Komputer Google sukses kalahkan grandmaster catur China 'Go' 2 kali!
Merdeka.com - Setelah dikembangkan selama beberapa tahun, komputer DeepMind milik Google akhirnya menunjukkan kehebatannya. Tidak tanggung-tanggung, komputer ini mengalahkan grandmaster permainan catur China Go di dua pertandingan awal dari 5 seri yang ada.
Menggunakan DeepMind, ilmuwan Google berhasil mengembangkan program berbasis AI atau kecerdasan buatan bernama 'AlphaGo'. Dan untuk kesekian kalinya, hari ini (10/03) AlphaGo berhasil mengalahkan pemain Go manusia, yaitu grandmaster Lee Sedol dari Korea Selatan.
-
Siapa yang dapat uang? Jumlahnya kemudian dibagi lagi berdasarkan waktu setiap orang di pabrik.
-
Apa yang dipertaruhkan dalam pertandingan ini? Bagi kedua tim, ini adalah kesempatan terakhir untuk meraih mimpi bermain di Olimpiade 2024.
-
Siapa yang mendapatkan uang jajan Rp 10 juta? Devano menerima tunjangan bulanan sampai dengan Rp 10.000.000 dari orang tuanya.
-
Siapa yang diprediksi menang? Prediksi skor untuk laga ini berdasarkan statistik adalah kemenangan Spanyol dengan defisit dua gol atas Jerman.
-
Siapa yang bisa mencapai gaji ratusan juta? Sebagai contoh, seorang Head Manager konstruksi bisa memperoleh gaji Rp80 juta sampai Rp250 juta per bulannya dengan pengalaman 10 sampai 15 tahun.
-
Siapa yang disebut mendapat tawaran uang? Uang bernilai fantastis itu disebut agar Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mundur dari posisinya selaku calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Mengingat AlphaGo sudah memenangi dua pertandingan awal, hanya dibutuhkan satu kemenangan lagi untuk membuktikan bahwa teknologi Ai sudah semakin cerdas dari manusia, sekaligus memenangan uang hadiah. Ya, di pertandingan manusia versus komputer ini, pemenangnya akan mendapat hadiah USD 1 juta atau Rp 13 miliar lebih.
Permainan Go dipilih karena dianggap paling mampu memperlihatkan kecerdasan komputer DeepMind. Permainan ini memiliki banyak kemungkinan langkah, jauh melebihi catur. Sehingga dibutuhkan strategi kompleks untuk memenangi pertandingan, apalagi melawan grandmaster.
Namun, insinyur di belakang AlphaGo yakin akan kemampuan program kecerdasan buatannya. Sebab, berbeda dari manusia yang ingatan dan ketahanan fisiknya terbatas, AlphaGo disebut mampu melakukan simulasi ribuan permainan Go secera cepat tanpa kenal lelah.
Setelah itu, rekaman permainan tadi akan disimpan untuk memenangkan permainan selanjutnya. Ya, sederhananya AlphaGo mampu belajar dari banyak pengalaman. Bahkan, jumlah pengalamannya bermain Go secara simulasi digital lebih banyak dari jumlah permainan yang dimainkan si grandmaster.
Sebelumnya, AlphaGo juga sudah mengandaskan mantan juara Go Eropa, Fan Hui dengan skor 5-0! Apakah nasib grandmaster Lee Sedol juga akan berakhir sama?
Sumber: Daily Mail
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deep Blue adalah sebuah komputer canggih yang dikembangkan oleh IBM yang terkenal karena prestasinya dalam permainan catur.
Baca SelengkapnyaKemenangan ini membuat mereka berhak membawa pulang hadiah senilai USD 33,180 atau setara dengan Rp 523.414.500.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaZheng/Huang berhasil memperoleh gelar kelima mereka di turnamen Indonesia Masters.
Baca SelengkapnyaDua perusahaan multinasional ini juga cukup kompetitif dari sisi pendapatan.
Baca SelengkapnyaDengan fisik yang terbatas tidak menyurutkan semangatnya dalam menekuni cabang olahraga Catur hingga menjadi Grandmaster.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Wang Zhi Yi di nomor tunggal putri telah melengkapi kemenangan China. Hingga Tiga gelar juara berhasil dibawa pulang China.
Baca SelengkapnyaGoogle berinvestasi Rp 15 Triliun di Thailand untuk membangun pusat data pertama dan mendukung inovasi AI.
Baca SelengkapnyaKemenangan lotere besar bukanlah hal yang aneh di China.
Baca SelengkapnyaAI menjadi alat yang dapat membaca gulungan kuno 2000 tahun.
Baca SelengkapnyaGregoria menang dalam dua gim langsung 21-9, 21-18.
Baca SelengkapnyaPenonton pertandingan bisa memasang taruhan mulai Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Kedua atlet mendapatkan 20 persen dari nilai taruhan.
Baca Selengkapnya