Kemkominfo temukan cara baru ancaman KRACKs, apa itu?
Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menemukan cara baru atas ancaman KRACKs pada perangkat yang terhubung ke internet melalui WiFi. Disebut KRACKs (Key Reinstallation Attacks), teknik ini mampu mendekripsi data yang dikirim dari router ke perangkat yang sedang digunakan dan sebaliknya. Dalam kata lain, data tetap dapat dicuri meski perangkat sedang tidak terhubung ke WiFi.
Teknik ini tidak hanya memungkinkan dekripsi data pada router dan perangkat. Apabila konfigurasi routerkurang kuat, KRACKs juga memungkinkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membaca data pada alat penyimpanan (storage) yang tersambung ke router.
Saat ini, vendor perangkat sedang mencari solusi terbaik yang menyeluruh untuk mengantisipasi KRACKs. Berikut empat tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk sementara waktu:
-
Bagaimana Kominfo mengecek kunci? 'Kami juga mendapatkan (kunci enkripsi-red). Tapi ini sedang dikerjakan. Dan kita sudah coba di spesimen kita, memang berhasil dibuka. Tapi kita belum tahu karena kan di kunci banyak. Jadi, itu masih lagi dikerjakan,' ungkap pria yang akrab disapa Semmy saat konferensi pers di Kominfo, Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Bagaimana hacker bisa mencuri data melalui WiFi? Para hacker meniru nama jaringan WiFi publik yang sudah ada dan tanpa keamanan kata sandi (password). Biasanya penjahat menggunakan USB kecil yang memancarkan WiFi tiruan. Begitu korban mengkoneksikan WiFi gratisan dengan ponsel atau laptop, hacker bisa dengan mudah mengambil data dari korban.
-
Bagaimana Kominfo menangani serangan LockBit? Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kominfo, Semuel A. Pangerapan mengatakan, Kominfo telah melakukan langkah-langkah pemulihan dengan perkembangan sebagai berikut: Pertama, sebagian layanan keimigrasian seperti paspor, visa, izin tinggal, dan perlintasan sudah mulai kembali beroperasi.
-
Apa saja penyebab perangkat terserang ransomware? Berikut beberapa penyebab umum perangkat terserang ransomware: Phishing Kelemahan Keamanan Software Akses Jarak Jauh yang Tidak Aman Lemahnya Penggunaan Password Kurangnya Kesadaran Keamanan Pekerja yang Melakukan Pekerja dari Rumah (WFH) Pengunduhan Drive-by Lemahnya Penggunaan Backup
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
1. Memperbaharui patch keamanan pada gawai dan komputer sesegera mungkin apabila sudah ada. Pantau pembaharuan patch keamanan secara intensif, terutama jika vendor perangkat belum menyediakan patch tersebut.
2. Pastikan gawai dan komputer terhubung ke internet dengan mode enkripsi seperti SSL/TLS. Apabila diperlukan, gunakan aplikasi pertukaran pesan yang mendukung end-to-end encryption.
3. Untuk sementara waktu, jangan gunakan WiFi, terutama yang tersedia di ruang publik. Utamakan akses internet melalui jaringan kabel atau data seluler.
4. Apabila terpaksa berinternet dengan koneksi WiFi, usahakan untuk tidak melakukan aktivitas yang memungkinkan terjadinya pertukaran data sensitif, seperti pengiriman data rahasia, pengiriman uang, pembayaran dengan kartu kredit dan lain sebagainya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada, ada modus penipuan menggunakan wifi palsu yang dapat mencuri uang dari rekening.
Baca SelengkapnyaSimak cara mengganti kata sandi WiFi mudah dan aman beserta panduan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengidentifikasi bahwa ada kemungkinan laman tersebut telah diretas
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaJuru Bicara KPK Tessa Mahardika mengungkap modus baru koruptor yang terus berevolusi semakin licik merampok uang rakya
Baca SelengkapnyaPanduan cara mengetahui kata sandi Wifi dengan mudah dan aman yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaKominfo mengakui sudah mencoba kunci yang diberikan pelaku ransomware.
Baca SelengkapnyaPT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) diduga menjadi korban kebocoran data yang pertama kali di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSerangan siber Ransomware Brain Chiper menyerang Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca Selengkapnya