Kena retas, Kemkominfo sebut websitenya segera normal lagi
Merdeka.com - Website Pengaduan Masyarakat (Dumas) milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), diretas hacker. Sampai saat ini, laman Dumas Kemkominfo masih 'down' dan tertulis '404 Not Found'.
Terkait hal ini, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo, Ismail Cawidu, membenarkan jika website Dumas Kemkominfo kena retas. Saat ini pihaknya tengah memperbaiki website tersebut.
"Sedang dibetulkan. Kami inginnya secepatnya jangan sampai menunggu besok pagi," ujarnya kepada Merdeka.com, Rabu (15/06).
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Siapa yang mengklaim meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim 'Jimbo' mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana cara Komdigi mencegah situs Pemda diretas? Dari sisi pencegahan, Budi mengungkapkan Kemkomdigi dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akan melakukan penyisiran dan memperkuat website-website pemerintah daerah (Pemda) dan Pemerintah Pusat agar tidak diretas dan diubah untuk mempromosikan judi online.
Ismail pun belum mengetahui pasti motif di balik hacker menyerang situs Dumas Kemkominfo. Kemungkinan, jika melihat dari pesan yang disampaikan oleh hacker lantaran mengacu pada kasus pernyataan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang meminta Google diblokir. Kemudian, menuangkan kekesalannya juga dengan meretas website Dumas Kemkominfo. Situs Dumas Kemkominfo ini bukanlah situs utama Kemkominfo.
Kejadian ini pertama diketahui oleh netizen sekitar dini hari tadi. Sebelum situs ini down, si hacker sempat curhat melakukan 'deface' laman tersebut dan menyampaikan curhatannya soal permintaan pemblokiran Google.
Apabila Anda mencoba menggogling 'Dumas Kominfo' masih terlihat pesan curhat si hacker di deskripsi lamannya.
Situs Kominfo diretas ©2016 Merdeka.com (mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya diretas, diduga dokumen rahasia dan sensitif dalam website Kemenhan dijual.
Baca SelengkapnyaTerkait hal ini, Kominfo meminta maaf dan akan memperbaiki sistem penanganan konten negatif.
Baca Selengkapnya“Yaa mungkin banyak pihak akses ya,” kata Komisioner KPU RI, Afifuddin
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Makassar, Abdillah Mustari membenarkan domain website Bawaslu Makassar diretas. Hanya saja peretasan sudah dilakukan sejak lama.
Baca SelengkapnyaMenurut Abraham, bahwa Menkominfo era dulu tak menghapus situs judi online. Justru menghapus situs wordpress
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengidentifikasi bahwa ada kemungkinan laman tersebut telah diretas
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional yang dibawah kendali Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami down. Pengamat menduga ada unsur serangan siber.
Baca SelengkapnyaPolri masih melakukan asesmen atau pengumpulan data guna mengungkap penyebab lumpuhnya (down) server PDN pada Kementrian Kominfo.
Baca SelengkapnyaMenko Hadi mengatakan saat ini tim terus melakukan upaya pemulihan layanan publik secepatnya dan tetap memperhatikan aspek kehati-hatian.
Baca SelengkapnyaMeutya menegaskan telah memiliki komitmen bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan terbuka dalam penanganan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKemenhub mengklaim sentral data kementeriannya selama ini berada di Pusat Data Informasi.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini merespon kabar terkait bocornya data pelanggan akibat terkena website KAI diserang hacker.
Baca Selengkapnya