Kontroversi pistol berbentuk smartphone buatan Amerika

Merdeka.com - Nyaris setiap bulan kita mendengar kasus penembakan terjadi di Amerika Serikat (AS). Namun, hal itu ternyata tidak menyurutkan niat perusahaan Ideal Conceal asal AS untuk menciptakan smartphone 'pistol'.

Sekilas smartphone ini terlihat seperti gadget biasa. Akan tetapi jangan salah, gadget Ideal Conceal ini adalah pistol asli 'double barel' yang biasa langsung digunakan dengan cara membuka penutup sampingnya. Penutup ini nantinya akan berfungsi sebagai pegangan.

Dalam situs resminya, Ideal Conceal mengatakan bila smartphone pistol ini bisa tersembunyi dengan mudah mengingat nyaris setiap orang membawa smartphone. Perusahaan ini juga mengutip pepatah 'Lebih baik memiliki senapan saat tidak membutuhkan, ketimbang membutuhkan senapan saat kau tak punya'.

Di website Ideal Conceal juga tertulis bila pistol ini dirancang khusus dengan kerangka tunggal, desain sederhana untuk operasional mudah, serta kecepatan dan akurasi peluru yang tinggi. Untuk harganya diplot sekitar Rp 5,2 juta, dan bakal ditawarkan mulai pertengahan 2016.

Sontak, rencana penjualan smartphone pistol ini langsung mendapat kritikan keras dari netizen. Banyak pihak takut bila senjata ini bakal membawa banyak korban karena sangat mudah disembunyikan.

"Ini adalah ide yang sangat bodoh. Tolong jangan dilanjutkan. Bayangkan betapa mudahnya senjata ini dibawa masuk ke pesawat, konser, atau pertandingan olahraga," ujar Bwleon7 di salah satu forum internet tempat artikel soal smartphone pistol ini dibagikan.

"Di masa depan mungkin banyak kasus bodoh saat seseorang tak sengaja menembak pantatnya sendiri akibat mengantongi smartphone pistol ini," tulis RainyDayInterns.

Meskipun pihak Ideal Conceal menyatakan bila senjata ini dibuat demi keamanan pengguna, tetap saja banyak pihak merasa khawatir. Menurut Gizmodo (24/03), smartphone pistol ini berpeluang besar meningkatkan kasus penembakan orang tak bersalah oleh pihak polisi di Amerika. Sebelumnya memang sudah banyak orang mengalami salah tembak hanya karena polisi mengira mereka mengambil 'benda' berbahaya dari saku atau bagian pakaian lain.