Keamanan internet masih memprihatinkan tahun depan
Merdeka.com - Menkominfo Tifatul Sembiring telah menyentil ID-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure) karena keamanan internet nasional Indonesia tahun lalu dalam kondisi buruk.
Sebagai ilustrasi, Indonesia telah menjadi negara target serangan terbesar di dunia yang mencapai 1.277.578 serangan atau 42 ribu serangan per hari.
Baru kemudian disusul AS (dengan 332 ribu serangan atau 11 ribu serangan per hari) dan berikutnya RRC (dengan 151 ribu serangan atau lima ribu serangan per hari).
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Kapan serangan siber meningkat? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia. Dilansir dari Jurist, Senin (11/12), laporan tersebut menyatakan bahwa proporsi pemilu yang menjadi sasaran serangan siber ini telah meningkat, dari 10 persen pada tahun 2015 menjadi 26 persen pada tahun 2022.
-
Apa saja serangan siber yang paling sering terjadi? Laporan tersebut menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara. Mulai dari yang berkaitan dengan ransomware, fraud, hingga identity and social engineering.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Dimana negara yang paling banyak kena kejahatan siber? Dengan 791.790 bisnis yang terkena dampak penipuan online, AS adalah salah satu negara yang paling banyak mengalami kejahatan dunia maya.
-
Kenapa serangan ransomware semakin meningkat? Laporan itu menyebutkan jenis serangan ransomware ini di mana penjahat siber secara aktif menyusup ke infrastruktur teknologi & informasi organisasi untuk menyebarkan ransomware, meningkat 2,75x year over year.
Menjawab sentilan dari Menkominfo dan pernyataan Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi bahwa peranan ID-SIRTII hampir tidak ada dalam menjaga keamanan internet nasional, Wakil Ketua ID SIRTII Muhammad Salahudien mengungkapkan kondisi keamanan itu dinamis mengikuti dinamika di masyarakatnya.
“Kalau dianggap mengkhawatirkan maka itulah cerminan perilaku online masyarakat. Misalnya ketidakpedulian dan juga pengabaian faktor keamanan padahal sudah menggunakan internet secara ekstensif dan semakin tergantung kepada teknologi tersebut. Tren seperti itu diprediksi masih berlanjut tahun depan,” ujarnya kepada merdeka.com, Minggu (30/12).
Menurut dia, kesadaran pentingnya masalah keamanan ini menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat bukan hanya regulator, Kominfo atau ID-SIRTII.
Bahkan kalau melihat sebaran aset dari informasi maka justru tanggung jawab itu ada pada pihak di luar regulator, misalnya penyelenggara data center, di sanalah data dan konten berada.
Salahudien atau biasa dipanggil Didin mengatakan seringkali penyelenggara ini lintas sektor merasa tidak perlu tunduk pada regulasi sektor lain. Sebagai contoh KPU atau Kemendagri, Kemendag dan Parekraf terkait industri online dan konten kreatif, Kemenkeu di dalam layanan pajak dan bea cukai lalu perbankan serta pasar modal yang di bawah BI dan OJK serta Bapepam tidak mungkin tunduk pada regulasi Kominfo.
“Di situlah salah satu fokus permasalahannya karena pemahaman dan tingkat kesadarannya berbeda. Belum lagi bicara yang lain, Kemenhan, pemda, serta industri dan inisiatif online masyarakat sendiri. Ini juga menjadi tanggung jawab ISP yang menyediakan akses, apakah terjamin keamanannya, kualitasnya end to end?” kesalnya.
Kebanyakan, tambahnya, ISP merasa cukup menyediakan akses saja tanpa harus memberi pengamanan seolah bukan kewajibannya.
“Biasanya baru bergerak dan heboh ketika sudah ada sesuatu yang menimpa mereka. Kendala yang paling utama untuk melakukan ini adalah tantangan pertumbuhan, estimasi saat ini ada sedikitnya 20 juta pengguna baru, belum dihitung pengguna aktif eksisting yang walaupun sudah lama menggunakan ternyata tetap awam masalah proteksi keamanan. Jadi masalahnya tidaklah sederhana,” tuturnya. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaTak ada yang kebal terhadap kebocoran, karena mengetahui kekuatan informasi sebuah negara adalah sesuatu yang penting di era sekarang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 4.785.898 deteksi ancaman daring berhasil diblokir selama periode April hingga Juni tahun ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaAnalis Utama Politik Keamanan LAB 45 Christian Guntur Lebang menjelaskan, infrastruktur digital dan akses internet masih menjadi persoalan utama.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengakui hacker global berhasrat menyerang Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan lengkap mengenai cyber security.
Baca SelengkapnyaBSSN mengatakan, fenomena itu terjadi karena pengamanan siber terhadap aplikasi-aplikasi itu lemah.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaNilainya sekitar USD8 triliun atau setara Rp123.846 triliun (kurs dolar AS: Rp15.480).
Baca SelengkapnyaFaktor keamanan data digital masih menjadi diskusi di ruang publik.
Baca Selengkapnya