Kongres Aksara Pegon Bahas Standar Digital Fon dan Papan Ketik di Muktamar ke-34 NU
Merdeka.com - Ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), segera menggelar muktamar ke-34 di Lampung pada 23-25 Desember tahun ini. Tema yang diusung adalah "Menuju Satu Abad NU, Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia".
Dalam muktamar kali ini, salah satu kegiatan pentingnya adaalah Kongres Aksara Pegon pada 22-23 Desember nanti. Aksara pegon adalah aksara Arab yang digunakan untuk menuliskan bahasa Jawa, Melayu, Sunda, dan sebagainya. Dikenal pula dengan istilah "arab gundul".
Kongres Pegon nanti antara lain membahas dan menyepakati pembakuan standar digital untuk fon dan papan ketik aksara Pegon.
-
Kapan Hari Aksara Internasional dirayakan? Hari Aksara Internasional, yang diperingati setiap 8 September, merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya literasi dan pendidikan.
-
Kenapa Hari Aksara Internasional penting? Peringatan Hari Aksara Internasional tidak hanya tentang merayakan kemajuan yang telah dicapai, tetapi juga tentang mendorong aksi lebih lanjut untuk mengatasi tantangan yang masih ada.
-
Apa tujuan utama dari Hari Aksara Internasional? Ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1965, hari ini dirayakan untuk mengenali dan menghargai pencapaian dalam upaya mengurangi buta huruf di seluruh dunia.
-
Bagaimana kita bisa merayakan Hari Aksara Internasional? Masyarakat di seluruh dunia diundang untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang mendukung peningkatan literasi, mulai dari program pendidikan hingga kampanye kesadaran.
-
Siapa yang menetapkan Hari Aksara Internasional? Ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1965, hari ini dirayakan untuk mengenali dan menghargai pencapaian dalam upaya mengurangi buta huruf di seluruh dunia.
-
Apa artinya kata "abjad" dalam KBBI? Abjad (Baku) = Abjat (Tidak Baku), kumpulan huruf (aksara) berdasarkan urutan yang lazim dalam bahasa tertentu (Artinya).
Hal ini berkat peran Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) yang sedang mengupayakan berbagai aksara nusantara bisa hadir di ranah digital lewat program "Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN)".
Wakil Ketua Bidang Pengembangan Usaha, Pemasaran, dan Kerjasama PANDI Heru Nugroho mengaku berterima kasih kepada panitia muktamar yang dipimpin oleh KH. M. Imam Azis, karena memasukkan Kongres Aksara Pegon menjadi salah satu kegiatan resmi Muktamar ke-34 NU.
"Saya bersyukur dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada panitia muktamar, juga kepada pihak terkait hingga pada akhirnya Kongres Aksara Pegon dapat terlaksana di Muktamar NU yang ke-34 di Lampung, Desember mendatang," ujar Heru dalam rilisnya, Senin (15/110.
Menurutnya, melalui Kongres Aksara Pegon nanti, diharapkan bisa membuahkan hasil maksimal terhadap pembakuan aksara Pegon dan semoga bisa disepakati bersama.
"Kita tahu bahwa terdapat banyak jenis dan ragam aksara Pegon yang saat ini digunakan. Namun pada prosesnya (digitalisasi aksara) seluruh stakeholder dan pegiat aksara Pegon harus menentukan satu jenis ragam aksara Pegon yang disepakati untuk dilakukan pembakuan digital," jelas Heru.
Akhmad Fikri, seorang pengurus Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI) PBNU yang juga Koordinator Kongres Aksara Pegon, menambahkan saat ini tim sedang melakukan koordinasi intens dan persiapan dengan PANDI, LESBUMI, dan Panitia Muktamar.
"Kami sedang mempercepat persiapan, apa saja yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan Kongres Aksara Pegon nanti. Tentu ini merupakan momen besar dan bersejarah karena masuk kedalam bagian kegiatan resmi muktamar. Semoga semua bisa berjalan dengan lancar, " pungkas Fikri. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkominfo RI sedang menyiapkan beberapa rencana bagi aksara nusantara yang mendapat pengesahan SNI bersama para pegiat aksara.
Baca SelengkapnyaRencananya kongres ini akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca SelengkapnyaPondok pesantren itu punya metode sendiri agar santri bisa menyerap ilmu yang terkandung di kitab kuning.
Baca SelengkapnyaAksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.
Baca SelengkapnyaMembaca tulisan Arab gundul tentu tak mudah, ada ilmu yang harus dipelajari.
Baca SelengkapnyaKeberadaan naskah itu membuktikan bahwa dulu di lereng Merapi-Merbabu terdapat komunitas sastrawan yang besar
Baca SelengkapnyaPresidium mengapresiasi dukungan pengasuh-pengasuh pondok pesantren di Jateng terhadap Gerakan Penyelamatan Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU.
Baca SelengkapnyaSalah satu kesenian budaya dari Bumi Rafflesia ini buah hasil akulturasi budaya Arab yang kini sudah menjadi warisan budaya Indonesia.
Baca SelengkapnyaIslam Aboge merupakan wajah islam lokal yang memiliki beragam keunikan
Baca SelengkapnyaHarlah ke-25 PKB digelar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, ada suku yang menggunakan aksara Korea (Hangeul) dalam penulisannya, yakni suku Cia-cia.
Baca SelengkapnyaPesantren Lateng menjadi tempat berdirinya GP Ansor diusulkan jadi cagar budaya.
Baca Selengkapnya