Komputer terpinggirkan, anak-anak pilih smartphone untuk main game
Merdeka.com - Saat kita masih kecil, permainan canggih yang kita mainkan sepertinya masih terbatas pada Game Boy atau yang sering disebut 'gembot' di Indonesia. Walaupun sangat sederhana, permainan tersebut sangat populer dan diinginkan oleh banyak anak kecil.
Namun, setelah berkembangnya zaman, saat ini anak-anak cenderung berpikir bahwa smartphone lebih menarik untuk dimainkan. Selain untuk komunikasi, smartphone terkini bisa digunakan untuk bermain game dengan animasi paling canggih sekalipun.
Hal tersebut juga didukung oleh sebuah laporan NPD yang menemukan bahwa dalam survei berjudul 'Anak-anak dan Gaming 2015', sebagian besar anak-anak memilih perangkat mobile untuk bermain game.
-
Apa saja dampak negatif bermain gadget pada anak? Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Applied Research mengungkapkan bahwa terdapat beberapa dampak negatif dari penggunaan gadget pada anak. Seperti ADHD, keterlambatan bicara hingga depresi.
-
Kenapa anak kecanduan gadget? Anak juga menjadi lebih senang berdiam diri di rumah bermain gadget dibanding bermain bersama anak-anak lainnya di luar rumah. Kecanduan gadget tentu menjadi suatu masalah yang sering dikeluhkan oleh para orang tua. Tidak sedikit dari para orang tua yang bingung bagaimana cara mengatasi anak kecanduan gadget.
-
Kapan anak boleh main gadget? Berdasarkan pedoman yang diberikan oleh American Academy of Pediatrics (2013) dan Canadian Pediatric Society (2010), berikut pedoman waktu screen time pada anak: a. Anak di bawah usia 2 tahun Tidak diperbolehkan anak bermain gadget sendiri. Baik itu bermain smartphone, bermain tablet hingga menonton televisi. b. Anak usia 2-4 tahun Waktu penggunaan gadget sebaiknya kurang dari 1 jam sehari. c. Anak di atas usia 5 tahun Waktu penggunaan gadget sebaiknya tidak lebih dari 2 jam sehari di luar sebagai kebutuhan belajar anak.
-
Kenapa anak milenial rentan kecanduan gadget? Kelompok anak milenial menjadi yang paling rentan terhadap masalah kecanduan ini. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan mereka yang selalu ingin terhubung dan mengikuti perkembangan terbaru di dunia digital. Dengan adanya gadget, mereka merasa terikat untuk terus memantau informasi dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga sulit untuk melepaskan diri dari perangkat tersebut.
-
Dimana anak-anak bermain di Kampung Lali Gadget? Seluruh aktivitas anak-anak di Kampung Lali Gadget dipusatkan di desa.
-
Bagaimana cara Kampung Lali Gadget mengalihkan anak-anak dari gadget? Permainan tradisional cukup efektif untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari gawai.
Survei menemukan bahwa 63 persen anak mengatakan bahwa mereka bermain game di smartphone mereka. Kemudian 45 persen anak-anak lebih memilih menggunakan komputer dan 60 persen memilih bermain game konsol, seperti Play Station.
Hal ini berbeda dibandingkan tahun 2013, bahwa anak-anak lebih dominan bermain game di PC dan konsol game. Anak-anak yang lebih memilih bermain game di PC mengalami penurunan drastis dari 67 persen di tahun 2013 menjadi 45 persen saja di tahun 2015.
Penurunan tajam tersebut menunjukkan bahwa penggunaan game telah berubah. Para pengembang game harus mendekati anak berusia 2 hingga 17 tahun dengan cara membuat game di berbagai platform.
"Di masa lalu, komputer dianggap entry point untuk game bagi kebanyakan anak, tetapi permainan telah berubah sekarang, mobile telah berpindah ke posisi teratas, Ini mungkin terkait perubahan perilaku orang tua yang cenderung memanfaatkan perangkat mobile untuk tugas yang disediakan di komputer," ujar Liam Callahan, analisa NPD Group.
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paparan yang terus-menerus terhadap layar ponsel dapat memengaruhi perkembangan kognitif, kesehatan fisik, serta kesejahteraan emosional dan sosial anak.
Baca SelengkapnyaPara orang tua harus mewaspadai kebiasaan gaming (bermain gim video) menjadi gambling (berjudi)
Baca SelengkapnyaPenggunaan gawai atau gadget yang terlalu berlebih bisa menimbulkan sejumlah dampak bagi perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaPemerintah membutuhkan kerja sama dengan orang tua untuk mengawasi aktivitas anak saat mengakses internet.
Baca SelengkapnyaIndustri telekomunikasi dan game di Indonesia tengah mengalami perkembangan yang luar biasa di Asia.
Baca SelengkapnyaTidak sedikit anak-anak zaman sekarang yang sudah kecanduan gadget sejak masih kecil.
Baca Selengkapnya