Kanibalisme pernah menjadi hal biasa di Inggris
Merdeka.com - Praktik kanibalisme pernah menjadi hal biasa dan normal di Inggris. Hal ini terjadi pada 14.700 tahun yang lalu di Goa Gough, Somerset, Inggris.
Kanibalisme di Inggris ini adalah temuan Silvia M Bello dari Natural History Museum. Dia memaparkan temuannya dalam pertemuan European Society for the Study on Human Evolution di Bordeaux, Inggris, Sabtu (22/09). Hasil penelitian Bello mencengangkan. Di Goa Gough, setidaknya terdapat fosil korban kanibal, termasuk anak beruia tiga tahun. Bekas gigi manusia ditemukan pada korban kanibal, terutama di bagian tubuh di bawah leher.
Para kanibal sepertinya mengiris daging korbannya, kemudian memakan langsung sisa-sisa daging yang melekat di tulang. Bahkan, daging jari kaki dan tangan pun dihabiskan. Kemungkinan, sumsum tulang juga dikonsumsi. Yang mengejutkan, tulang tengkorak ternyata dibiarkan utuh. Bagian lain seperti mata, lidah, pipi, dan lainnya diiris dengan pisau batu. Bello mengatakan, bagian tengkorak dikoleksi dengan hati-hati untuk dijadikan tempat minum.
-
Kapan praktik kanibalisme terjadi? Penelitian terbaru dari National History Museum (NHM) di London, Inggris mengungkap kanibalisme adalah praktik pemakaman yang umum di sebagian wilayah Eropa sekitar 15.000 tahun yang lalu.
-
Di mana bukti kanibalisme ditemukan? Penemuan ini berpusat di sekitar Gua Gough, yang terletak di Cheddar Gorge, yaitu sebuah situs Paleolitikum ternama yang dikenal karena penemuan cangkir tengkorak manusia.
-
Siapa yang melakukan kanibalisme? Pada zaman akhir Paleolitikum Atas, sekitar 15.000 tahun yang lalu, kelompok manusia Magdalenian mendiami Eropa barat laut.
-
Siapa yang menemukan jejak kanibalisme? Fosil tulang kering ini ditemukan pada koleksi Museum Nasional Kenya di Nairobi oleh Briana Pobiner, seorang paleoantropolog dari National Museum of Natural History, Washington DC, Amerika Serikat.
-
Apa yang dilakukan manusia goa? Selain bercocok tanam ubi di kawasan tersebut, Haryono juga menerima panggilan sebagai buruh serabutan.
-
Kapan kanibalisme terjadi pada nenek moyang manusia? Bekas luka sembilan sayatan pada fosil tulang kering manusia ungkap kemungkinan nenek moyang kita 1,45 juta tahun lalu saling bantai untuk praktik kanibalisme.
Berdasarkan hasil riset, Bello berasumsi bahwa kanibalisme bertujuan survival dan ritual. Alasan kanibalisme hanya untuk survival kurang kuat sebab banyak hewan yang ada di sekitar Goa Gough. Kalau kanibalisme dilakukan hanya untuk mendapat makanan, maka tengkorak tentu saja langsung dihancurkan.
Studi kanibalisme biasanya fokus pada tanda-tanda kerusakan tulang akibat alat batu. Contohnya, bekas potongan pada daging ataupun bekas upaya memperoleh sumsum tulang. Cara ini berguna untuk mengetahui apakah benar manusia yang dibunuh dimakan oleh manusia bukan hewan. Namun cara tersebut punya kelemahan. Analisis tersebut tidak mampu memastikan apakah manusia dibunuh untuk tujuan ritual atau dijadikan makanan. Dalam risetnya, Bello menggunakan metode lain yakni dengan menganalisis bekas gigi pada korban kanibal.
Analisis yang dipakai Bello dikembangkan berdasarkan metode analisis bekas gigi pada tulang yang diperkenalkan oleh Palmira Saladie dari Catalan Institute of Human Paleoecology and Social Evolution di Tarragona, Spanyol.
Bello, menurut informasi Huffington Post (24/09), mengatakan praktik kanibalisme umum di Inggris di masa lalu. Para palaentolog bisa menganalisis kembali situs-situs tertentu dengan metode yang diterapkan Bello untuk menggali lebih banyak praktik kanibalisme.
(mdk/ikh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini adalah hasil penelitian terbaru dari National History Museum (NHM) di London, Inggris.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan goa di Kabupaten Tuban yang dahulu pernah dipakai persembunyian di zaman Belanda, kini penuh dengan kelelawar.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan 37 tulang kerangka manusia di sebuah lubang di terowongan Somerset, Inggris.
Baca SelengkapnyaAsal usul nama "Britain" atau Inggris terungkap dari temuan arkeologis di situs kuno yang dijadikan lokasi penyelenggaraan festival zaman purba.
Baca SelengkapnyaGoa itu lokasinya sangat tersembunyi di tengah hutan jati. Ada seorang warga sekitar yang setiap hari beribadah di goa itu
Baca SelengkapnyaRatusan artefak dari kayu dan tekstil juga ditemukan.
Baca SelengkapnyaKeindahan goa yang ditemukan tak sengaja ini benar-benar memesona. Pasalnya pemandangan batu stalagmit memancarkan warna keemasan saat disorot senter.
Baca SelengkapnyaArkeolog di Inggris menemukan sejumlah artefak Zaman Perunggu di sebuah lokasi pembangunan pusat bisnis.
Baca SelengkapnyaOrang Romawi terkenal pembersih, sehingga bukti penyebaran tungau ini cukup mengejutkan arkeolog.
Baca SelengkapnyaBagi yang ingin berkunjung ke titik nol Ibu Kota Nusantara (IKN), bisa menyempatkan mampir ke Goa Tapak Raja yang punya bentuk unik dan indah.
Baca SelengkapnyaAda cara manusia purba bertahan hidup di zaman es dengan cara diet.
Baca SelengkapnyaKapsul waktu ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.
Baca Selengkapnya