5 persen.

Andalan Telkom di seluler, Telkomsel, meraih pendapatan Rp 42,7 triliun, justru turun 7,1 persen. Sementara laba bersihnya tetcatat Rp 11,7 triliun, juga turun 24,4 persen.

Indosat paling tertekan, yang mana anak usaha Ooredoo Group ini hanya memiliki pendapatan Rp 11 triliun di semester I tahun ini, turun 26,8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Dampaknya, perseroan mengalami kerugian Rp 693,7 miliar, padahal periode sama tahun lalu untung Rp 784,2 miliar.

XL Axiata meraih pendapatan sebesar Rp 11,06 triliun, naik 1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Namun, tetap mencatat kerugian Rp 82 miliar di semester pertama tahun ini. Padahal periode sama tahun lalu mencapai laba Rp 143 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan semester pertama tahun ini, Telkomsel menikmati laba kurs sebesar Rp 48 miliar. Sedangkan Indosat dan XL mengalami rugi kurs masing-masing Rp 112 miliar dan Rp 44 miliar.

Sementara debt to equity ratio (DER) dari pemain pun masih "sehat" alias masih bisa mencari pendanaan, seperti Telkomsel sebesar 58 persen, Indosat (142 persen), dan XL (62 persen). (mdk/sya)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rupiah Jeblok ke Rp16.000, Siap-Siap Harga Barang Elektronik Bakal Naik
Rupiah Jeblok ke Rp16.000, Siap-Siap Harga Barang Elektronik Bakal Naik

Harga barang-barang elektronik bakal naik jika nilai tukar rupiah terus tertekan pasca serangan Iran ke Israel Sabtu (13/4) lalu.

Baca Selengkapnya
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain

DPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Dolar AS Terus Menguat, Menko Airlangga Minta Masyarakat Tak Panik
Nilai Tukar Dolar AS Terus Menguat, Menko Airlangga Minta Masyarakat Tak Panik

Airlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Tahun Depan Diprediksi Bakal Bertengger di Level Rp16.350 per USD
Kurs Rupiah Tahun Depan Diprediksi Bakal Bertengger di Level Rp16.350 per USD

Shinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok, Menteri Erick Wanti-Wanti Utang BUMN Bisa Bengkak
Rupiah Anjlok, Menteri Erick Wanti-Wanti Utang BUMN Bisa Bengkak

Menteri Erick Thohir ingatkan BUMN yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS karena nilai tukar Rupiah terus anjlok beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD

Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Level Rp16.300 per USD, Jokowi: Ketidakpastian Hantui Semua Negara
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Level Rp16.300 per USD, Jokowi: Ketidakpastian Hantui Semua Negara

Jokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.

Baca Selengkapnya
Kadin: Rupiah Jangan Terlalu Kuat atau Lemah
Kadin: Rupiah Jangan Terlalu Kuat atau Lemah

Kadin Indonesia telah menyiapkan white paper untuk pemerintah selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Ada Demo Kawal Putusan MK soal Pilkada, Nilai Tukar Rupiah Langsung Anjlok ke Level Rp15.600 per USD
Ada Demo Kawal Putusan MK soal Pilkada, Nilai Tukar Rupiah Langsung Anjlok ke Level Rp15.600 per USD

Dari sisi internal, pelemahan nilai tukar Rupiah dipengaruhi gejolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini
Rupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini

Pemerintah harap konflik Timur Tengah tidak berkepanjangan.

Baca Selengkapnya