Konsumen ogah transaksi online pakai jasa yang pernah diretas
Merdeka.com - Lantaran kejahatan online sering kali terjadi, menjadikan para konsumen kini lebih berhati-hati. Berdasarkan hasil survey dari Kaspersky Lab, lebih dari 58 persen responden dari 11.000 konsumennya akan menghindari menggunakan penyedia jasa keuangan yang baru atau pernah mengalami insiden keamanan. Di antara dari mereka pun tak segan menuntut agar penyedia jasa keuangan untuk terus meningkatkan sistem pertahanan mereka sendiri agar bisa lebih diandalkan.
"Dengan semakin banyaknya konsumen yang tidak hanya menggunakan tapi mengandalkan mobile banking dan pembayaran online untuk berinteraksi dengan perusahaan serta melakukan transaksi, maka muncul harapan dari para konsumen bahwa penyedia jasa keuangan mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi pelanggan mereka terhadap penipuan dan pelanggaran,” ujar Global Head of Fraud Prevention, Kaspersky Lab, Ross Hogan, dalam keterangan resmi, Jumat (01/04).
Dia juga mengatakan, tuntutan yang diberikan oleh konsumen ke penyedia jasa keuangan, tentu saja akan berdampak pada keuntungan juga bagi si penyedia jasa keuangan. Pasalnya, 47 persen konsumen akan lebih sering menggunakan pembayaran online lebih jika merasa perlindungan yang diberikan penyedia jasa keuangan handal.
-
Modus penipuan online apa yang sering terjadi saat belanja? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online. Diskon fantastis yang ditawarkan membuat konsumen rentan terkena tipu-tipu saat barang yang dikirim nggak sesuai.
-
Kenapa penipuan online di era digital mudah terjadi? Tapi di balik segala kenyamanannya, nggak bisa dipungkiri kalau era digital juga membuka peluang kejahatan berupa penipuan online yang marak terjadi.
-
Kenapa judi online dianggap bahaya? Publik dihadapkan dengan kabar akibat buruk dari judi online. Namun, upaya pemberantasan judi online belum terlihat efektivitasnya.
-
Kenapa judi online berbahaya? Mereka yang mengalaminya menghadapi masalah keuangan yang parah, yang dapat memicu depresi, kecemasan, hingga pemikiran untuk bunuh diri. Mereka juga bisa menghadapi masalah di tempat kerja, termasuk kehilangan pekerjaan, serta masalah kesehatan.'Ditambah lagi dengan stigma yang melekat pada kecanduan ini, penderita bisa merasa terisolasi,' ujar dia seperti dikutip dari The Straits Times, Minggu (1/12).
-
Mengapa judi online berbahaya? Akibatnya, setelah deposit mencapai jumlah yang besar, pemain akan dipastikan mengalami kekalahan dan kehilangan uangnya.
-
Mengapa judi online sangat berbahaya? Pertama, masalah keuangan. Salah satu dampak paling nyata dari judi online adalah masalah keuangan yang serius bagi pemain dan keluarganya. Banyak yang terjebak dalam siklus utang karena kesulitan mengendalikan kebiasaan berjudi mereka.
"Lagipula, penelitian kami juga menemukan bahwa 47 persen konsumen akan menggunakan pembayaran online lebih sering jika mereka memiliki perlindungan yang handal untuk transaksi keuangan, sehingga jelas bahwa penyedia jasa keuangan harus berbuat lebih banyak untuk melindungi data transaksional untuk keuntungan jangka panjang dan reputasi bisnis mereka," terangnya.
Hal ini membuat segala sesuatunya menjadi semakin penting bagi perbankan dan pengecer untuk menunjukkan bahwa mereka melakukan semua yang mereka bisa untuk menghilangkan kekhawatiran para konsumen dan membuat keamanan transaksi online dan data menjadi prioritas utama mereka.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBlibli mengajak masyarakat lebih waspada dengan mengenali saluran informasi dan kanal komunikasi resmi Blibli.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaSarjito tak bisa menyebut berapa potensi kenaikan angka transaksi pinjaman online demi berburu barang di Harbolnas.
Baca SelengkapnyaEmpat dari Lima Orang Indonesia Mudah Tertipu Transaksi Online, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaPerkembangan e-commerce menjadi salah satu roda penggerak ekonomi digital di Indonesia
Baca SelengkapnyaMenjelang lebaran, penipuan marak terjadi. Waspadalah!
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan menyediakan berbagai saluran layanan pengaduan konsumen.
Baca SelengkapnyaPenipuan di sektor jasa keuangan, khususnya yang terkait dengan keuangan digital, semakin sering terjadi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, metode pembayaran COD juga tetap membutuhkan perhatian agar keamanan dan kenyamanan pembeli dan penjual tetap terjamin.
Baca SelengkapnyaSituasi dan fenomena ini jadi penyebab pemicu ledakan transaksi judi online di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBelanja online dengan metode pembayaran COD memberikan keamanan lebih karena proses pembayaran dilakukan setelah barang sampai ke tangan konsumen.
Baca Selengkapnya