Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapan waktu yang tepat mencampakkan Facebook?

Kapan waktu yang tepat mencampakkan Facebook? Sosial media. merdeka.com/Shutterstock/Mkabakov

Merdeka.com - Bagi sebagian orang, menghentikan kebiasaan mengakses Facebook adalah salah hal yang sulit dilakukan dan bahkan hampir mustahil. Sebab ada orang yang bisa ratusan kali memeriksa status, memposting foto, berhubungan dengan teman, dan bahkan berbisnis. Mencampakkan Facebook seolah akan meninggalkan lubang di hati seseorang.

Meskipun demikian, tidak semua orang yang pernah mendaftar di Facebook masih tetap aktif mengakses akunnya sampai sekarang. Hal ini disebabkan karena dulu mereka mendaftar untuk sekadar ikut-ikutan, penasaran, atau bahkan malu karena diolok tak punya Facebook.

Akun Facebook yang ditinggalkan pemiliknya sebenarnya tidak sedikit. Andrew Brandt, direktur provider kemanan jejaring sosial Solera Networks pun menyebutkan dampak dari akun-akun Facebook yang ditinggalkan tersebut, yaitu bahaya keamanan dari data pribadi seseorang.

"Seseorang mungkin menjadi korban melalui target email yang berisi tautan atau dara berbahaya yang menggunakan informasi pribadi tentang korban dan meningkatkan peluang korban untuk yakin membuka isi dari email berbahaya itu," terang Brandt, seperti yang dikutip dari Security News Daily (07/06).

Selain berbahaya pada diri sendiri, akun Facebook yang ditinggalkan begitu saja juga mengancam kehidupan pribadi daftar teman-teman dalam Facebook tersebut. Sebab Facebook memang didesain untuk menjadi sosial media yang menghubungkan satu orang dengan yang lain. Jadi langkah yang tepat jika seseorang sudah tidak tertarik mengakses Facebook, maka sebaiknya mereka menon-aktifkan akunnya.

"Facebook akan menyimpan semua informasi (termasuk gambar, alamat email, pesan, dan lain-lain), tetapi orang lain tidak bisa menemukan akun itu. Selain itu, jika seseorang ingin muncul kembali di Facebook, mengaktifkan kembali akun mereka jauh lebih mudah daripada membuat profil baru lagi dari awal," saran Andrea Eldridge, penulis kolom teknologi untuk harian Scripps-Howard.

Kesimpulannya, kapanpun seseorang memutuskan untuk meninggalkan Facebook dan apapun alasannya, sebaiknya mereka mempertimbangkan untuk menon-aktifkan akun tersebut demi keamanan pribadi dan teman-temannya.

(mdk/riz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apa Itu Social Media Fatigue dan Penyebabnya, Menarik Diketahui
Apa Itu Social Media Fatigue dan Penyebabnya, Menarik Diketahui

Perasaan kelelahan ditandai dengan menurunnya minat untuk berinteraksi di media sosial serta ketidakpuasan kala melihat kehidupan orang lain di sosial media.

Baca Selengkapnya
FOMO adalah Perasaan Takut Tertinggal, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
FOMO adalah Perasaan Takut Tertinggal, Ketahui Penyebab dan Dampaknya

FOMO adalah perilaku tidak sehat yang dapat menyebabkan kecanduan.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Doomscrolling dan Bagaimana Hal Ini Memengaruhi Kondisi Mental Kita
Apa Itu Doomscrolling dan Bagaimana Hal Ini Memengaruhi Kondisi Mental Kita

Doomscrolling atau kebiasaan membuka media sosial dan ponsel secara berlebih bisa pengaruhi kesehatan mental.

Baca Selengkapnya
Cara Menghapus Akun Threads Instagram, Ketahui Ketentuannya
Cara Menghapus Akun Threads Instagram, Ketahui Ketentuannya

Cara hapus atau nonaktifkan akun Threads Instagram agar akun pengguna tidak hilang.

Baca Selengkapnya