Konsolidasi operator perlu tetapi pemerintah harus punya andil
Merdeka.com - Merdeka.com - Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Kristiono, mengatakan, rencana keinginan konsolidasi antaroperator selular yang dilontarkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, diharapkan nantinya tak hanya sekadar mengurangi jumlah pemainnya semata.
Pemerintah harus hadir mengambil peran yang dibutuhkan. Maksudnya, pembangunan infrastruktur ICT tidak diberatkan kepada pihak swasta tapi seluruh stakeholder yang terlibat termasuk pemerintah.
"Tidak hanya menyerahkan sepenuhnya pembangunan kepada sektor swasta karena infrastruktur ICT adalah infrastruktur vital strategis yang memiliki daya ungkit tinggi bagi seluruh sektor," katanya kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Jumat (28/7).
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
-
Bagaimana Telkom membangun konektivitas di Indonesia? 'Melalui kemitraan kami dengan BW Digital dan sebagai bagian dari keseluruhan 7 sistem kabel bawah laut ICE kami, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan konektivitas antar data center di negaranegara ini dan membentuk masa depan Lanskap Bawah Laut Asia Pasifik,' ungkap Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba.
-
Bagaimana Telkom memajukan konektivitas digital? 'Inisiatif kabel bawah laut ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memajukan konektivitas digital di Indonesia. Fokus kami adalah memberikan latensi ultra rendah, rute unik dan akses langsung dari data center ke data center, yang kami yakini sebagai langkah signifikan menuju masa depan konektivitas digital di wilayah ini,' ungkap CEO Telin Budi Satria Dharma Purba.
-
Bagaimana Telkom melakukan transformasi? Telkom terus melanjutkan langkah transformasi melalui inisiatif Five Bold Moves (5BM) yang terdiri dari Fixed Mobile Convergence (FMC), InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co dan DigiCo.
-
Kenapa Kemkominfo dorong kemajuan teknologi? Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,' pungkasnya.
-
Bagaimana cara Menkominfo wujudkan internet yang merata? 'Karena saya perempuan, saya juga akan menambahkan bagaimana internet ramah anak dan pembenahan ruang digital. Kemudian dalam waktu dekat, saya bersama dengan Wakil Menteri akan ke daearh 3T terutama timur Indonesia. Kita akan memerika koneksi internet di sana. Internet harus cepat dan merata. Sebagaimana diketahui, 98 persen koneksi internet merata tapi belum cepat,' jelas dia.
Kendati begitu, dia nampaknya setuju dengan rencana pemerintah yang akan mewajibkan operator untuk melakukan konsolidasi. Sebab, menurut pandangannya, industri selular memang tidak efisien karena berbagai faktor.
Faktor-faktor itu di antaranya pemain yang terlalu banyak, lebar spektrum yang dimiliki masing-masing operator tidak optimum untuk menggelar jaringan dengan cara yang efisien, biaya non pajak yang harus dibayar operator juga cukup besar.
Kemudian, lanjut dia, struktur industri yang mengkonsumsi bandwidth yang besar dan mahal serta mayoritas masih membutuhkan bandwidth luar negeri yang besar karena mayoritas content atau apps berasal dari luar negeri dengan bisnis model yang kurang menguntungkan operator.
"Investasi yang sangat besar yang diperlukan operator untuk mengupgrade infrastrukturnya dengan teknologi yang baru dan daya beli masyarakat juga rata-rata masih terbatas . Konsolidasi memang diperlukan tidak hanya terbatas dengan mengurangi jumlah pemain namun juga efisiensi di banyak hal baik komponen CAPEX dan OPEX," terangnya.
Sementara, Menkominfo Rudiantara sendiri pada banyak kesempatan selalu mengatakan idealnya operator selular di Indonesia paling tidak berjumlah 3-4 perusahaan. Dengan jumlah itu, maka dipastikan akan terjadi efisiensi industri dan semakin baiknya layanan kepada pelanggan. Saat ini, jumlah operator tercatat berjumlah lebih dari 5 perusahaan.
Maka itu, pria yang akrab disapa Chief RA itu semakin menuntut operator selular melakukan konsolidasi. Bahkan, dia menyebutkan akan mencabut izin operator bila tak menuruti perintahnya.
“Pemerintah akan mencari cara, mencari celah sisi hukum untuk lebih tegas,” ungkapnya. (mdk/feb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaAda banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan agar Indonesia berdaulat dalam industri ponsel dan teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaOperator seluler khawatir jika tidak ada ketidakadilan dalam berbisnis saat satelit Starlink Elon Musk masuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaKolaborasi yang dibangun Huawei selama ini diharapkan mempermudah terwujudnya Indonesia emas pada 2045.
Baca SelengkapnyaLayanan Direct to Cell akan segera dilakukan oleh Starlink.
Baca SelengkapnyaPemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.
Baca SelengkapnyaSetelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaLangkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca Selengkapnya