Kalian belum pantas sandang gelar hacker!
Merdeka.com - Belum habis berita mengenai serangan hacker ke situs-situs Australia dan juga penyadapan yang dilakukan pemerintah Negeri Kangguru tersebut, kini kembali surat terbuka dari seseorang untuk salah satu kelompok hacker di Indonesia.
Dari sebuah laman di Pastebin tertanggal 16 November lalu, muncul sebuah tulisan yang diperuntukkan bagi Java Cyber Army. Dalam tulisan tersebut mengatakan bahwa para hacker sekarang ini (termasuk JCA) yang telah berkoar-koar berhasil mengeksploitasi 1000 website dalam satu hari dan mempublikasikannya ke forum dan situs hacker hanyalah besar mulut saja.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Siapa hacker yang menyerang Yahoo? Michael Calce merupakan hacker yang pernah menumbangkan berbagai situs web besar, seperti CNN, Dell, eBay, dan Fifa.com. Berawal dari pengetahuan yang dimilikinya untuk mengambil alih jaringan komputer universitas, Calce pun melakukan aksi-aksi yang lebih besar lagi. Ia juga bahkan pernah menyerang Yahoo, mesin pencari paling populer di saat itu, tahun 2000.
-
Di mana hacker menyebarkan phishing? Pada saat yang sama, perangkat phishing canggih baru — templat halaman phishing yang sudah dibuat sebelumnya — yang dibuat dengan alat otomatis terus muncul di dark web, sehingga memungkinkan semakin banyak penyerang untuk menyebarkan situs phishing paling efektif yang meniru platform game populer.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Dimana aktivitas ilegal di Telegram terjadi? Laporan tersebut juga menunjukkan adanya bukti kuat mengenai pasar data gelap yang beralih ke Telegram, di mana penjual secara aktif menargetkan kelompok kejahatan terorganisir transnasional yang beroperasi di Asia Tenggara.
Sang penulis yang diperkirakan adalah seorang hacker atau paling tidak berkecimpung dalam dunia IT tersebut juga menyebutkan bahwa hacker individu atau juga kelompok peretas saat ini hanya menginginkan sebuah pengakuan dan popularitas namun tidak benar-benar ingin menjaga kedaulatan cyber Indonesia.
Lanjutnya, seorang hacker adalah seseorang yang mampu mengerti, paham dan dapat membuat program sendiri, namun rata-rata mereka (para hacker sekarang ini) masih buta akan programming dan belum bisa membuat program sendiri.
Terlebih lagi, beberapa hari ini ketika panasnya tensi cyber Indonesia dan Australia, banyak yang mengatakan, "NKRI harga mati!," namun apa yang ada di lapangan? Pada kenyataannya hampir semua situs di Indonesia masih rentan untuk dibobol.
Oleh karenanya, terdapat satu kalimat yang patut digarisbawahi dari tulisan tersebut yaitu "Seorang hacker itu diakui, bukan mengakui."
"Sering melakukan deface terhadap website lain dan mengaku menjadi seorang developer, tapi kalian belum pantas untuk menyandang gelar seorang hacker! Hacker itu diakui bukan mengakui. Di sini kami tidak menggurui, namun harus jalan pada etika dunia kita (dunia peretasan). Apakah Kalian tidak malu dengan para sesepuh terdahulu yang sekarang geleng-geleng kepala dengan regenerasi seperti kalian?? Cobalah untuk lebih kreatif .. !!," tulisnya.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaPesan berisi teror bom bikin heboh Koja Trade Mall pada Kamis (2/11).
Baca SelengkapnyaDittipidsiber tengah melakukan penyelidikan lebih jauh sembari berkoordinasi dengan pihak lain
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membuka rekrutmen khusus untuk masyarakat yang memiliki kemampuan terkait IT.
Baca SelengkapnyaDiduga data pemilih ini dijual hacker sebesar Rp 1,2 miliar.
Baca SelengkapnyaSeorang hacker mengungkap celah keamanan di sistem NASA dan menerima surat apresiasi resmi dari badan antariksa tersebut.
Baca SelengkapnyaJika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan membantah tejadi kebocoran data seperti beredar lewat akun media sosial X @FalconFeedsio.
Baca SelengkapnyaTujuan pria tersebut semulanya bukan ingin melakukan penangkapan terhadap target operasinya, melainkan urusan yang lain.
Baca SelengkapnyaTersangka dikenal tetangga sebagai mahasiswa di salah satu kampus Jakarta.
Baca SelengkapnyaSeorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.
Baca Selengkapnya