Karyawan Snapchat Diduga Bisa Akses Data Milik Pengguna
Merdeka.com - Beberapa departemen di perusahaan media sosial Snapchat dikabarkan membuat tool untuk mengakses data milik pengguna.
Parahnya, tool tersebut dikabarkan telah disalahgunakan oleh para karyawan Snapchat untuk memata-matai pengguna. Demikian menurut informasi dari Motherboard.
Mengutip laman Vice, Senin (27/5), dua mantan karyawan Snapchat mengatakan, sejumlah karyawan telah menyalahgunakan akses mereka untuk mengintai data pengguna sejak beberapa tahun lalu.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Bagaimana pelaku penipuan mengakses data pribadi nasabah? Seperti diketahui melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong tersebut membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS dan aplikasi lainnya.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Data apa saja yang diambil TikTok dari pengguna? Pada tahun 2022, perusahaan keamanan siber Internet 2.0 mengeluarkan laporan bahwa TikTok melakukan 'pengambilan data yang berlebihan' terhadap para penggunanya. Organisasi tersebut mengatakan bahwa TikTok mengambil berbagai data pribadi dari penggunanya, seperti ponsel apa yang digunakan untuk membuka TikTok, aplikasi lain apa yang ada di ponsel, dan di mana pengguna membuka TikTok.
-
Siapa yang mengklaim TikTok ambil data pengguna berlebihan? Pada tahun 2022, perusahaan keamanan siber Internet 2.0 mengeluarkan laporan bahwa TikTok melakukan 'pengambilan data yang berlebihan' terhadap para penggunanya.
-
Siapa yang bisa menyimpan foto dan video dari Snapchat? Di aplikasi ini, pengguna masih memungkinkan menyimpan semua yang pernah dikirimkan ke kamera di perangkatnya. Dengan kata lain, pengguna bisa mencadangkan langsung konten foto dan videonya ke layanan cloud yang diinginkan, seperti Google Photos, iCoud dan lainnya.
Motherboard dalam laporannya menyebut, tool internal ini memungkinkan karyawan Snapchat untuk mengakses data pengguna.
Sejumlah data yang diakses antara lain meliputi lokasi, nomor telepon, alamat email, hingga Snap alias video yang disimpan oleh pengguna.
Meskipun Snapchat telah memperkenalkan akses kontrol yang ketat terhadap data pengguna dan menangani penyalahgunaan serta privasi pengguna dengan serius, masalah ini mungkin tak dapat dilupakan begitu saja oleh pengguna.
Apalagi, karyawan telah mengakses sejumlah data yang sifatnya sensitif.
Menurut laporan, tool yang dapat mengakses data pengguna bernama SnapLion. Tool ini aslinya dipakai untuk mengumpulkan informasi milik pengguna, demi memenuhi permintaan dari penegak hukum.
Seharusnya, akses terhadap tool SnapLion hanya dimiliki oleh Tim Spam dan Penyalahgunaan. Pasalnya, tool tersebut sebenarnya dipakai untuk memerangi bullying atau pelecehan di Snapchat oleh pengguna lain.
Namun menurut dua mantan karyawan ini, telah terjadi insiden penyalahgunaan tool tersebut. Akhir-akhir ini, tool tersebut juga dikabarkan telah dipakai untuk mengatur ulang kata sandi pengguna setelah diretas hingga tindakan administratif lainnya.
Snapchat juga mencatat dan memantau akses ke data pengguna lewat tool tersebut. Pengguna mungkin tidak mengetahui jenis data apa saja yang disimpan oleh Snapchat.
Selain itu pada 2014, Federal Trade Commission juga telah memberi sanksi denda kepada Snapchat karena perusahaan tak mengungkap, mereka telah menyimpan, mengumpulkan, dan mentransmisikan data lokasi.
Tool seperti SnapLion kabarnya merupakan hal yang wajar di perusahaan teknologi. Hal ini karena perusahaan membutuhkan akses ke data pengguna, untuk sejumlah tujuan yang sah dan terlegitimasi.
Meskipun Snapchat menyebut sejumlah tool yang dimiliki perusahaan dipakai untuk membantu laporan pengguna, mematuhi aturan pemerintah, dan menegakkan ketentuan dan kebijakan jaringan, ada karyawan yang telah memakai akses data tersebut untuk alasan yang tidak sah, yakni memata-matai pengguna.
Salah satu mantan karyawan menyebut, penyalahgunaan terjadi beberapa kali. Sumber tersebut menyebut, ada banyak korban yang jadi korban penyalahgunaan ini.
Email Snapchat kepada karyawan yang diperoleh Motherboard juga mendiskusikan mengenai ancaman orang dalam dan akses terhadap data. Snapchat menyebut hal tersebut perlu diberantas.
Sayangnya, Motherboard tidak bisa memverifikasi, kapan penyalahgunaan data tersebut terjadi.
Juru bicara Snapchat mengatakan, "melindungi privasi adalah hal terpenting di Snapchat. Kami menyimpan sangat sedikit data pengguna dan kami memiliki kebijakan serta kontrol yang kuat unuk membatasi akses internal ke data yang kami miliki."
Dia menyebut, akses tanpa izin dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran terhadap standar perilaku bisnis perusahaan dan jika terdeteksi, bisa mengakibatkan pemutusan hubungan kerja.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan media sosial seperti LinkedIn dan Meta menggunakan informasi pengguna untuk melatih AI.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku bekerja di PT Nusapro Telemedia Persada sebagai kepala cabang dan operator dengan keuntungan 25,6 juta.
Baca SelengkapnyaDua orang oknum karyawan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaIni letak temuan baru di HP yang membuat ahli terkejut.
Baca SelengkapnyaSekelompok hacker berhasil menembus sistem keamanan perusahaan satelit Maxar Space Systems yang berbasis di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMengenai apakah sudah ada tersangka yang diperiksa, Himawan tidak menjawab dengan jelas.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaAde Ary meminta masyarakat berhati-hati agar tidak mudah memberikan data pribadi kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan negara-negara yang warganya sering dikuntit secara digital.
Baca SelengkapnyaPara korban diiming-imingi pekerjaan oleh terlapor dan para korban diminta untuk menyerahkan KTP dan foto diri kepada terlapor R.
Baca SelengkapnyaData BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca Selengkapnya