Kecerdasan buatan ini mampu identifikasi penjahat cuma lewat foto
Merdeka.com - Dengan teknologi fotografi yang kini makin canggih, ternyata hal ini pun mampu membantu manusia dalam menyelesaikan kasus kejahatan.
Seperti dilansir dari The Next Web, Xiaolin Wu dan Xi Zhang dari Shanghai Jiao Tong University di China, membuat sebuah kecerdasan buatan yang dapat mengidentifikasi penjahat hanya melihat dari wajahnya. Untuk membuatnya, para peneliti menggunakan berbagai susunan algoritma untuk mengidentifikasi deretan foto penjahat dan non-penjahat, dan jaringan neural dari kecerdasan buatan inilah yang akan membedakan mereka.
Dalam prosesnya, para ilmuwan tersebut menguji coba 1.856 foto pria tanpa bulu wajah dengan rentang usia 18 hingga 56 tahun. Dari keseluruhan, hanya separuh yang mempunyai catatan kriminal. Hasilnya ternyata mengejutkan, kecerdasan buatan tersebut bisa menebak secara benar dengan akurasi 89.5 persen.
-
Bagaimana foto-foto AI ini dibuat? Foto-foto yang diposting dalam akun tersebut menyoroti suasana beberapa kecamatan di Bogor Barat.
-
Bagaimana teknologi face recognition di CCTV Bandung membantu polisi? Dengan adanya teknologi ini, penjahat makin tak berkutik menghindar dari kejaran polisi.
-
Siapa yang digambarkan dalam foto AI? Misalnya saja anak-anak kecil yang meringkuk di belakang buah semangka besar demi menghindari serangan brutal tentara Israel.
-
Bagaimana AI mendeteksi penyakit lewat mata? Ini dilakukan dengan menganalisis secara menyeluruh gambar retina pasien, lalu AI mengidentifikasi tanda-tanda diabetes, penyakit kardiovaskular, dan bahkan Alzheimer.
-
Apa yang dimaksud dengan face recognition di CCTV Bandung? Baru-baru ini, Pemerintah Kota Bandung memperbaharui teknologi analitis berupa face recognition atau pengenalan wajah di sejumlah kamera CCTV yang tersebar di seluruh penjuru kota.
-
Bagaimana iPhone mendeteksi wajah pengguna? 'Face-ID secara otomatis beradaptasi dengan perubahan penampilan, seperti penggunaan riasan kosmetik atau pertumbuhan rambut wajah,' Kata Pratama Persadha, Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC).
Dari review yang dikeluarkan oleh MIT Technology, ada tiga aspek fitur wajah yang secara umum menjadi klasifikasi para penjahat: Pertama adalah kelengkungan bibir atas yang untuk penjahat rata-rata lebih besar 23 persen ketimbang non-penjahat. Yang kedua adalah jarak anara dua sudut bagian dalam mata dari para penjahat yang 6 persen lebih pendek ketimbang non-penjahat. Serta sudut antara dua garis yang ditarik daru ujung hidung ke sudut mulut, di mana penjahat memiliki sudut tersebut 20 persen lebih kecil ketimbang non-penjahat.
Selain itu, penjahat diasumsikan memiliki fitur wajah yang lebih bervariasi ketimbang non-penjahat. Hal tersebut adalah dasar utama untuk membuat kecerdasan buatan ini.
Xiaolin dan Xi juga menambahkan: "wajah dari orang biasa memiliki kemiripan satu sama lain yang cukup besar. Hal ini berbeda dengan wajah penjahat yang punya derajat ketidak miripan yang sangat tinggi ketimbang orang normal."
Meski kontroversial, munculnya penelitian akan hal ini sama sekali tidak mengagetkan. Pasalnya kemampuan seperti ini memang dimiliki oleh para psikolog. Dengan sedikit pengaplikasian kecanggihan teknologi, seharusnya mesin akan segera bisa melakukan hal ini dengan mudah. Hanya saja parameter dan metode untuk 'menghakimi' seseorang berdasarkan fitur wajahnya adalah hal yang kurang beretika.
Bagaimana menurut Anda?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kamera keamanan ini berbasis AI yang bisa mendeteksi orang asing yang ingin berbuat jahat.
Baca SelengkapnyaIni merupakan uji coba oleh 2 orang mahasiswa bagaimana kacamata Ray-Ben Meta bisa men-doxing orang.
Baca SelengkapnyaCara ini potensial untuk bisa membedakan asli atau deefake sebuah gambar. AI perlu belajar lagi.
Baca Selengkapnyaeneliti mengembangkan AI yang dapat mendeteksi kanker dan infeksi virus sejak dini dengan analisis gambar sel resolusi tinggi.
Baca SelengkapnyaIni merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaTeknologi revolusioner dan mutakhir yang masih dikembangkan ini memungkinkan deteksi dini terhadap berbagai penyakit.
Baca SelengkapnyaIni masih dalam bentuk penelitian, belum banyak dilakukan orang.
Baca SelengkapnyaDengan adanya teknologi ini, penjahat makin tak berkutik menghindar dari kejaran polisi.
Baca SelengkapnyaKasus penculikan online terdengar aneh, tapi ini nyata. Tebusannya uang miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaKehadiran teknologi CCTV memang membantu pemantauan pihak berwenang, terlebih dengan teknologi canggih seperti yang diterapkan di Bandung.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan lengkap mengenai teknologi DeepFake AI yang sedang viral.
Baca SelengkapnyaSenyawa molekuler yang bisa mengubah strukturnya ketika terkena panjang gelombang cahaya tertentu menjadi kunci dari perubahan ini.
Baca Selengkapnya