Kejahatan seksual menggunakan Facebook dan Twitter meningkat
Merdeka.com - Menjadi bukan satu rahasia lagi apabila jejaring sosial kini menjadi salah satu sarana yang dipakai oleh para penjahat seksual. Bahkan di Inggris, kejahatan seksual melalui Facebook dan Twitter meningkat 4 kali lipat dalam sejak 2009 lalu.
Menurut sebuah catatan dari penelitian yang dikutip oleh News Tank (01/04) untuk wilayah Inggris, kejahatan seksual yang menggunakan Facebook dan Twitter meningkat dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.
Kejahatan seksual tersebut meliputi penculikan yang berujung pada pemerkosaan serta paedofil dengan korban mayoritas anak-anak di bawah umur. Pada tahun 2009, laporan kejahatan yang diterima pihak kepolisian tercatat sebanyak 1642 kasus.
-
Apa dampak buruk terlalu banyak bermain media sosial terhadap kehidupan seksual? Ya, itu memang menjadi akar dari berbagai masalah. Terutama karena melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna dan terkurasi bisa membuat kita merasa tidak cukup, kurang menarik, dan cenderung mengalami stres. Semua perasaan ini dapat mengurangi keinginan kita untuk berhubungan intim.
-
Siapa saja yang berpotensi jadi pelaku kekerasan seksual online? Pelaku seringkali membangun hubungan dengan anak-anak, biasanya dengan menyamar sebagai teman sebaya atau karakter yang mereka sukai, atau menggunakan pendekatan lain.
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Mengapa Facebook Web populer? Facebook memungkinkan Anda mengelola daftar teman dan memilih pengaturan privasi untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat konten di profil Anda.
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin sering terjadi? Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
-
Kenapa Dark Web digunakan untuk kejahatan? DailyMail.com pernah mengunjungi web gelap tahun lalu dan dalam beberapa menit, mengakses situs-situs yang secara terbuka menjual ribuan kartu kredit curian, obat-obatan keras, 'layanan peretas' yang akan menanamkan materi pelecehan anak di komputer orang-orang untuk 'menghancurkan hidup mereka.'
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1395 korban yang diperkosa dan dilecehkan secara seksual rata-rata berusia di bahwa 16 tahun. Jumlah tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan tersebut dari 22 persen di tahun 2009 menjadi 117 persen sampai akhir 2012 lalu.
Para kriminolog menyebutkan bahwa dengan menggunakan layanan yang diberikan Facebook atau Twitter, para pelaku merasa percaya diri dan berani karena sang korban tidak mengetahui motif sekaligus kepribadiannya pelaku sesungguhnya.
Professor Andy Phippen dari Plymouth University menemukan data statistik bahwa hampir 40 persen korban adalah pelajar dan mereka semua menjadi korban karena tipu daya sang pelaku yang menggunakan layanan Facebook.
Dari penelitian tersebut, diketahui jarang ada korban yang berusia di bawah 13 tahun. Hal ini dikarenakan peraturan yang dibuat Facebook. Situs jejaring sosial satu ini memang memberikan peraturan khusus kepada siapa saja yang ingin menggunakan layanan mereka harus minimal berusia 13 tahun ke atas.
Tindak kejahatan seksual tersebut juga tidak selalu berakhir dengan membuat korban stres atau depresi saja. Tidak sedikit laporan dari pihak kepolisian yang menyebutkan bahwa ada korban meninggal karena kasus itu.
Menjadi satu hal yang sangat ironis ketika Facebook akhirnya disalahgunakan untuk melakukan tindakan tidak terpuji. Memang dalam ide awal pembuatannya, Mark Zuckerberg ingin membuat semua orang dapat terhubung secara mudah kapan dan di mana saja.
Namun, ternyata layanan yang diberikan tersebut justru menimbulkan satu masalah baru karena disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dalam hal ini, semua pihak, khususnya pengajar dan orang tua wajib ikut serta dalam sosialisasi dan menjaga putra-putri mereka dalam mengakses situs jejaring sosial apapun khususnya Facebook dan Twitter.
Karena seperti ungkapan salah seorang di acara televisi kriminal di Indonesia, "Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada sang pelaku dan korban saja, melainkan juga karena ada kesempatan." (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua diminta untuk mengawasi handphone anak jika memiliki tiga aplikasi sebagai media komunikasi mereka.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mencatat, ada 481 pengaduan terkait kasus anak korban pornografi dan cyber crime.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut memunculkan ancaman baru di dunia digital berupa kekerasan digital berbasis gender.
Baca SelengkapnyaPelaku menawarkan prostitusi melalui Facebook dengan tarif beragam.
Baca SelengkapnyaRevenge porn adalah fenomena yang semakin mengkhawatirkan di era digital, di mana teknologi memudahkan penyebaran konten pribadi tanpa izin.
Baca SelengkapnyaLewat grup telegram untuk memberikan konten- konten pornografi mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta.
Baca SelengkapnyaBNPT menyebut aktivitas propaganda kelompok teroris dan simpatisan di ruang siber secara signifikan yang terdeteksi dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaTak ada yang tampak mencurigakan dari keseharian OS alias Anefcinta. Setiap hari pergi ke kantor desa dengan status pegawai honorer.
Baca SelengkapnyaKasus perselingkuhan antara pilot dan pramugari viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaRevenge porn tidak hanya dilakukan dengan foto, tapi juga bisa dilakukan dengan menyebar video pribadi atau tangkapan layar chat yang bersifat seksual.
Baca SelengkapnyaDelapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca Selengkapnya