Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kesamaan dan perbedaan pasar e-Commerce Indonesia dengan Tiongkok

Kesamaan dan perbedaan pasar e-Commerce Indonesia dengan Tiongkok Ilustrasi Online Shop. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Situs e-commerce Lazada Group menjadikan Tiongkok sebagai barometer pasar e-commerce ideal bagi Indonesia. Apalagi situasi pasar e-commerce kedua negara memiliki banyak kesamaan.

Riset McKinsey and Co. pernah menyebutkan penjualan e-commerce di Tiongkong pada 2015 mencapai US$ 634 miliar. Kini e-commerce mewakili 10 persen dari total pasar ritel Tiongkok.

Sementara Indonesia merupakan salah satu pasar e-commerce yang tumbuh paling pesat di dunia. Pada 2025, diprediksi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan bertambah sekitar Rp 2.000 triliun atau US$ 150 miliar dari sektor ekonomi digital. Para ahli memprediksi bahwa online shopping akan menyumbangkan 7-8 persen pasar ritel lokal pada 2020, naik dari sekitar 1 persen saat ini, dengan Lazada sebagai salah satu pemain terbesarnya.

Orang lain juga bertanya?

Dalam rilisnya pada Merdeka.com, Rabu (22/3), Lazada Indonesia menyebutkan pasar online Tiongkok dengan Indonesia banyak kesamaan. Disebutkan akses transaksi lewat telepon seluler dan tablet ini merupakan kesamaan sifat dasar antara Indonesia dan Tiongkok. Pada 2015, di Tiongkok, sekitar 22 persen transaksi e-commerce diakses lewat telepon seluler dan tablet. Indonesia juga merupakan pasar mobile first terhadap aplikasi dan layanan online.

Kesamaan lainnya, pasar e-commerce kedua negara cukup tersentralisasi. Maksudnya, kebanyakan peritel di Tiongkok dan Indonesia bergabung ke marketplace consumer to consuer (C2C), untuk mengembangkan pasarnya, seperti Tmall di Tiongkok dan Lazada Indonesia.

Meski memiliki banyak kesamaan, tetap ada perbedaan juga antarkedua negara. Pertama, transaksi e-commerce di Indnesia via e-payment belum banyak digunakan dan tiada pemain besar mendomonasi, meski banyak perusahaan dan bank-bank besar memiliki e-wallet masing-masing.

Kedua, mayoritas orang Indonesia belum memiliki rekening bank sehingga pengunaan kartu kredit sebagais arana pembayaran utama untuk e-commerce belum maksimal.

Ketiga, peningkatan edukasi terhadap para pengguna e-commerce Indonesia. "Celakanya ini rintangan terbesar di Indonesia," tulis Lazada. Maka itu, pada Februari lalu, Lazada membawa 33 seller pilihan dari marketplace Lazada di Asia Tenggara ke kantor pusat Alibaba di Hangzhou, Tiongkok, untuk mempelajari strategi terbaik penjualan online.

Florian Holm, Co-CEO Lazada Indonesia, mengatakan Lazada dikenal luas sebagai situs belanja online nomor satu dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Dengan sekitar 55 ribu seller aktif di Asia Tenggara, kami dapat memberkan kesempatan kepada para seller kami untuk menjadi sukses dan mengembangkan bisnisnya.

"Kami senantiasa mengembangan potensi seller kami dan membekali mereka dengan berbagai perangkat demi mendukung kesuksesan mereka. Seperti melalui kunjungan perdana ke Hangzhou, kami memastikan seluruh rangkaian kunjungan mendukung seller kami untuk mendapat informasi dan belajar dari kesuksesan seller lain," ujarnya.

Lewat e-commerce seperti Lazada, para seller bisa fokus memproduksi dan memastikan ketersediaan barang, tanpa perlu khawatir mengenai promosi. Sebab Lazada kerap melakukan berbagai kampanye untuk membantu promosi para seller. Antara lain kampanye 11.11 Online Revolution setiap November, Harbolnas setiap Desember, dan kampanye ulang tahun Lazada pada 21-23 Maret ini.

