Komet tempat satelit pertama mendarat ternyata mirip bumi
Merdeka.com - Bulan lalu, satelit Philae yang diluncurkan oleh kapal luar angkasa Rosetta untuk pertama kalinya dalam sejarah mendarat di sebuah komet bernama 67P. Nah, kali ini ilmuwan telah berhasil menangkap foto berwarna dari komet tersebut.
Tetapi, yang menangkap foto tersebut bukanlah satelit Philae, namun pesawat Rosetta. Hal itu dikarenakan Philae lebih dulu mati akibat kehabisan baterai karena tidak terkena sinar matahari.
Untungnya Rosetta berhasil menghapus sedikit kekecewaan ilmuwan ESA (European Space Agency) yang bertanggung jawab atas misi pendaratan satelit Philae di komet itu. Rosetta berhasil mengabadikan foto komet 67P dengan warna aslinya untuk menggantikan gambar sebelumnya yang hanya berwarna hitam putih.
-
Apa yang dipotret pesawat NASA? Pesawat luar angkasa NASA telah berhasil memotret 'papan selancar' misterius yang terlihat meluncur melewati bulan.
-
Apa yang dilakukan Pesawat NASA? Pesawat NASA telah mendapat pencapaian luar biasa dengan secara resmi 'menyentuh' matahari, menyelam melalui atmosfer yang belum pernah dijelajahi sebelumnya yang dikenal sebagai corona.
-
Kapan Pesawat NASA sentuh matahari? Pengumuman ini dibuat oleh para ilmuwan dalam pertemuan American Geophysical Union pada 2021.
-
Kenapa Pesawat NASA sentuh matahari? Corona memiliki magnetisme yang kuat, menjadi pusat kegiatan matahari, oleh karena itu mempelajari daerah ini dari jarak dekat diharapkan dapat membantu para ilmuwan dalam memahami ledakan matahari yang berpotensi mengganggu kehidupan di Bumi.
-
Apa yang berhasil dicapai NASA baru-baru ini? Baru-baru ini pesawat luar angkasa NASA berhasil mengirimkan sinyal laser sejauh 466 juta kilometer, memecahkan rekor sebelumnya dan berpotensi mengubah penjelajahan terhadap tata surya.
-
Siapa astronot pertama di luar angkasa? Gagarin menjadi manusia pertama di luar angkasa yang menghabiskan waktu sekitar 108 menit dalam orbit Bumi.
Dari foto tersebut bisa kita lihat jika komet 67P adalah sebuah bongkahan batu raksasa berwarna coklat kemerah-merahan mirip beberapa gurun di bumi.
Bahkan, dari penelitian permukaan yang sebelumnya dikirimkan oleh Philae, ilmuwan mengklaim bila komet 67P cenderung mirip dengan planet tetangga kita, Mars. Permukaan Philae memang ditutupi oleh debu luar angkasa dengan ketebalan beberapa inci.
Rosetta sendiri berhasil menangkap foto tersebut dengan menggunakan kamera OSIRIS yang ada padanya. Walaupun OSIRIS tidak dilengkapi dengan sensor warna, kamera milik ESA itu mempunyai filter yang mampu membedakan cahaya.
Menurut Geek (01/12), ESA baru akan merilis foto beresolusi tinggi dari komet 67P di pertengahan bulan Desember nanti, tepatnya tanggal 18 Desember. Saat itu kita baru bisa melihat wajah komet pertama yang berhasil diteliti secara langsung oleh manusia.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun ini, Bumi baru berhasil di foto dari tingkat yang lebih jauh lagi di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaKantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa satelit Sputnik itu berada pada jarak 560 mil (900 kilometer) di atas Bumi dan mengitarinya setiap satu setengah jam.
Baca SelengkapnyaTahun 1976 silam terjadi sebuah momen bersejarah, khususnya bagi Indonesia. Kala itu, untuk pertama kalinya dilakukan peluncuran satelit milik RI.
Baca SelengkapnyaPesawat luar angkasa NASA menangkap “wajah yang menyeramkan” saat melewati Jupiter.
Baca SelengkapnyaIni hambatan saat pesawat luar angkasa AS mau mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaNASA mengirimkan video kucing ke luar angkasa menggunakan laser.
Baca SelengkapnyaMisi ini berhasil mengirimkan gambar-gambar dekat pertama dari permukaan Mars dan juga berhasil menguji teknologi komunikasi dan navigasi antarplanet.
Baca SelengkapnyaSatelit itu buatan Amerika Serikat. Terbukti mampu bertahan lama di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba benda misterius itu terdeteksi melewati Bulan. NASA mencoba mengamatinya. Ternyata hasilnya adalah ini.
Baca SelengkapnyaTeleskop ini merupakan hasil kemitraan dengan ESA (Badan Antariksa Eropa) dan CSA (Badan Antariksa Kanada).
Baca SelengkapnyaSatelit Palapa merupakan simbol penting dalam sejarah telekomunikasi Indonesia, karena satelit ini memungkinkan integrasi dan peningkatan jaringan komunikasi.
Baca SelengkapnyaNASA telah menemukan "Bumi super", sebuah planet yang berpotensi mendukung kehidupan manusia.
Baca Selengkapnya