Kencan online ternyata bisa jadi sumber kebangkrutan
Merdeka.com - Sebuah laporan terbaru menyebutkan jika kencan online atau online dating ternyata bisa menjadi salah satu sumber kebangkrutan.
Laporan dari Australian Competition and Consumer Commission (ACCC), menyebutkan jika di negara kanguru tersebut sudah ada ribuan aduan dari pengguna internet yang mengaku dirugikan atas aksi penipuan berkedok online dating. Tak tanggung-tanggung, sudah ada sekitar 2.497 orang yang melapor jika dirinya sudah ditipu lewat situs online dating dengan kerugian berada sekitar USD 10 ribu.
Masih dari sumber yang sama, disebut total tindak penipuan via modus online dating di Australia mencapai USD 27,9 juta dalam kurun waktu satu tahun belakangan.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa saja yang terjebak judi online? Berdasarkan data dari Desk Pemberantasan Perjudian Daring yang mencatat periode 4-19 November 2024, sekitar 8,8 juta warga Indonesia telah terjebak dalam judi online.
Selain itu, data yang sama juga ditemukan di Amerika Serikat. Menurut statistik dari lembaga Internet Crime Complaint Center (IC3), rata-rata wanita di kisaran usia 40 tahun atau lebih tua tercatat menjadi korban utama dari penipuan kencan online. Total kerugian para korban ini disebut mencapai lebih dari USD 68 juta di tahun 2014.
Rata-rata penipuan lewat jasa online dating ini berawal dari pelaku yang sengaja mendaftar dengan profil dan foto menarik. Setelah berkenalan dengan korban, maka pelaku langsung meminta sejumlah uang dengan berbagai alasan seperti memenuhi kebutuhan pokok hingga keperluan medis yang mendadak.
Bahayanya, di luar negeri modus penipuan ini kini tak hanya memanfaatkan situs kencan online, tetapi juga telah merambah ke jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi penipuan dengan bujuk rayu, rayuan, yang pada akhirnya korban tertarik dengan iming-iming maupun rayuan,
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar warga di berbagai negara yang sering kena tipu info pekerjaan.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal dari korban yang mendapatkan informasi penyedia layanan seksual dari aplikasi Telegram.
Baca SelengkapnyaSaat mengalami kekalahan pejudi online bisa terlilit utang pinjaman online karena tak sanggup membayar.
Baca SelengkapnyaPenipu menggunakan wajah seseorang yang dikenal oleh korban .
Baca SelengkapnyaMereka yang melakukan judi online, saat diperiksa deposit banknya hanya Rp100.000 sampai dengan Rp1 juta,
Baca SelengkapnyaPPATK menambahkan, kondisi terdesak keuangan membuat mereka nekat mengadu nasib dengan judi online.
Baca SelengkapnyaPelaku telah melakukan modus kencan melalui aplikasi MiChat palsu ini sebanyak lima kali
Baca SelengkapnyaAkses internet yang mudah membuat aktivitas judi online meningkat. Perputaran uangnya mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaKasus penipuan modus kerja dengan like dan subscribe youtube tidak hanya menipu para korban dengan menggasak uangnya saja.
Baca Selengkapnya