Lazada Group beroperasi di Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia. Lazada Group yang dimiliki Alibaba merupakan platform e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Hingga kini, Indonesia merupakan pasar terbesar dan terpenting di Asia Tenggara.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tokopedia VS Shopee “Duel” Sengit di Industri E-commerce, yang Lain Minggir Dulu
Tokopedia VS Shopee “Duel” Sengit di Industri E-commerce, yang Lain Minggir Dulu

Persaingan antar e-commerce nantinya akan semakin mengerucut, bukan lagi Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Biang Kerok Sepinya Pasar Tanah Abang
Ternyata Ini Biang Kerok Sepinya Pasar Tanah Abang

Sepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya
Ekonom Ungkap Bahaya TikTok Shop, Jualan Sambil Jalankan Bisnis Medsos Secara Bersamaan
Ekonom Ungkap Bahaya TikTok Shop, Jualan Sambil Jalankan Bisnis Medsos Secara Bersamaan

Skema bisnis TikTok yang menggabungkan sosial media dengan e-commerce dapat memicu persaingan usaha yang tidak sehat.

Baca Selengkapnya
Sistem Dijalankan TikTok Shop Buat UMKM Gulung Tikar, Termasuk Diskon Besar-besaran
Sistem Dijalankan TikTok Shop Buat UMKM Gulung Tikar, Termasuk Diskon Besar-besaran

TikTok diminta agar tidak menjalankan bisnis media sosial dan e-commerce secara bersamaan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Buka Akses Pasar, UMKM Diminta Manfaatkan Layanan di E-Commerce
Buka Akses Pasar, UMKM Diminta Manfaatkan Layanan di E-Commerce

Kementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
E- Commerce Kini Gunakan Sistem Integrasi Vertikal di Jasa Logistik, Apa Untungnya Buat Konsumen?
E- Commerce Kini Gunakan Sistem Integrasi Vertikal di Jasa Logistik, Apa Untungnya Buat Konsumen?

E- Commerce Kini Gunakan Sistem Integrasi Vertikal di Jasa Logistik, Apa Untungnya Buat Konsumen?

Baca Selengkapnya
Terus Dukung Pertumbuhan UMKM dan Brand Lokal, Shopee Jadi E-commerce Pilihan Utama Seller
Terus Dukung Pertumbuhan UMKM dan Brand Lokal, Shopee Jadi E-commerce Pilihan Utama Seller

Sejumlah inovasi yang dihadirkan oleh e-commerce telah membantu brand lokal dan UMKM mengembangkan bisnis mereka dengan efisien.

Baca Selengkapnya
Data Terkini, Produk Made in China Paling Banyak Terjual di Amazon
Data Terkini, Produk Made in China Paling Banyak Terjual di Amazon

China menjadi negara paling penting bagi Amerika jika melihat data penjualan.

Baca Selengkapnya
Siap-siap, TikTok Harus Kantongi 2 Izin sebagai Media Sosial dan e-Commerce
Siap-siap, TikTok Harus Kantongi 2 Izin sebagai Media Sosial dan e-Commerce

Menteri Perdagangan Zukifli Hasan berencana membedakan aturan antara e-commerce dan media sosial.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Curigai Motif Penguasaan Data di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia
Anggota DPR Curigai Motif Penguasaan Data di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia

TikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dua Sisi Perdagangan Digital, Bisa Jadi 'Mesin Pembunuh' Jika Industri dalam Negeri Tak Diproteksi
Dua Sisi Perdagangan Digital, Bisa Jadi 'Mesin Pembunuh' Jika Industri dalam Negeri Tak Diproteksi

Pengusasaan platform asing terutama dari China cepat atau lambat bakal mengancam usaha kecil-menengah.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Sering Belanja Online di Enam Marketplace ini, Apa saja?
Warga Indonesia Sering Belanja Online di Enam Marketplace ini, Apa saja?

GMV adalah nilai pengukuran dari total penjualan barang dalam jangka waktu tertentu yang umumnya digunakan pada marketplace, ecommerce, atau online shop.

Baca Selengkapnya