Kasus kematian mahasiswa ITN Malang makin ramai di internet
Merdeka.com - Kasus kematian Fikri Dolasmantya Surya mahasiswa baru di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang jurusan Planologi semakin ramai dibicarakan di dunia maya.
Banyak yang mempertanyakan kenapa sampai sekarang pihak kampus, para mahasiswa baru yang mengikuti orientasi (ospek), pembina ospek sampai pihak orang tua korban belum terlalu angkat bicara akan hal ini.
Di account Facebook Fikri sendiri, sampai sekarang masih banyak ungkapan kesedihan dari teman-teman korban setelah dia meninggal. Tidak hanya itu, di Twitter juga ramai membicarakan hal ini.
-
Dimana kasus ini menjadi perhatian luas? Kasus ini telah menarik perhatian luas di media sosial.
-
Siapa yang viral di media sosial? Kisah pilu gadis ini mencuri perhatian publik di media sosial. Sejak pertama kali diunggah, videonya sudah mendapat 34 ribu tanda suka.
-
Apa yang viral di media sosial? Sontak saja, momen tersebut menjadi sorotan hingga viral di media sosial.
-
Mengapa kejadian ini viral? Video penemuan tersebut dibagikan di platform Douyin (media sosial China) dan menarik perhatian publik.
Tidak hanya di jejaring sosial, di salah satu forum terbesar di Indonesia, Kaskus, juga ada beberapa thread baru yang dibuat untuk membahas masalah kematian Fikri.
Tidak hanya kasus kematian Fikri, beberapa pembahasan juga merembet ke masalah kerasnya masa orientasi kepada mahasiswa baru yang dilakukan oleh pembina yang rumornya menjurus tindak kekerasan fisik dan pelecehan seksual. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akun Instagram @FOLKSHIT menunggah isi buku Harian ARL yang diduga bunuh diri karena tekanan dari dokter senior.
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa merinci penyebab dan kronologi peristiwa tersebut. Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban mengancam menuntut pihak kampus dan pelaku penganiayaan.
Baca SelengkapnyaBEM berharap kampus memfasilitasi aduan korban sehingga tuntutan korban dapat terakomodir dengan baik.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa 10 saksi terkait kematian mahasiswa tersebut.
Baca SelengkapnyaDadan menerangkan jika dari pihak Dekanat FMIPA terus melakukan pemantauan pada kondisi psikologi MF.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaKorban saat itu dibawa ke Rumah Sakit Tarumajaya Hospital.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaTiga korban perundungan PPDS Undip bakal lapor polisi usai ada jaminan pendidikan dari Kemenkes.
Baca Selengkapnya