Kecanggihan Printer 3D Medis Ini Bisa Tambal Luka
Merdeka.com - Kini kemampuan printer 3D tidak lagi sekadar untuk membuat produk, tapi dapat digunakan untuk kepentingan medis.
Sebuah bioprinter dikembangkan untuk menambal luka menganga besar yang biasanya membutuhkan cangkok kulit.
Mengutip laman NewAtlas via Liputan6.com, Rabu (5/3), para peneliti dari Wake Forest Institute for Regenerative Medicine (WFIRM) telah mengembangkan bioprinter baru yang dapat mencetak dua lapis kulit pasien langsung ke luka.
-
Bagaimana bioteknologi diterapkan di bidang kesehatan? Bioteknologi dapat digunakan untuk menghasilkan atau memodifikasi obat-obatan, vaksin, hormon, antibodi, dan enzim yang dapat digunakan untuk mencegah, mengobati, atau menyembuhkan berbagai penyakit, seperti diabetes, kanker, AIDS, malaria, dan lain-lain.
-
Bagaimana bedah plastik berkembang di Indonesia? Operasi plastik di Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan sejak diperkenalkan pada awal abad ke-20. Awalnya, praktik ini berkembang seiring dengan masuknya ilmu kedokteran Barat ke Hindia Belanda.
-
Siapa pelopor bedah plastik di Indonesia? Dilansir dari IDI, salah satu pelopor bedah plastik di Indonesia adalah Robert Lesk, seorang ahli bedah asal Austro-Hungaria yang tergabung dalam Korps Medis Angkatan Darat Hindia Belanda setelah Perang Dunia I.
-
Mengapa bedah plastik di Indonesia berkembang? Operasi plastik di Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan sejak diperkenalkan pada awal abad ke-20.
-
Bagaimana kolagen bantu sembuhkan luka? Salah satu fungsi kolagen terakhir bagi kuliat adalah membantu proses penyembuhan luka dengan cara menarik sel-sel kulit baru ke area kulit yang terluka.Pertumbuhan jaringan kulit baru akan lebih cepat pulih dan kuat.
-
Bagaimana cara menghilangkan bekas luka bakar? Segeralah membasuhnya menggunakan air mengalir selama 10-20 menit. Setelah area kulit benar-benar bersih, langkah selanjutnya adalah keringkan dengan hati-hati. Oleskan salep khusus untuk perawatan luka bakar tipis dengan ketebalan sekitar 1 milimeter setiap 4-6 jam.
Ide mencetak kulit sendiri telah dikembangkan selama beberapa tahun. Pada 2014 sebuah mesin prototipe diluncurkan yang dapat mencetak lembaran besar kulit manusia. Kemudian dapat dipotong sesuai ukuran dan dicangkokkan kepada pasien.
Teknologi tersebut berkembang selama beberapa tahun menjadi mesin yang lebih detail dan akhirnya menjadi perangkat genggam yang bekerja seperti tape dispenser untuk kulit.
Kali ini bioprinter yang dikembangkan WFIRM terlihat seperti persilangan dua teknologi sebelumnya. Ukurannya memang lebih besar dari perangkat genggam, tapi masih relatif portabel di lingkungan rumah sakit.
Mesin masih bisa didorong ke samping tempat tidur dan seorang pasien dapat berbaring di bawah nosel printer saat sedang bekerja.
Seperti perangkat sebelumnya, printer baru ini menggunakan tinta dari sel kulit pasien sendiri. Pertama, diambil biopsi kecil dari kulit pasien.
Dari sana, dua jenis sel kulit dapat diisolasi, yaitu fibroblas, sel yang membantu membangun struktur untuk menyembuhkan luka dan keratinosit, sel utama yang ditemukan di lapisan kulit terluar.
"Jika mengirimkan sel-sel pasien sendiri, ia akan aktif dalam proses penyembuhan luka dan membuat penyembuhan lebih cepat," ungkap kepala tim peneliti, James Yoo.
Para peneliti mengatakan bahwa langkah selanjutnya yaitu melakukan uji klinis pada manusia. Nantinya, alat baru ini dapat digunakan untuk merawat korban luka bakar, pasien dengan ulkus diabetes, dan luka besar lainnya yang mengalami kesulitan penyembuhan sendiri.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Surya Handika (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah temuan baru dari para ilmuan mengungkap kecanggihan dunia pengobatan di bangsa semut.
Baca SelengkapnyaPermasalahan jerawat yang dialami seseorang bisa menimbulkan berbagai jenis luka berbeda pada kulit kita.
Baca SelengkapnyaBeberapa bekal luka bisa sembuh tanpa bekas, sementara beberapa lainnya bisa menjadi keloid. Ketahui perbedaannya!
Baca SelengkapnyaProsedur tanam benang memiliki proses pemulihan cepat, namun terdapat beberapa risiko yang perlu diperhatikan.
Baca SelengkapnyaDepresi tidak secara langsung menyebabkan nyeri tulang belakang, namun jika tidak diatasi, kondisi ini bisa berpotensi menimbulkan masalah tersebut.
Baca SelengkapnyaFakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara (USU) punya alat canggih pembuat gigi tiruan dalam waktu sehari saja.
Baca SelengkapnyaSemut melakukan prosedur untuk menyelamatkan nyawa sesama semutnya yang terluka atau cedera.
Baca SelengkapnyaBeberapa bukti terdokumentasi paling awal dari praktik medis dan pembedahan berasal dari peradaban Mesir Kuno.
Baca Selengkapnya