Kirim 27 juta spam di Facebook, hacker ini didenda Rp 4 miliar
Merdeka.com - Spam atau pesan 'sampah' yang banyak beredar di internet, khususnya sosial media, adalah salah satu hal yang paling dibenci netizen. Namun tahukah Anda bila di luar sana ada seorang hacker yang mengklaim dirinya sebagai 'Raja spam'?
Hacker itu adalah Sanford Wallace. Pria yang lahir tahun 1968 ini memulai serangan spam terbesarnya mulai tahun 2008-2009. Ketika itu Wallace mengirimkan 27 juta pesan spam ke 50.000 akun Facebook.
Spam tersebut berisi tautan yang mengarahkan pengguna ke beberapa situs untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke situs-situs tadi. Dari cara ini Wallace mendapatkan uang.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa hacker yang menyerang Yahoo? Michael Calce merupakan hacker yang pernah menumbangkan berbagai situs web besar, seperti CNN, Dell, eBay, dan Fifa.com. Berawal dari pengetahuan yang dimilikinya untuk mengambil alih jaringan komputer universitas, Calce pun melakukan aksi-aksi yang lebih besar lagi. Ia juga bahkan pernah menyerang Yahoo, mesin pencari paling populer di saat itu, tahun 2000.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Bagaimana penjahat siber menyebarkan Lumma stealer? Ketika seseorang mengakses situs web game, mereka sering kali terjebak pada halaman Captcha yang tidak sah. Setelah menekan tombol 'saya bukan robot', skrip berbahaya akan tersalin ke clipboard mereka, dan pengguna diminta untuk menempelkannya ke dalam terminal. Proses ini akhirnya akan mengunduh dan menjalankan Lumma.
Akibat aksinya tersebut, Facebook dan MySpace yang ketika itu juga menjadi korbannya melayangkan gugatan pada Wallace. Hingga saat ini, kasus ini terus bergulir dan Wallace akhirnya diganjar hukuman penjara 30 bulan atau 2,5 tahun. Selain itu, Wallace dikena denda Rp 4,1 miliar akibat aksi 'bom' spam-nya.
Wallace sendiri sudah dikenal sebagai tukang spam sejak internet dan sosial media belum booming. Ya, Wallace pernah membuat sebuah perusahaan bernama 'Cyber Promotion' yang bertugas mengrimkan pesan-pesan fax atau email iklan ke banyak perusahaan dan individu meski mereka tidak menginginkannya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku mengaku diberi upah 15 juta per bulan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaModus tersangka yakni menjual jasa endorsement terhadap link judi online dengan cara menyebarkan di media sosial Instagram pribadinya.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, tersangka menawarkan video porno berbayar itu melalui media sosial Facebook.
Baca SelengkapnyaDiduga data pemilih ini dijual hacker sebesar Rp 1,2 miliar.
Baca SelengkapnyaDari bisnis yang dijalani, selebgram itu mendapatkan keuntungan Rp16 juta.
Baca SelengkapnyaPara tersangka tidak ditahan karena umumnya merupakan wanita. Bahkan ada yang mempunyai bayi,
Baca SelengkapnyaDengan menyebarkan atau mempromosikan ketiga link judi online tersebut, pelaku mendapatkan upah sebesar Rp 30 juta rupiah per bulan.
Baca Selengkapnyapelaku meretas email dan mobile banking menggunakan username yang ada di alamat email korban. Tabungan korban mulai berpindah ke rekening pelaku.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau hati-hati dalam mengakses dan memberikan data akun media sosial.
Baca SelengkapnyaTersangka telah menjalankan aksinya selama lebih dari dua bulan.
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaModus operandi para tersangka rata-rata sama dengan cara endorsment judi online melalui media sosial . Keuntungan didapat mulai dari Rp500 ribu Rp60 juta.
Baca Selengkapnya