Kerap berulah, situs FPI jadi rebutan serangan hacker
Merdeka.com - Miringnya pemberitaan FPI dalam beberapa pekan terakhir membuat nama organisasi masyarakat berbasis agama ini menjadi buruk. Hal ini pun memicu kemarahan masyarakat yang kemudian ditumpahkan dalam bentuk peretasan di dunia maya.
Menurut pantauan merdeka.com (24/7), hingga kini situs FPI yang beralamatkan di fpi.or.id pun kerap menjadi bulan-bulanan para dedemit dunia maya. Bahkan, tak tanggung-tanggung, serangan ini muncul secara bertubi-tubi dalam bentuk backdoor.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa hacker yang menyerang Yahoo? Michael Calce merupakan hacker yang pernah menumbangkan berbagai situs web besar, seperti CNN, Dell, eBay, dan Fifa.com. Berawal dari pengetahuan yang dimilikinya untuk mengambil alih jaringan komputer universitas, Calce pun melakukan aksi-aksi yang lebih besar lagi. Ia juga bahkan pernah menyerang Yahoo, mesin pencari paling populer di saat itu, tahun 2000.
Pada saat pertama kali penyerangan, situs FPI nampak seperti gambar di atas. Dalam gambar tersebut, terlihat bahwa hacker seakan menyindir tindakan FPI yang menodai Bulan Ramadan 1434 H ini dengan kekerasan.
Namun, nampaknya hal ini dirasa kurang cukup bagi para hacker untuk memberikan pelajaran kepada FPI. Sehingga, berbagai backdoor atau malware jahat berulang kali masuk ke situs tersebut.
Seakan sudah kehabisan akal, hacker yang menggunakan identitas DevilScreaM pun coba mengambil alih keadaan. Kali ini, situs FPI dikuasainya dengan laman berwarna putih dan ditulisi 'Nih Site udah berapa backdoor ditanem? :wkwk'.
Maksud dari tulisan tersebut mungkin adalah keheranan hacker tersebut atas banyaknya serangan yang ditujukan terhadap situs tersebut. Oleh karenanya, dirinya pun menanyakan sudah berapa banyak backdoor yang berhasil menyerang situs tersebut sembari tertawa.
FPI sendiri akhir-akhir ini sering mendapat kecaman dari masyarakat. Terakhir kali, Presiden SBY pun menyatakan keresahannya terhadap ormas tersebut.
Bagaimana menurut Anda? Apakah yang dilakukan para hacker ini pantas?
Update: Sampai saat ini, situs FPI secara bergantian dikuasai oleh hacker berbeda. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai jelang tahun pemilu yang disukai hacker.
Baca SelengkapnyaAda jutaan domain website pemerintah yang dicatut para pengelola judi online.
Baca SelengkapnyaData BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca SelengkapnyaTerkait pemblokiran 5.000 rekening yang dilakukan PPATK, sejauh ini tidak ada yang mengajukan keberatan atau protes.
Baca SelengkapnyaKelompok ini kemudian mengubah tampilan website atau dikenal dengan istilah defacing.
Baca SelengkapnyaSelain itu, BI juga menemukan 123 Uniform Resource Locator (URL) perjudian online dan 150 akun yang diperjualbelikan di platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaPolri membongkar modus baru pelaku judi online dengan menawarkan berbagai janji manis untuk menjerat para pemain.
Baca Selengkapnya"Sindikat tersebut masuk ke dalam jaringan judi online Kamboja," kata Andri
Baca SelengkapnyaPara hacktivis atau peretas ikut terjun membela Palestina dengan meretas situs web pemerintah Israel.
Baca Selengkapnya