Ketika Kecerdasan Buatan Kalahkan Tim Dota 2 Terbaik Dunia
Merdeka.com - Setelah beberapa tahun lalu kecerdasan buatan berhasil mengalahkan grandmaster catur Cina Go, kali ini kecerdasan buatan berhasil kalahkan squad esports.
Ialah OpenAI, organisasi riset AI nirlaba asal Amerika Serikat (AS) berhasil mengalahkan tim esports terbaik di dunia. Hal ini dilakukan hanya menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial intelligence, AI) yang mereka kembangkan.
Digelar di San Francisco, kompetisi yang bertajuk OpenAI Five Finals ini merupakan babak akhir perusahaan mendemonstrasikan teknologi AI besutannya.
-
Siapa yang bisa mengalahkan bakat? Kerja keras mengalahkan bakat ketika bakat tidak bekerja keras.
-
Siapa yang jadi pemain terbaik? Pemain-pemain Belanda menunjukkan performa yang mengesankan, terutama di sektor serangan. Joshua Zirkzee berhasil mencetak satu gol dan memberikan satu assist, dan ia mendapatkan penilaian 8,2 dari WhoScored. Xavi Simons juga menunjukkan penampilan yang baik dengan menyumbangkan satu gol untuk tim. Namun, penghargaan Man of the Match seharusnya jatuh kepada Tijjani Reijnders, yang berperan sebagai penggerak utama serangan Der Oranje.
-
Siapa yang memiliki kecerdasan tinggi? Sebuah studi pada tahun 2016 yang mengikuti lebih dari 5.000 orang selama sekitar 50 tahun menemukan bahwa anak-anak dengan kecerdasan tinggi terus terbuka terhadap ide-ide baru seiring mereka tumbuh dewasa.
-
Mengapa doa kecerdasan penting? Dengan berdoa, seorang Muslim menunjukkan ketergantungannya kepada Allah SWT dan mengakui bahwa segala bentuk pengetahuan dan hikmah berasal dari-Nya.
-
Bagaimana kecerdasan bisa diukur? Untuk mengukur kecerdasan seseorang, Dr. Rosemarie Manfredi, seorang neuropsikolog di Bensalem, PA, menyarankan untuk menghubungi psikolog yang berspesialisasi dalam penilaian dan evaluasi.
-
Bagaimana cara kerja keras bisa mengalahkan bakat? Kerja keras mengalahkan bakat ketika bakat tidak bekerja keras.
Dalam acara tersebut, OpenAI Five berhasil mengalahkan lima gamer profesional Dota 2 terbaik di dunia saat ini, yakni tim OG.
Informasi, OG adalah tim esports pemenang kompetisi Dota 2--The International--pada tahun lalu.
Pada kompetisi OpenAI Five Finals, tim OG berhadapan dengan bot OpenAI Five dalam format best-of-three yang sudah dilatih menggunakan sistem kecerdasan buatan dan dikendalikan secara independen oleh sistem AI yang sama, sebagaimana lansir The Verge via Tekno Liputan6.com, Senin (15/4/2019).
Lebih lanjut, sistem bot OpenAI sempat mengalami kesulitan di babak pertama. Namun, hanya dalam waktu kurang dari 20 menit, teknologi AI tersebut berhasil mengalahkan tim OG dua ronde sekaligus.
"Mereka (OpenAI Five) benar-benar hebat. Setelah terbawa gaya permainan mereka, saat itulah kamu merasa tidak akan pernah bisa menang," kata pemain OG, Johan "BigDaddy" Sundstein usai bertanding.
Informasi, OpenAI didirikan oleh tokoh teknologi kenamaan asal Amerika Serikat, Reid Hoffman dan Peter Thiel pada 2015.
Rencananya, OpenAI dibuat dengan tujuan akhir agar dapat membangun Artificial General Intelligence (AGI) yang mampu melakukan berbagai macam tugas dalam satu sistem.
Para peneliti telah menemukan tempat pengujian yang paling tepat untuk sistem tersebut di dunia nyata adalah bermain gim Dota 2.
Sistem bot Dota 2 pertama OpenAI melakukan debut yang mengesankan di turnamen The International 2017, dengan mengalahkan pemain top asal Ukraina, dan gamer pro Dota 2 "Dendi" dalam pertandingan satu lawan satu.
OpenAI kemudian menunjukkan kemampuannya dengan mengembangkan tim AI terkoordinasi lima bot.
OpenAI Five berhasil mengalahkan tim berisikan caster Dota 2. Namun kemenangan tak berlanjut di dua gim berikutnya melawan tim pro asal Brasil, yakni "paiN" dan lima gamer legenda Dota 2 asal Tiongkok.
Sumber: Liputan6.comReporter: Yuslianson (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deep Blue adalah sebuah komputer canggih yang dikembangkan oleh IBM yang terkenal karena prestasinya dalam permainan catur.
Baca SelengkapnyaMeski menguasai pertandingan, Indonesia kesulitan untuk menciptakan peluang berbahaya ke gawang China. Hasilnya, Timnas Indonesia kalah 1-2 dari China.
Baca SelengkapnyaSetelah kalah dari Thailand, Timnas Indonesia U-20 akan menghadapi Korsel di ajang Seoul Earts on Us 2024, Minggu (1/9/2024).
Baca SelengkapnyaKekalahan Timnas Indonesia U-20 dari Thailand U-20 mendapatkan sorotan dari media Vietnam.
Baca SelengkapnyaSebuah potret memperlihatkan 'smash' maut diluncurkan dibagikan dalam akun Instagram resmi Puspen TNI. Kemenhan mengakui keperkasaan Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia kehilangan 9,69 poin dalam ranking FIFA usai kalah di kandang Timnas China.
Baca SelengkapnyaGaruda muda berhasil mengalahkan salah satu tim terbaik dunia, Timnas Argentina U-19.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia kalah 1-2 di kandang Timnas China, Selasa (15/10/2024).
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian menyebutkan AI lebih lucu dibandingkan pelawak.
Baca SelengkapnyaThom Haye, gelandang Timnas Indonesia, mengungkapkan informasi terkini mengenai kondisi Skuad Garuda.
Baca SelengkapnyaPelatih Timnas Bahrain, Dragan Talajic, menyatakan bahwa timnya kurang beruntung setelah mengalami kekalahan 0-1 dari China di kandang.
Baca SelengkapnyaAkun media sosial X Onefootball.my dari Malaysia, memberikan sindiran tajam terhadap Timnas Indonesia setelah mereka mengalami kekalahan 0-4 dari Jepang.
Baca Selengkapnya