Ke luar angkasa tak perlu naik pesawat di 2050
Merdeka.com - Nanti pada tahun 2050 diperkirakan manusia bisa ke luar angkasa tanpa harus baik pesawat ulang alik yang meluncur dengan jutaan liter bahan bakar untuk sumber tenaga roketnya.
Dilansir Ubergizmo (5/2), kemungkinan besar akan ada teknologi bernama 'space elevator' yang bisa mengantarkan manusia ke luar angkasa dengan sistem seperti naik lift pada pertengahan abad ini atau sekitar tahun 2050 mendatang.
Teknologi 'Space Elevator' sendiri saat ini sudah dikembangkan oleh profesor asal Nihon University bernama Yoshio Aoki beserta kelompok ilmuwan pimpinannya. Space Elevator sendiri akan dikembangkan dengan sistem elevator sebagaimana umumnya. Namun yang membedakan adalah kabel jalur elevator ini akan menjulang tinggi hingga ke luar angkasa.
-
Kapan lift luar angkasa diperkirakan mulai beroperasi? Obayashi Corp. yang berbasis di Tokyo berencana membangun lift ruang angkasa operasional pada pertengahan abad, surat kabar Jepang Yomiuri Shimbun melaporkan pada 22 Februari 2012.
-
Bagaimana lift luar angkasa bekerja? Tanpa memerlukan roket atau bahan bakar, elevator ruang angkasa menggunakan pendaki elektromagnetik untuk mengangkut kargo.
-
Kenapa lift luar angkasa dibangun? Salah satu keuntungan utama dari lift luar angkasa adalah mengurangi biaya perjalanan ke luar angkasa. Dibandingkan dengan biaya peluncuran roket yang sangat mahal, elevator ruang angkasa dapat mengangkut kargo ke orbit dengan biaya yang jauh lebih murah.
-
Bagaimana alien bepergian ke luar angkasa? Mereka tidak akan bisa meninggalkan planet ini menggunakan bahan bakar dalam jumlah berapa pun dan struktur roket yang layak juga tidak akan mampu menahan tekanan yang terlibat dalam proses tersebut, setidaknya dengan bahan yang kita tahu,' tambah Dr. Quiroga dalam penelitiannya yang membahas planet dengan Exoplanet Escape Factor (Fex) lebih dari 2,2.
-
Siapa yang membangun lift luar angkasa? Obayashi Corporation, perusahaan berbasis di Jepang yang terkenal sebagai pembangun Tokyo Skytree, memiliki rencana besar untuk membangun lift luar angkasa.
-
Apa keuntungan lift luar angkasa? Salah satu keuntungan utama dari lift luar angkasa adalah mengurangi biaya perjalanan ke luar angkasa. Dibandingkan dengan biaya peluncuran roket yang sangat mahal, elevator ruang angkasa dapat mengangkut kargo ke orbit dengan biaya yang jauh lebih murah.
Untuk percobaan pertamanya, kelompok ilmuwan dan insinyur ini berhasil membuat kabel elevator yang berdiri tegak hingga ketinggian 1,2 km.
Dengan ketinggian tersebut, elevator dilaporkan bisa bergerak ke atas dengan kecepatan 20 km/jam dan kecepatan turun hingga 40 km/jam.
Berdasarkan lansiran tersebut, selain nantinya bisa mengangkut manusia, Space Elevator ini nantinya bisa mengangkut berbagai macam barang ke luar angkasa dengan berbagai macam keperluan, yang mana salah satunya adalah untuk keperluan penelitian.
Selain itu, diperkirakan jika nantinya jenis transportasi baru ke luar angkasa ini membutuhkan biaya yang lebih sedikit dibanding harus menyiapkan kapal ulang alik beserta roket pendorongnya.
Semoga saja terobosan teknologi oleh para ilmuwan dan insinyur Jepang ini akan benar-benar terwujud pada 36 tahun mendatang.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tesla telah mengungkapkan Robotaxi, kendaraan otonom tanpa setir dan pedal yang dirancang untuk transportasi masa depan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan telah menerima Sertifikasi Kelaikan Udara Khusus dari Administrasi Penerbangan Federal untuk mobil terbang Model A.
Baca SelengkapnyaIde ini sebetulnya sudah lama, namun kala itu masih berkutat pada struktur bangunan.
Baca SelengkapnyaPesawat penumpang AI pertama di dunia tanpa kokpit akan segera menjadi kenyataan.
Baca SelengkapnyaBukan di Mars, tetapi tempat buatan manusia ini adalah wadah kehidupan baru selain di Bumi.
Baca SelengkapnyaUntuk taksi terbang, sejauh ini merupakan moda transportasi yang masih dalam tahap pengembangan, belum masuk dalam tahap komersialisasi.
Baca SelengkapnyaSemakin besar massa yang dimiliki roket, semakin besar gaya dorong yang dibutuhkan untuk menggerakkan roket ke kecepatan yang diinginkan.
Baca SelengkapnyaTelah diputuskan pula bahwa Kementerian PUPR akan segera membangun halte untuk menunjang operasional Trem Otonom ini.
Baca SelengkapnyaIbu Kota Negara (IKN) Nusantara akan memiliki taksi terbang.
Baca SelengkapnyaProses ini menghilangkan kebutuhan atas bahan bakar roket
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek menggunakan teknologi yang lebih tinggi dari MRT Jakarta ataupun LRT Sumsel, yaitu generasi ke-3 atau grade of automation (GoA) Level 3.
Baca SelengkapnyaLayanan taksi terbang ini akan dimulai antara akhir 2025 atau awal 2026.
Baca Selengkapnya