Komet paling terang di 2013 akhirnya mati
Merdeka.com - Hidup, mati, hidup, kemudian mati lagi. Itulah yang terjadi pada komet ISON yang telah mendekati matahari pada bulan ini.
Seperti yang dilansir oleh Zee News (12/12), peneliti akhirnya memastikan bahwa bintang jatuh paling terang tahun 2013 ini sudah tidak bernyawa lagi. ISON disebutkan sudah tak mampu lagi bertahan menghadapi panasnya suhu matahari meski berada dalam jarak yang jauh.
Komet yang menjadi perhatian para ahli astronomi dan media setelah berhasil melewati matahari dengan jarak 1 kilometer ini akhirnya hilang untuk selamanya. Wafatnya komet ini pun langsung diumumkan pada sebuah pertemuan khusus pada Selasa (10/12).
-
Bagaimana cara ilmuwan memantau komet 12P? Asosiasi Astronomi Inggris (BAA) telah memantau laju komet ini dengan sangat cermat. Mereka telah mendeteksi adanya ledakan tersebut setelah puluhan kali ledakan itu lebih terang bunyinya dari yang sudah pernah terjadi.
-
Kenapa ilmuwan khawatir dengan komet ini? Komet sebesar ini jika menabrak Bumi tentu bisa berakibat fatal. Maka wajar ilmuwan astronomi khawatir.
-
Siapa yang meneliti meteor dari luar tata surya? Loeb yang kini berusia 61 tahun merupakan salah satu pakar dunia yang paling terkenal dan terkadang kontroversial dalam pencarian kehidupan di luar Bumi.
-
Siapa yang mengukur Matahari dengan metode asteroseismology? Mengutip IFL Science, Jumat, (24/11), peneliti yang bernama Takata dan Gough dari Tokyo University, menguji lagi luas matahari berdasarkan asteroseismology, yaitu dengan melacak pergerakan gelombang dalam bintang dan memperkirakan sifat umum matahari, serta gelombang suara yang disebut gelombang f dan membandingkannya dengan gelombang p.
-
Siapa yang melakukan penelitian kanker di ISS? Astronaut Frank Rubio yang juga seorang dokter dan mantan pilot helikopter militer, melakukan penelitian kanker pada misi terbarunya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
-
Bagaimana cara NASA meneliti Matahari? Caranya, masyarakat dapat mengambil gambar gerhana matahari melalui aplikasi SunSketcher yang bisa dipasang di ponsel. Dengan bantuan masyarakat, NASA akan melakukan penelitian untuk mengetahui bentuk Matahari yang sesungguhnya.
Kematian komet ini, menurut Karl Battams dari Naval Research Lab disebabkan karena tak tahan menghadapi ganasnya matahari. ISON yang berukuran 800 meter tersebut ditarik oleh gravitasi super kuat matahari sehingga tubuhnya yang sebagian besar terbuat dari es meleleh akibat radiasi matahari.
Hingga kini, tak ada lagi sisa-sisa ISON.
Sebelumnya, dikutip dari BBC (28/11), seperti yang diprediksikan sebelumnya, akhirnya komet ISON 'menemui ajal' setelah berusaha melewati matahari dengan pijarnya yang teramat sangat panas tersebut atau lebih dari 2000 derajat Celcius.
Melalui teleskop dari bumi, para peneliti tidak lagi melihat pergerakan lanjutan bahkan bentuk dari komet ISON tersebut. Para peneliti dari European Space Agency mengatakan bahwa 'kematian' komet ISON tercatat pada pukul 21:30 GMT.
Namun, ternyata dugaan tersebut sempat salah. Seperti yang dilansir oleh CNN (29/11), ISON tampil lebih terang di atas langit. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komet sebesar ini jika menabrak Bumi tentu bisa berakibat fatal. Maka wajar ilmuwan astronomi khawatir.
Baca Selengkapnya15 tahun pesawat ini telah memburu asteroid di tata surya.
Baca SelengkapnyaPlanet mirip Bumi ditemukan mengorbit bintang mati 4.000 tahun cahaya dari Bumi.
Baca SelengkapnyaFenomena hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada 12 dan 13 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaGravitasi Jupiter menarik sejumlah meteoroid dan membentuk awan yang dikenal sebagai Taurid swarm.
Baca SelengkapnyaRespons Nasa soal komet besar dikhawatirkan menghantam Bumi.
Baca SelengkapnyaBenda langit yang mirip dengan meteor jatuh melintasi Pulau Jawa pada 14 September 2023.
Baca SelengkapnyaSebuah studi baru mengungkap bahwa asteroid yang menyebabkan punahnya dinosaurus 66 juta tahun lalu berasal dari luar orbit Jupiter.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah fakta meteor terbesar yang jatuh sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaHujan meteor 2023 akan terjadi pada 11 dan 12 Agustus.
Baca SelengkapnyaMeteor merupakan objek angkasa yang memasuki atmosfer bumi dan menghasilkan fenomena optik yang disebut sebagai bintang jatuh.
Baca SelengkapnyaAsteroid sebesar itu bila menghantam Bumi, juga dikhawatirkan. Namun ini respons ilmuwan.
Baca Selengkapnya