Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kongres Aksara Pegon Bahas Standar Digital Fon dan Papan Ketik di Muktamar ke-34 NU

Kongres Aksara Pegon Bahas Standar Digital Fon dan Papan Ketik di Muktamar ke-34 NU PANDI akan daftarkan aksara Arab Pegon ke ICANN. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), segera menggelar muktamar ke-34 di Lampung pada 23-25 Desember tahun ini. Tema yang diusung adalah "Menuju Satu Abad NU, Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia".

Dalam muktamar kali ini, salah satu kegiatan pentingnya adaalah Kongres Aksara Pegon pada 22-23 Desember nanti. Aksara pegon adalah aksara Arab yang digunakan untuk menuliskan bahasa Jawa, Melayu, Sunda, dan sebagainya. Dikenal pula dengan istilah "arab gundul".

Kongres Pegon nanti antara lain membahas dan menyepakati pembakuan standar digital untuk fon dan papan ketik aksara Pegon.

Hal ini berkat peran Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) yang sedang mengupayakan berbagai aksara nusantara bisa hadir di ranah digital lewat program "Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN)".

Wakil Ketua Bidang Pengembangan Usaha, Pemasaran, dan Kerjasama PANDI Heru Nugroho mengaku berterima kasih kepada panitia muktamar yang dipimpin oleh KH. M. Imam Azis, karena memasukkan Kongres Aksara Pegon menjadi salah satu kegiatan resmi Muktamar ke-34 NU.

"Saya bersyukur dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada panitia muktamar, juga kepada pihak terkait hingga pada akhirnya Kongres Aksara Pegon dapat terlaksana di Muktamar NU yang ke-34 di Lampung, Desember mendatang," ujar Heru dalam rilisnya, Senin (15/110.

Menurutnya, melalui Kongres Aksara Pegon nanti, diharapkan bisa membuahkan hasil maksimal terhadap pembakuan aksara Pegon dan semoga bisa disepakati bersama.

"Kita tahu bahwa terdapat banyak jenis dan ragam aksara Pegon yang saat ini digunakan. Namun pada prosesnya (digitalisasi aksara) seluruh stakeholder dan pegiat aksara Pegon harus menentukan satu jenis ragam aksara Pegon yang disepakati untuk dilakukan pembakuan digital," jelas Heru.

Akhmad Fikri, seorang pengurus Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI) PBNU yang juga Koordinator Kongres Aksara Pegon, menambahkan saat ini tim sedang melakukan koordinasi intens dan persiapan dengan PANDI, LESBUMI, dan Panitia Muktamar.

"Kami sedang mempercepat persiapan, apa saja yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan Kongres Aksara Pegon nanti. Tentu ini merupakan momen besar dan bersejarah karena masuk kedalam bagian kegiatan resmi muktamar. Semoga semua bisa berjalan dengan lancar, " pungkas Fikri. (mdk/sya)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Sedang Persiapkan Aksara Digital Hadir di Perangkat Seluler
Pemerintah Sedang Persiapkan Aksara Digital Hadir di Perangkat Seluler

Kemenkominfo RI sedang menyiapkan beberapa rencana bagi aksara nusantara yang mendapat pengesahan SNI bersama para pegiat aksara.

Baca Selengkapnya
GP Ansor Bakal Gelar Kongres XVI di Atas Kapal Laut, Ini Alasannya
GP Ansor Bakal Gelar Kongres XVI di Atas Kapal Laut, Ini Alasannya

Rencananya kongres ini akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya
Fokus Perdalam Ilmu Agama di Bulan Ramadan, Begini Keseruan Ponpes di Kendal Belajar Kitab Kuning
Fokus Perdalam Ilmu Agama di Bulan Ramadan, Begini Keseruan Ponpes di Kendal Belajar Kitab Kuning

Pondok pesantren itu punya metode sendiri agar santri bisa menyerap ilmu yang terkandung di kitab kuning.

Baca Selengkapnya
Sudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui
Sudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui

Aksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.

Baca Selengkapnya
Cara Membaca Arab Gundul, Simak Tipsnya Berikut Ini
Cara Membaca Arab Gundul, Simak Tipsnya Berikut Ini

Membaca tulisan Arab gundul tentu tak mudah, ada ilmu yang harus dipelajari.

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Naskah Merapi-Merbabu,  Ternyata Beda dengan Naskah Jawa
Menguak Sejarah Naskah Merapi-Merbabu, Ternyata Beda dengan Naskah Jawa

Keberadaan naskah itu membuktikan bahwa dulu di lereng Merapi-Merbabu terdapat komunitas sastrawan yang besar

Baca Selengkapnya
Ratusan Kiai Berkumpul di Ponpes Sarang Bahas Persiapan Muktamar Luar Biasa NU
Ratusan Kiai Berkumpul di Ponpes Sarang Bahas Persiapan Muktamar Luar Biasa NU

Presidium mengapresiasi dukungan pengasuh-pengasuh pondok pesantren di Jateng terhadap Gerakan Penyelamatan Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU.

Baca Selengkapnya
Batik Besurek Khas Bengkulu, Kain Bermotif Kaligrafi Arab yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Batik Besurek Khas Bengkulu, Kain Bermotif Kaligrafi Arab yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Salah satu kesenian budaya dari Bumi Rafflesia ini buah hasil akulturasi budaya Arab yang kini sudah menjadi warisan budaya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Islam Aboge, Gabungkan Ajaran Islam dan Budaya Jawa untuk Tentukan Hari-hari Penting
Mengenal Islam Aboge, Gabungkan Ajaran Islam dan Budaya Jawa untuk Tentukan Hari-hari Penting

Islam Aboge merupakan wajah islam lokal yang memiliki beragam keunikan

Baca Selengkapnya
Harlah ke-25 PKB Digelar Besok, Ini Deretan Kiai Sepuh Siap Hadir
Harlah ke-25 PKB Digelar Besok, Ini Deretan Kiai Sepuh Siap Hadir

Harlah ke-25 PKB digelar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ada Suku di Indonesia Sehari-hari Menulis Pakai Aksara Korea
Ternyata Ada Suku di Indonesia Sehari-hari Menulis Pakai Aksara Korea

Di Indonesia, ada suku yang menggunakan aksara Korea (Hangeul) dalam penulisannya, yakni suku Cia-cia.

Baca Selengkapnya
Pesantren Bekas Berdirinya GP Ansor Diusulkan Jadi Cagar Budaya
Pesantren Bekas Berdirinya GP Ansor Diusulkan Jadi Cagar Budaya

Pesantren Lateng menjadi tempat berdirinya GP Ansor diusulkan jadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya