Komet ISON akhirnya lolos dari maut
Merdeka.com - Jangan dulu bersedih mengetahui komet ISON telah mati. Pasalnya, baru saja diketahui tanda-tanda kehidupan bintang jatuh ini setelah sukses mengorbit matahari.
Seperti yang dilansir oleh CNN (29/11), baru saja Karl Battams, peneliti komet dari Naval Research Laboratory membuktikan bahwa komet tersebut sudah mati. Malah, disebutnya, kini ISON tampil lebih terang di atas langit.
"Sekarang komet itu sudah muncul kembali dan mulai memendarkan cahaya, kami perlu mengobservasinya untuk beberapa hari guna mengetahui kebiasaan komet ini," kata Battams yang sebelumnya memprediksi kematian ISON.
-
Kenapa ilmuwan khawatir dengan komet ini? Komet sebesar ini jika menabrak Bumi tentu bisa berakibat fatal. Maka wajar ilmuwan astronomi khawatir.
-
Apa yang NASA katakan soal kemungkinan komet menghantam Bumi? 'NASA mengetahui tidak ada asteroid atau komet yang saat ini bertabrakan dengan Bumi, sehingga kemungkinan terjadinya tabrakan besar cukup kecil,' kata badan antariksa tersebut.
-
Apa itu komedo? Komedo sendiri adalah benjolan kecil yang muncul di pori-pori kulit dan seringnya terjadi di hidung atau area kulit sekitarnya.
-
Dimana komet Gunung Everest berada saat ini? Namun jangan takut karena kita belum perlu bersiap menghadapi bencana karena komet tersebut berjarak satu setengah kali jarak Bumi ke Matahari dari planet ini.
ISON sendiri tercatat berada di jarak 730 ribu mil dari matahari pada pukul 2 malam waktu E.T. Kemungkinan sekarang komet ini mulai menjauh dari matahari.
Sebelumnya, dikutip dari BBC (28/11), seperti yang diprediksikan sebelumnya, akhirnya komet ISON 'menemui ajal' setelah berusaha melewati matahari dengan pijarnya yang teramat sangat panas tersebut atau lebih dari 2000 derajat Celcius.
Melalui teleskop dari bumi, para peneliti tidak lagi melihat pergerakan lanjutan bahkan bentuk dari komet ISON tersebut. Para peneliti dari European Space Agency mengatakan bahwa 'kematian' komet ISON tercatat pada pukul 21:30 GMT.
Namun, ternyata dugaan tersebut salah. Buktinya, ISON masih bisa melanjutkan hidupnya dan mengitari orbitnya sendiri.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Respons Nasa soal komet besar dikhawatirkan menghantam Bumi.
Baca SelengkapnyaKomet sebesar ini jika menabrak Bumi tentu bisa berakibat fatal. Maka wajar ilmuwan astronomi khawatir.
Baca SelengkapnyaSebuah studi baru mengungkap bahwa asteroid yang menyebabkan punahnya dinosaurus 66 juta tahun lalu berasal dari luar orbit Jupiter.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah fakta meteor terbesar yang jatuh sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaVladimir Komarov, kosmonaut Rusia pertama yang meninggal dalam misi luar angkasa, menghadapi nasib tragis saat misi Soyuz 1 gagal.
Baca SelengkapnyaNamun hal ini diharapkan orang-orang tak panik. Semua crew di Stasiun Luar Angkasa aman.
Baca SelengkapnyaBenda in ijatuh kemudian mengorbit di Bumi. Jika dilihat dari Bumi, bentuknya terang.
Baca SelengkapnyaPersoalan ini memang jarang terjadi, namun dengan peningkatan penerbangan luar angkasa, hal yang dianggap tak lazim ini bisa saja terjadi.
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terkait rencana NASA membuang bangkai ISS di Point Nemo masih menjadi perdebatan.
Baca SelengkapnyaHujan meteor 2023 akan terjadi pada 11 dan 12 Agustus.
Baca SelengkapnyaIa adalah sosok astronot yang gagal ikut misi Apollo 13 karena campak.
Baca SelengkapnyaPengumuman ini disampaikan oleh NASA bahwa ada 50 area yang jangan dilewati astronot saat di stasiun luar angkasa.
Baca Selengkapnya