Kini arsitek bisa cetak gedung pakai teknologi 3D printing
Merdeka.com - Teknologi 3D printing diyakini mempunyai satu masalah utama yang cukup mendasar. Sebagai alat cetak, mesin 3D printing harus lebih besar dari benda yang akan dicetak. Masalah ini lah yang telah dipecahkan oleh peneliti lewat pemakaian robot mini.
Sebuah institut yang berkecimpung di bidang arsitektur di Catalunya, Spanyol, telah berhasil membuat cikal bakal bangunan pertama yang dibangun oleh beberapa robot berukuran kecil bernama Minibuilder. Robot-robot mini ini bekerja dengan teknik 3D printing layaknya sekumpulan pekerja yang secara bergotong royong membangun sebuah bangunan.
Peneliti dari institut tersebut, Petra Nonikov dan Sasa Jokic, menambahkan jika teknologi Minibuilder dapat melakukan proses konstruksi yang lebih murah dan ramah lingkungan, Gizmodo (19/6).
-
Bagaimana robot mungil ini dibuat? Setelah merancang gadget kecil tersebut menggunakan perangkat lunak yang disediakan oleh laboratorium robotika sekolah, mereka kemudian membuat panel bodi akrilik dan komponen cetak 3D.
-
Apa yang bisa dilakukan robot kecil ini? Mengutip IFLScience, Sabtu (17/2), anggota tim menjelaskan bahwa alat tersebut dapat berjalan, bermain sepak bola, menari, dan bahkan melakukan kung-fu.
-
Robot apa yang digunakan dalam penelitian? Robot sosial humanoid buatan SoftBank Robotics, NAO yang memiliki suara mirip manusia namun seperti robot, digunakan sebagai informan robot.
-
Kenapa robot mungil ini dibuat? Dengan merancang perangkat sekecil mungkin, mereka mengatakan biaya produksi massal dapat dikurangi, sehingga membuat robot lebih terjangkau dan dapat diakses oleh rumah tangga kurang mampu.
-
Mengapa para peneliti mengembangkan robot ini? Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi. Mengutip South China Morning Post via NYPost, Jumat (4/7), melaporkan bahwa hal ini dapat mengarah pada 'pengembangan kecerdasan hibrida manusia-robot.'
-
Siapa yang membuat robot terkecil di dunia? Diverifikasi oleh Guinness World Records (GWR), robot mini ini dirancang dan dirakit oleh Aaron Ho Yat Fung, Isaac Zachary To, Justin Wang Tou Duong, dan Ngo Hei Leung, semuanya bersekolah di Diocesan Boys’ School (DBS) Hong Kong.
"Minibuilder dapat bekerja secara terus-menerus yang mencakup banyak hal sekaligus. Nantinya, Minibuilder bisa digunakan untuk membangun sebuah gedung dengan bentuk apapun, tergantung material yang digunakan," kata Novikov dan Jokic,"karena mempunyai ukuran yang kecil, robot ini bisa dengan mudah dibawa ke area konstruksi dan akan meninggalkan sedikit sisa konstruksi yang bisa merusak lingkungan."
Minibuilder bekerja secara berkelompok untuk membangun 'cangkang' dari bangunan. Ya, karena masih dalam tahap awal, bangunan yang dibuat oleh Minibuilder akan berdiri tanpa rangka.
Akan ada 3 robot yang masuk dalam tim Minibuilder. Robot pertama bertugas membangun pondasi, yang kemudian dilanjutkan oleh robot kedua untuk membangun dinding, atap, maupun bagian ruangan lain seperti jendela dan pintu. Di bagian terakhir ada sebuah robot yang berfungsi merapikan dan memperkuat seluruh sambungan yang dibuat oleh kedua robot sebelumnya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Desain hotel ini sangat futuristik dengan sentuhan kemewahan masa kini.
Baca SelengkapnyaSetiap rancang bangun model kertas atau papercraft ini dijual mulai dari Rp50.000 hingga Rp300.000.
Baca SelengkapnyaBerikut aksi robot terkecil di dunia bisa peragakan gaya apa saja.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah aplikasi desain rumah yang pakai AI.
Baca SelengkapnyaHampir mayoritas pekerja merasa gaji yang diterima saat ini tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaMenggali inspirasi dari berbagai konsep rumah dapat meningkatkan kreativitas dan memberikan ide baru untuk menciptakan hunian yang nyaman dan penuh gaya.
Baca SelengkapnyaKonsep desain monumen ini mengelaborasi tiga bangunan monumental di dunia yaitu Candi Sukuh Karanganyar, Piramida Mesir, dan Piramida Yucatan di Meksiko.
Baca SelengkapnyaSebagai destinasi edukasi, ada banyak instalasi menakjubkan yang bisa jadi gambaran masa depan bagaimana IKN akan dibangun.
Baca SelengkapnyaRobot produksi perusahaan startup Jepang, Tsubame Industries ini memiliki tinggi 4,5 meter dan berat 3,5 ton.
Baca SelengkapnyaPengerjaan singkat HPK tahap 2 menjadi bukti kemajuan konstruksi Indonesia yang diwujudkan di IKN.
Baca SelengkapnyaCobalah beberapa aplikasi desain rumah ini, dan kamu bisa merancang tempat tinggalmu sedetail mungkin. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaBeberapa desain rumah 3 lantai dilengkapi dengan rooftop ini mungkin bisa menjadi inspirasi. Yuk, simak penjelasannya!
Baca Selengkapnya