Kemristekdikti Akan Beri Pendanaan Startup Hingga Rp 113 Miliar
Merdeka.com - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), menyebut bahwa mereka telah mencetak sekitar 1.200 startup lokal untuk digembleng dan mulai memasarkan produknya ke publik.
Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Kemristekdikti Retno Sumekar, mengatakan kalau startup-startup ini diseleksi berdasarkan jenis layanan yang ditawarkan serta dampaknya untuk Tanah Air.
Tentunya, layanan yang dikembangkan harus berbasis riset, penelitian, dan inovasi yang komprehensif.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Siapa yang mendapat bantuan modal UMKM? Mereka adalah mayoritas pedagang kecil yang mendapatkan modal bantuan Rp500 per orang. Beberapa pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan antara lain adalah pedagang gorengan, nasi uduk, minuman, jajanan anak-anak dan para pemilik warung kecil di pinggir jalan.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana TINC Telkomsel Ventures membantu startup berkembang? 'Ini adalah langkah kami untum membangun harmonisasi antara startup dan Telkomsel, karena dengan sinergi yang lebih kuat, startup bisa berkembang lebih baik dan mencapai pasar yang lebih luas,' tambahnya.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
Meski ada 1.200 startup yang disaring, 30 di antaranya yang diklaim berhasil dengan bisnis mereka.
Dalam tahap ini, ujar Retno, Kemristekdikti tak cuma berperan sebagai akselerator saja, tetapi juga memberikan dana kepada mereka yang lolos.
"Kita terakhir cuma bisa mendanai 300 startup. Kalau jumlah pendanaan, setiap tahun berbeda-beda, pada 2018 pendanaan kita untuk semua startup totalnya Rp 62 miliar, kalau tahun ini ditotal lagi jadi Rp 113 miliar," ujar Retno kepada Tekno Liputan6.com di acara temu media bersama Kemristekdikti di Jakarta, Kamis malam (28/3/2019).
Adapun masing-masing startup yang didanai Kemristekdikti, sambung Retno, mengantongi kucuran dana yang berbeda-beda.
"Ya (startup yang didanai) jumlahnya beda-beda lagi, tergantung teknologinya, kisaran pendanaannya mulai dari Rp 250 juta hingga Rp 500 juta," ungkapnya.
Kemristekdikti tak butuh waktu singkat untuk menyaring lebih dari seribu startup agar bisa dibimbing. Seperti diungkapkan Menristekdikti Mohamad Nasir, ada 52 startup yang berhasil mereka saring pada 2015 lalu.
Kemudian pada 2016, jumlahnya meningkat hingga 312. 2017 naik menjadi 660 startup, lalu pada 2018 menjadi 950 startup, dan barulah pada 2019 menyentuh angka 1.200 startup.
Adapun proses seleksi startup dilakukan secara ketat dengan menyaring kalangan perguruan tinggi dan masyarakat. Setiap tahunnya, ada 800-1.000 kandidat yang menyerahkan proposal.
Kemristekdikti pun berupaya untuk meningkatkan performa kuantitas dan kualitas penemuan anak bangsa di masa depan dengan beberapa strategi.
Pertama, adalah meningkatkan pembangunan komunikasi proses teknis, riset, dan nilai komersialitas ke jejaring industri swasta nasional.
Selanjutnya, adalah mengikat temuan terbaik ke dalam pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di mana kelak bakal membangun trust di kalangan penemu.
Adapun peningkatan minat dan proposal penemjan secara nyata juga tumbuh di beberapa tahun terakhir, di mana minat kalangan swasta semakin tinggi dan beberapa industri makanan, obat, dan lainnya mulai aktif memanfaatkan berbagai karya anak bangsa.
Dengan adanya hal ini, tidak menutup kemungkinan deretan investor luar negeri akan mulai masuk untuk mencoba membiayai pengembangannya.
Sumber: Tekno Liputan6.comReporter: Jeko I.R
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengajak perusahan startup dan IKM berkolaborasi dalam menjemput transformasi teknologi.
Baca SelengkapnyaBentuk pendanaan yang diberikan merupakan bukti keterlibatan pemerintah dalam menyokong industri teknologi Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPembiayaan tersebut sangat penting bagi para wirausaha untuk mengembangkan usaha.
Baca SelengkapnyaNilai pendanaan program ini pada gelombang pertama mencapai USD400.000 atau setara Rp6,24 miliar.
Baca SelengkapnyaAntler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaJumlah pendaftar Pertamuda Seed and Scale 2024 mencapai 3.245 pendaftar, meningkat dibanding tahun lalu berjumlah 2.719 pendaftar.
Baca SelengkapnyaProgram HUB.ID di tahun ini fokus pada 5 sektor industri.
Baca SelengkapnyaPembiayaan ini mengkombinasikan prinsip kredit bank konvensional dan investasi modal ventura untuk menarget startup teknologi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan berjalannya waktu startup yang difasilitasi oleh Kominfo saat ini sudah semakin bervariasi.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca SelengkapnyaFase early stage merupakan fasse yang rawan bagi startup.
Baca Selengkapnya