Kini, giliran account Twitter milik MTV dan BET yang bobol
Merdeka.com - Ternyata, tidak hanya account Twitter Jeep dan Burger King saja yang berhasil diretas, kabar lain mengatakan bahwa account milik MTV dan BET (channel sister MTV) juga berhasil dikuasai peretas.
Seperti halnya twit yang dituliskan di account Twitter milik Jeep dan Burger King, dalam account milik MTV dan BET juga menuliskan bahwa MTV dibeli oleh BET. Tidak menunggu lama, pihak MTV menyatakan bahwa berita tersebut tidak benar karena account Twitter mereka berhasil diretas.
Namun, tidak seperti respon yang dikeluarkan oleh pihak Jeep dan Burger King, pihak MTV justru menanggapinya dengan tenang. "Ini hanya sebuah kelakar yang sering muncul di internet," ungkap Kurt Patat, Vice Presiden dari MTV Networks seperti dikutip Huffington Post (19/02).
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa hacker yang menyerang Disney? Data tersebut dicuri oleh peretas yang mengatasnamakan kelompok anonym Nullbulge.
-
Siapa hacker yang menyerang Yahoo? Michael Calce merupakan hacker yang pernah menumbangkan berbagai situs web besar, seperti CNN, Dell, eBay, dan Fifa.com. Berawal dari pengetahuan yang dimilikinya untuk mengambil alih jaringan komputer universitas, Calce pun melakukan aksi-aksi yang lebih besar lagi. Ia juga bahkan pernah menyerang Yahoo, mesin pencari paling populer di saat itu, tahun 2000.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
Tentunya menjadi suatu hal yang tidak masuk akal karena selama ini MTV dan BET adalah dua perusahaan yang dimiliki oleh satu perusahaan. Sayangnya, pihak Twitter justru terkesan diam dan tidak memberikan penjelasan apapun terkait maraknya aksi peretasan yang menimpa penggunanya tersebut. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa hari lalu, Instagram resemi LRT Jabodebek @lrt_jabodebek juga dibobol hacker. Namun sempat diambilalih oleh pihak LRT.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau hati-hati dalam mengakses dan memberikan data akun media sosial.
Baca SelengkapnyaDari peninjauan BSSN, alamat peretasan itu berasal dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil meretas akun WhatsApp dan Instagram korban dengan modus menyebarkan link ke facebook dan Instagram.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua orang penyebar video vulgar mirip AD alias Audrey, putri dari salah satu vokalis band ternama.
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca SelengkapnyaAriandi mengatakan, BSSN dan DPR telah melakukan koordinasi dengan Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaIni ternyata cara hacker ambil alih akun YouTube DPR RI.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil meringkus dua orang pria masing-masing berinisial MAS (22) laki dan MWF (18) yang berperan mempromosikan website judi online.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki kasus dugaan peretasan aplikasi WhatsApp dan gawai milik seniman Butet Kartaredjasa.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca Selengkapnya