Kebanyakan orang Indonesia gunakan Facebook sebagai ajang narsis
Merdeka.com - Sebuah studi terbaru yang baru-baru ini dilakukan di Amerika menghadirkan sebuah fakta yang menunjukkan bahwa sebanyak 30 persen pengguna Facebook di negara itu mengaksesnya hanya untuk mencari berita atau mengupdate pengetahuan tentang apa yang terjadi di sekelilingnya, seperti yang dikutip dari Softpedia (24/10).
Hal ini menunjukkan bahwa jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg ini dapat membawa orang untuk menambah pengetahuan dengan membuka link berita yang tersebar atau dibagikan di Facebook.
Lantas bagaimana dengan Indonesia?
-
Siapa yang biasa bergabung dalam grup WhatsApp? Anggota dalam grup WhatsApp biasanya berisi keluarga, sahabat, teman kantor, alumni hingga perkumpulan tertentu.
-
Siapa yang ingin dikenal di grup WA sekolah? Perkenalan diri di grup WhatsApp sekolah adalah langkah pertama yang penting dalam membangun hubungan yang baik dengan teman-teman dan guru.
-
Siapa yang ikut sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Siapa yang sering update media sosial? Media sosial, yang biasanya digunakan untuk berbagi cerita, seringkali membuat banyak orang penasaran dan bertanya-tanya tentang kehidupan mereka yang jarang memperbarui status di media sosial.
-
Siapa pendiri Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat.
-
Mengapa Facebook Web populer? Facebook memungkinkan Anda mengelola daftar teman dan memilih pengaturan privasi untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat konten di profil Anda.
Budaya penggunaan Facebook di Indonesia justru berbeda. Kebanyakan dari mereka menggunakan Facebook untuk ajang narsis dengan mengunggah foto-foto dirinya sendiri, keluarga, teman, bahkan kekasih. Ada juga yang memasang foto dirinya dengan setumpuk uang dan terkesan pamer.
Beberapa di antaranya malah kecanduan Facebook hingga dalam sehari saja dia bisa update status hingga lebih dari lima kali.
Belum lagi maraknya budaya online shop yang semakin lama semakin menjamur di Indonesia. Memang tidak ada yang salah dengan hal itu semua. Akan tetapi, apabila masyarakat Indonesia dapat lebih bijak memanfaatkan media online atau situs jejaring sosial untuk menambah wawasan mungkin akan lebih baik.
Meskipun juga sebagian dari pengguna Facebook ada yang membagikan sebuah informasi penting atau berita-berita update yang dapat menambah wawasan. Hanya saja itu sebagian kecil dari keseluruhan pengguna Facebook di Indonesia.
Baca Juga:
Mark Zuckerberg jadi CEO terfavorit di Amerika Serikat
30 Persen pengguna Facebook di AS mengakses untuk update berita
Remaja kini tak lagi gandrungi Facebook
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gen Z mempunyai cara sendiri dalam bermedia sosial.
Baca SelengkapnyaBelakangan platform Kaskus kembali menyita perhatian masyarakat setelah akun Fufufafa diduga menghina keluarga Prabowo Subianto. Yuk nostalgia mengenang Kaskus.
Baca SelengkapnyaPercaya diri berlebih bisa dibilang narsis? Jangan sampai salah, simak ciri-ciri narsistik di artikel berikut!
Baca SelengkapnyaMenurut Anies Baswedan, ini menjadi tanda terbelenggunya kebebasan berdemokrasi.
Baca SelengkapnyaSecara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut memunculkan ancaman baru di dunia digital berupa kekerasan digital berbasis gender.
Baca Selengkapnya