Kena karma, website ISIS dan suporternya dihajar Anonymous
Merdeka.com - Lewat postingannya di aplikasi chatting terenkripsi Telegram, ISIS baru-baru ini menyebut grup hacker Anonymous 'idiot' pasca mendeklarasikan perang dengan ISIS sebagai aksi balas dendam teror Paris. Nah, sepertinya kini ISIS terkena karma dari celotehannya itu.
Dikutip dari Daily Mail (18/11), anggota-anggota Anonymous ramai-ramai melaporkan keberhasilan mereka meretas akun-akun media sosial suporter ISIS. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya disebut mencapai puluhan ribu akun.
Grup hacker Ghost Security Group yang tergabung dalam Anonymous mengaku bila pihaknya sudah membekukan lebih dari 10.000 akun Twitter pendukung ISIS sejak bulan Januari silam. Grup hacker ini juga mengawasi gerakan rekrutmen anggota ISIS di dark-web (bagian terdalam internet yang tidak bisa diakses sembarang orang).
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana Anonymous beroperasi? Anonymous merupakan sebuah kelompok yang beranggotakan berbagai hacker dari seluruh dunia. Meskipun tergabung dalam sebuah kelompok, berbagai hacker yang tergabung di dalam grup ini sebenarnya tidak teorganisasi atau teratur dengan saklek dan hierarkis.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
Anggota-anggota Anonymous juga disebut bertanggung jawab men-down-kan banyak website yang dipakai ISIS untuk menyebar propaganda mereka. Teror Paris Jumat lalu memang telah menggerakkan aktivis dan hacker dunia maya untuk berperang dengan ISIS.
Sayangnya, aksi peretasan ini tidak disarankan untuk ditiru oleh masyarakat luas, karena apapun alasannya, hacking atau serangan DDoS adalah aksi melanggar hukum. Meski lawannya ISIS.
Namun jangan khawatir karena ada langkah paling mudah untuk menghadang propaganda ISIS di internet. Caranya, Anda cukup memasukkan komplain atau melaporkan akun-akun sosial media, baik di Facebook, Twitter, atau YouTube, yang mendukung aksi ISIS.
Akibat 'penolakan' dari netizen dan ancaman peretasan oleh grup hacker, ISIS mulai meninggalkan Twitter sebagai media propaganda. ISIS kini lebih sering menggunakan Telegram. Aplikasi chatting satu ini memang menawarkan fitur enkripsi yang bisa melindungi anggota ISIS dari hacking.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tentara yang tergabung ke dalam satuan militer berjuluk IDF itu sontak diserang warganet.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaPara hacktivis atau peretas ikut terjun membela Palestina dengan meretas situs web pemerintah Israel.
Baca SelengkapnyaJulid Fi Sabilillah, Perang Netizen Indonesia Melawan Israel di Dunia Maya
Baca SelengkapnyaAgresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah membunuh hampir 39.000 warga sipil.
Baca SelengkapnyaKisah Para Red Hat, Para pemburu Hacker, Ada yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel
Baca SelengkapnyaNetizen Indonesia ramai-ramai mencari akun media sosial para tentara Israel. Mereka menyerbu mereka dengan hujatan di kolom komentar.
Baca SelengkapnyaBanyak hacker atau peretas bereaksi dengan kebijakan perang Israel.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca Selengkapnya