Kaleidoskop 2017 Tesla: tahun yang buruk tapi spektakuler bagi konsumen
Merdeka.com - Tahun 2017 adalah tahun yang tidak begitu baik bagi perusahaan mobil listrik paling terkemuka, Tesla. Pasalnya Tesla telah mentasbihkan diri tak lagi sebagai produsen mobil listrik mewah, namun ingin menjadi produsen mobil listrik secara masal.
Karena perubahan ideologi ini, Tesla hingga kini sedang dilanda sebuah kondisi yang bernama "production hell," atau neraka produksi. Kondisi tersebut adalah momen di mana produksi tak selesai-selesai dan seakan-akan tak menemui ujung peluncuran.
Sampai saat ini pun, Tesla masih sedang memproduksi mobil masal pertamanya, Tesla Model 3, yang diharapkan selesai 20.000 unit pada Desember ini. Meski bisa selesai puluhan ribu unit, mobil ini masih akan sampai pada pengguna pada akhir 2018. Jadi, sebenarnya produk Tesla masih sulit diraih oleh pengguna.
-
Bagaimana Tesla mendorong popularitas mobil listrik? Nama 'Tesla' diambil dari ilmuwan terkemuka dalam bidang fisika dan teknik listrik, Nikola Tesla, yang inovasinya pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 telah membantu mendorong popularitas mobil listrik hingga saat ini.
-
Bagaimana Tesla membayangkan mobil masa depan? Nikola Tesla memvisualisasikan kendaraan yang mampu beroperasi secara mandiri dan membuat keputusan sendiri. Ia menggambarkan fungsi mobil self-driving, drone, dan robot otonom.
-
Bagaimana Tesla kalah dari Edison? Meskipun Tesla memenangkan pertempuran dengan Edison, ia tidak mendapatkan pengakuan.
-
Apa yang ditawarkan Tesla di Indonesia? Di Indonesia, ada beberapa model mobil Tesla yang tersedia, semuanya diimpor oleh Importir Umum (IU) bernama Prestige Motorcars.
-
Apa yang Tesla kembangkan? Akhirnya ia memutuskan untuk mengembangkan arus listrik bolak-balik atau Alternating Current (AC).
-
Bagaimana Tesla mendapatkan kekayaan? Meskipun kontribusinya yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, Tesla tidak memiliki kemampuan bisnis yang baik dan membuat keputusan finansial yang buruk.
Namun hal ini berbanding terbalik dengan bagaimana konsumen berpikir soal Tesla. Menurut laporan Owner Satisfaction Survey 2017 atau survei kepuasan pemilik tahun ini, Tesla menduduki puncak merek mobil yang memberi kopuasan pelanggan. Titel ini pun disandang Tesla untuk ketiga kalinya seara berturut.
Data skor kepuasan tersebut didapat dari pertanyaan "apakah pengguna akan membeli mobil yang sama lagi," serta "apakah mobil pengguna memenuhi harapan." Selain dua aspek tersebut, berbagai faktor seperti pengalaman berkendara, kenyamanan, serta keramahan pengguna dari sistem yang ditawarkan produsen. 500.000 orang dengan berbagai merek kendaraan mengikuti survei ini.
Untuk survei ini sendiri, Tesla yang digunakan adalah Tesla Model X dan Model S, yang keduanya merupakan kendaraan dengan kinerja super tinggi dan berharga mahal.
Tesla Model 3 yang akan jadi mobil massal, diharapkan akan mendapat laporan kepuasan pelanggan pada tahun depan. Untuk saat ini, Tesla Model 3 hanya dimiliki oleh pegawai Tesla saja.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu alasan utama penurunan ini adalah persaingan ketat di pasar China
Baca SelengkapnyaBerikut penyebab saham Tesla merosot di awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBMW berhasil menjual 14.869 unit mobil listrik murni (BEV) pada bulan Juli
Baca SelengkapnyaSiap-siap! Tesla Bakal Rilis Mobil Listrik Murah Tahun Depan
Baca SelengkapnyaRaoul menyayangkan sikap Elon Musk yang tidak merahasiakan dukungannya terhadap Donald Trump.
Baca SelengkapnyaSiap-siap! Tesla Bakal Rilis Mobil Listrik Murah Tahun Depan
Baca SelengkapnyaTernyata ini penyebab kekayaan Elon Musk turun Rp254 triliun dalam sehari.
Baca SelengkapnyaJika Terpilih Jadi Presiden, Donald Trump Bakal Matikan Mobil Listrik di Amerika
Baca SelengkapnyaSimak Daftar Harga Mobil Bekas Tesla di Indonesia,
Baca SelengkapnyaJika Terpilih Jadi Presiden, Donald Trump Bakal Matikan Mobil Listrik di Amerika
Baca SelengkapnyaPendapatan kuartalan Tesla juga tercatat mencapai USD 24,9 miliar untuk kuartal II-2023.
Baca SelengkapnyaPenurunan target ini menjadi sorotan, terutama mengingat semakin ketatnya persaingan di pasar EV
Baca Selengkapnya