Ketika pahlawan tanpa tanda jasa juga harus melek IT
Merdeka.com - Berkembangnya teknologi IT saat ini, mewajibkan seluruh profesi cakap dalam menggunakan teknologi. Tak terkecuali guru. Maklum saja, penggunaan IT di dunia pendidikan khususnya di tingkat SD hingga SMA masih di angka 20 persen. Hal itu pernah diungkapkan oleh pengamat pendidikan dari Paramadina Public Policy Institute, Totok A. Soefijanto saat berada di sebuah kesempatan bersama Microsoft Indonesia.
"Saya menghimbau untuk guru coba belajar IT. Pelan-pelan saja dulu. Belajar pakai microsoft word, Excel, dan lain sebagainya. Saya yakin ketika sudah ada niat dan terus belajar, para guru akan semakin excited mempelajarinya," tutupnya.
Kali ini selangkah lebih maju, Microsoft Indonesia dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), melakukan kerjasama dalam bentuk pemberian Office 365 Education kepada keseluruhan 3,5 juta anggota PGRI secara gratis, sekaligus pemberian pelatihan terkait penggunaan teknologi berbasis komputasi awan ini.
-
Bagaimana PGRI membantu pendidikan di Indonesia? Seiring berjalannya waktu, PGRI juga tak henti berkontribusi bagi masa depan Indonesia. Salah satunya adalah terciptanya Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Selain itu, perjuangan PGRI juga berhasil melahirkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
-
Bagaimana Microsoft membantu Indonesia? Dengan kerja sama ini, Microsoft dan Pemerintah Indonesia berencana untuk menghasilkan 840.000 talenta digital khusus AI di Indonesia dalam waktu empat tahun.
-
Apa yang dilakukan Microsoft di Indonesia? Investasi ini menjadi tonggak pencapaian baru bagi lanskap digital Indonesia. Selaras dengan visi nasional Indonesia di bidang kecakapan digital, kami bertujuan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan infrastruktur dan keterampilan yang dibutuhkan di era AI.
-
Kenapa Microsoft investasi di Indonesia? 'Generasi baru AI ini mengubah cara hidup dan bekerja setiap orang di mana pun, termasuk di Indonesia. Investasi yang kami umumkan hari ini mencakup infrastruktur digital, keterampilan, dan dukungan bagi para developer, sehingga membantu Indonesia untuk terus melaju di era baru ini,' ujar Satya Nadella, CEO Microsoft di Jakarta, Selasa (30/4).
-
Apa itu PGRI? PGRI bukan hanya simbol semangat kebangsaan, tetapi juga merupakan tonggak penting dalam sejarah pendidikan di Indonesia.
-
Bagaimana Microsoft berinvestasi di Indonesia? Microsoft mengumumkan investasi sebesar USD 1,7 miliar atau selama empat tahun ke depan untuk memperkuat infrastruktur cloud dan AI di Indonesia. Langkah ini juga akan memberikan pelatihan keterampilan AI kepada 840.000 orang dan mendukung pengembangan komunitas lokal.
Menurut, Sulistiyo, Ketua Umum PGRI, pemberian Office 365 Education sangat membantu PGRI untuk mengasah kecakapan teknologi informasi dan komunikasi para guru.
"Dimulai dari Pulau Jawa, kami juga akan terus menyosialisasikan penggunaan Office 365 Education di pulau-pulau Indonesia lainnya. PGRI berharap kerjasama ini dapat membawa Indonesia selangkah lebih dekat dengan pemerataan akses teknologi,” ujarnya kepada Merdeka.com, kemarin (5/9).
Sesuai dengan isi nota kesepahaman antara Microsoft dengan PGRI, dukungan terhadap pemberian perangkat lunak dan pelatihan ini akan terus berlangsung hingga kurang lebih tiga tahun ke depan atau sampai dengan 30 Juni 2018. Selama jangka waktu tersebut, Microsoft dan PGRI berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Saat ini, batas-batas dunia yang semakin kabur telah disambungkan oleh kemajuan teknologi digital. Microsoft percaya pemberian Office 365 Education secara gratis kepada seluruh anggota PGRI dapat mendukung proses belajar mengajar agar menjadi semakin menarik, menyenangkan, produktif, dan efektif," ujar Ruben Hattari, Corporate Affairs Director, Microsoft Indonesia.
Implementasi penggunaan Office 365 Education untuk seluruh 3,5 juta guru yang tergabung dalam PGRI diharapkan dapat selesai dalam periode 12 bulan ke depan.
Pemberian Office 365 Education kepada PGRI mencakup seluruh layanan Office 365 seperti e-mail, pengolah kata (word processing), pengolah data (data processing), konferensi video, dan lainnya. Microsoft pun akan menyediakan pelatihan dan konsultasi teknis kepada PGRI agar dapat meningkatkan kapasitas para guru dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi, khususnya untuk pemanfaatannya dalam dunia pembelajaran. (mdk/hwa)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IDL merupakan program pelatihan & pengembangan kompetensi digital guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Baca SelengkapnyaKata-kata pahlawan nasional tentang pendidikan bisa dijadikan inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaAcara ini menargetkan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dari sisi tenaga pendidik melalui program digital bootcamp dan simulasi uji kompetensi guru.
Baca SelengkapnyaCapres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD mengusung misi Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari
Baca SelengkapnyaGibran menitipkan pesan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk mengupayakan mata pelajaran AI dan coding di SD dan SMP.
Baca Selengkapnyapemberian internet gratis untuk sekolah bertujuan memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya"1,6 juta guru belum sejahtera mendapatkan tunjangan sertifikasi. Ini yang akan didorong oleh pemerintah."
Baca SelengkapnyaTantangan yang menghantui dunia pendidikan bukan hanya pada aspek siswa atau peserta didiknya saja melainkan juga bagi tenaga didik.
Baca SelengkapnyaMenggunakan teknologi untuk memviralkan rasa kebersamaan, patriotisme bagian dari menghargai jasa pahlawan
Baca SelengkapnyaMelalui program ini dapat memberikan pengetahuan kepada KBT untuk dapat menjadikan internet sebagai hal yang penuh kebermanfaatan.
Baca SelengkapnyaGuru memiliki andil besar dalam mencetak anak-anak yang berkualitas dan memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaDengan tantangan dunia yang lebih besar dan kompleks, Indonesia memerlukan generasi muda yang kreatif, inovatif, kompetitif dan berwawasan.
Baca Selengkapnya